Atelektasis

7 Penyebab Paru-Paru Mengecil Sebelah Yang Mematikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Paru-paru merupakan alat pernapasan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida dari darah. Jika funsi aliran udara terganggu, tentu fungsi paru-paru menjadi terganggu, akibatnya darah didalam tubuh akan kekurangan oksigen. Paru-paru yang tidak dapat menampung udara secra normal akan menjadi kecil, karena sifat paru-paru seperti balon yang berisi udara. Pengecilan pada paru biasanya disebabkan kurangnya suplai udara yang masuk, dapat disebabkan kelainan atau penyakit medis. Berikut penyebab-penyebab mengecilnya paru-paru:

(Baca juga: Gejala paru-paru bermasalah)

1. Tumor

Tumor dapat menyebabkan terjadinya pengecilan paru. Pada paru kanan, terdapat 3 ruang paru, yakni lobus superior (atas), lobus medius (tengah), dan lobus inferior bawah). Pengecilan paru seing terjadi karena gangguan di lobus medius. Tumor yang tumbuh didekat saluran pernapasan (bronkus) dan dapat menekan bronkus, sehingga menghambat aliran udara. Akibatnya paru-paru mengalami radang dan tumbuh jaringan parut, sehingga paru tidak dapat berfungsi normal. Ini merupakan salahsatu penyakit atelektasis. (Baca juga: Gangguan pada sistem pernapasan)

2. Pembesaran kelenjar getah bening

Hal ini juga dapat termasuk pada atelektasis, dimana prosesnya mirip dengan tumor. Disekitar saluran pernapasan  terdapat kelenjar getah bening. Saat peradangan terjadi, akan memicu kerja kelenjar getah bening sebagai fungsi pertahanan tubuh. Akibatnya terjadi pembesaran kelenjar getah bening, dan dapat menekan saluran pernapasan (bronkus). (Baca juga: Penyebab paru-paru bangkak)

3. Lendir

Radang yang terjadi pada saluran napas menyembakan pembentukan produksi lendir. Tujuan produksi lendir sebenarnya adalah usaha tubuh untuk mengeluarkan mikroorganisme di saluran napas dengan cara lendir yang mengandung mikroorganisme akan dikeluarkan melalui batuk. Namun, lendir yang terlalu banyak dan terlalu kental ternyata memenuhi saluran pernapasan yang berbentuk seperti pipa. Akibatnya aliran udara tidak dapat berjalan normal karena tertutup oleh lendir. (Baca juga: Ciri-ciri radang paru-paru)

Udara yang terhambat, menyebabkan sisa udara di alveoli (kantung udara terkecil di paru yang berperan dalam menukar udara langsung pada sel darah merah) akan habis terambil oleh sel darah dan akhirnya menyebabkan alveoli tidang mengembang dan menciut. Jika hal ini terjadi pada banyak alveoli, maka menyebabkan paru menjadi kecil karena kekurangan udara. (Baca juga: Gejala paru-paru basah)

4. Benda asing

Benda asing yang biasanya masuk ke dalam saluran napas sering terjadi pada anak-anak terutama saat bermain. Proses dari benda asing ini mirip dengan akibat lendir, dimana benda asing juga dapat menghalangi aliran udara, sehingga paru akan kekurangan udara dan mengecil. (Baca juga: Infeksi paru-paru)

5. Kekurangan surfaktan

Surfaktan merupakan cairan yang melapisi dinding alveoli agar dinding-dinding tersebut tidak saling menempel ketika udara berkurang. Kekurangan surfaktan menyebabkan dinding-dingding tersebut menempel dan sulit untuk mengembang yang mengakibatkan kekurangan udara. Hal ini sering terjadi pada bayi yang baru lahir, sehingga dapat menyebabkan kematian karena kekurangan oksigen. Ketika dinding alveoli saling menempel, maka udara tidak dapat masuk. Jika banyak alveoli mengalami hal ini, maka menyebabkan kurangnya udara yang masuk dan paru tidak dapat mengembang secara normal. (Baca juga: Flek paru-paru)

6. Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang memberikan radang yang bersifat kronis pada paru-paru. Proses peradangan ini terjadi akibat proses infeksi oleh bakteri Mikobakterium Tuberkulosis pada jaringan (parenkim) paru-paru. Pada saat terjadi peradangan, sel-sel pertahanan tubuh akan melawan bakteri tersebut agar tidak semakin merusak jaringan paru. Jika daya tahan tubuh  dapat bertahan, maka peradangan hanya terjadi di sedikit area. Tetapi jika daya tahan tubuh tidak mampu bertahan, maka peradangan akan semakin meluas. (Baca juga: Gejala batuk TBC)

Peradangan pada jaringan paru-paru dapat merusak struktur paru ataupun fungsi paru. Peradangan yang kemudian menyembuh, ternyata tidak sepenuhnya kembali bormal. Melainkan berubah menjadi jaringan fibrosa yang tidak memiliki fungsi seperti jaringan normal paru. Akibatnya sirkulasi udaraterganggu, dan paru tidak dapat mengembang sempurna. Jika jaringan fibrosa terbentuk banyak pada salahsatu paru, maka paru tersebut akan keliatan lebih kecil dibandingkan paru yang satunya pada saat proses bernapas. (Baca juga: Cara mencegah TBC)

7. Pneumotoraks

Pneumotoraks merupakan keadaan tidak stabilnya pengembangan paru (kolaps). Pneumotoraks terjadi dimana udara terkumpul disekeliling paru, sehingga menyebabkan salahsatu paru tidak dapat mengembang sempurna. Salahsatu contoh pneumotoraks adalah Tension Pneumotoraks yang terjadi biasanya akibat trauma atau tusukan yang menembus dada. Akibatnya undara yang masuk dari luar akan berkumpul atau terjebak diantara lapisan pelindung (lapisan pleura) paru dan paru itu sendiri. (Baca juga: Penyebab dada sesak)

Udara yang terkumpul dilapisan pelindung  paru, menyebabkan semakin sedikit area yang dapat ditempati paru. Akibatnya paru kesulitan untuk mengembang dan bentuknya akan lebih kecil dbanding paru yang sehat. Pada Tension Pneumotoraks merupakaan keadaan emergensi yang membutuhkan pertolongan medis segera, pasien juga mungkin merasa sangat sesak dan dadanya nyeri. (Baca juga: Penyebab emfisema)

Penanganan awal

Keadaan diatas yang perlu diingat adalah, hal tersebut dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan oksigen. Maka prinsip utama adalah jaga sauran napas dan tetap jaga tersuplainya oksigen sampai anda membawanya ke tempat perawatan karena kasus kesulitan bernapas termasuk keadaan gawatdarurat atau emergensi. Ketika orang dengan keadaan seperti ini, sebaiknya jangan berkerumun agar kebutuhan oksigen akan mudah diperoleh korban (ingat orang dalam keadaan seperti ini tidak memiliki kemampuan menarik oksigen seperti orang sehat).

(Baca juga: Jenis penyakit paru-paru)

Gunakan alat pelindung diri seperti masker jika ada. ingat orang yang yang gangguan napas akibat penyakit seperti TBC rawan menular, jangan sampai kita yang bermaksud menolong menjadi tertular. Bila tidak ada masker, gunakan apa saja yang dapat menjaga melindungi paparan napas dari pasien, serta jangan langsung berhadapan dengan mulut korban. Bila pasien batuk, segera  palingkan wajah, agar mengurangi kita menghirup kuman yang dibatukkan korban, namun ingat masker adalah yang lebih aman. Periksa sumbatan yang terjadi pada korban atau pasien (misalnya tertelan benda asing atau tersedak), jika ada keluarkan segera dan berikan suplai oksigen jika bisa.

(Baca juga: Cara membersihkan paru-paru dari nikotin secara alami)

Jika kita adalah yang mengalami dan masih dapat bertindak, maka carilah posisi yang nyaman untuk bernapas (biasanya duduk). Bila terasa banyak lendir, keluarkan melalui batuk atau konsumsi obat-obat pengencer lendir atau dahak. Untuk kedaan trauma, bila kita sempat terkena beturan atau trauma didada apalagi ada luka terbuka yang kemungkinan dalam dan terlebih lagi merasa mulai sesak, minta seseorang untuk mendampingi dan mengantar ke Rumah sakit untuk mendapat pertolongan segera untuk mencegah kemungkinan terjadi pneumotoraks.

(Baca juga: Cara menjaga kesehatan paru-paru)