Kondisi mata berlemak, bukan area mata atau kantong mata berlemak, melainkan di dalam mata yang berlemak, sebenarnya adalah penyakit yang cukup jarang dijumpai. Jenis penyakit ini tidak boleh diremehkan maupun diabaikan sama sekali karena mata yang mengandung lemak dapatĀ bisa memicu kebutaan bagi yang menderita kondisi ini. Kebutaan adalah risiko terbesar apabila tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Penyebab Mata Berlemak
Kondisi seperti ini di dalam ilmu kedokteran bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti misalnya penyakit mata ptegyrium atau selaput mata dan pinguecula. Ptegyrium sendiri diketahui sebagai satu kondisi di mana terdapat pertumbuhan jaringan fibrovaskuler atau selaput yang terjadi di konjungtiva dan akhirnya permukaan kornea pun terinfiltrasi. Bentuknya segitiga dan berbasis menghadap lipatan semilunar dengan kepala yang arahnya menghadap bagian sentral kornea. (baca juga: bahaya lensa kontak pada mata)
Pinguecula adalah satu kondisi di mana pada konjungtiva mata terdapat selaput kekuningan yang diketahui sbeagai penimbunan lemak. Apabila Anda dapat melihat ada warna putih di bagian mata, baik itu di sebelah kiri atau kanan bagian hitam mata, itulah yang disebut dengan penumpukan lemak. Bukan terletak di luar mata, melainkan lemak tersebut ada di sebelah dalam mata kita. Meski terdapat warna putih di bagian mata, Pinguecula ini bisa memicu warna kemerahan pada mata juga. (baca juga: cara menghilagkan mata merah)
Mata yang di dalamnya terdapat lemak ini kerap menjadi akibat dari iritasi kronik juga oleh angin, paparan sinar UV (Ultra Violet), maupun debu. Pada awalnya, kondisi tersebut bisa dianggap iritasi biasa dan sama sekali tidak tergolong sebagai kondisi berbahaya. Hanya saja, bila iritasi atau gangguan tersebut dibiarkan begitu saja tanpa mendapat penanganan benar, mata akan mengalami radang. (baca juga: bahaya melihat gerhana matahari secara langsung)
Jangan meremehkan paparan sinar UV atau Ultra Violet karena radiasinya bisa berefek buruk dan bahkan memicu kerusakan mata. Kerusakan ini bisa menjadi penyebab mutasi gen atau yang dikenal juga dengan istilah p53 tumor suppressor gene di mana pertumbuhan jaringan abnormmal di mata malah justru menjadi akibatnya. (baca juga: penyebab halusinasi)
Mata berlemak terjadi pada orang yang keap terkena unsur-unsur seperti angin, asap, pasir dan bahkan serbuk sari dan risikonya jauh lebih tinggi. Orang yang berusia 20-50 tahunlah yang lebih cenderung mudah mengalami penyakit ini dan lebih sering dijumpai laki-lakilah yang menderitanya. Terjadinya mata berlemak biasanya adalah pada orang yang sering berkegiatan di luar rumah, terutama lingkungan berangin dan berpasir di mana terlalu banyak polusi, atau orang yang memang tempat tinggalnya di kawasan beriklim hangat.
Mata berlemak tidaklah terjadi secara tiba-tiba karena ada beberapa gejala dan ciri yang perlu diketahui sehingga mampu diwaspadai meski gejala ini tampak sangat umum. Walau Anda mungkin sudah tahu bahwa penyakit mata berlemak akan menunjukkan adanya gumpalan yang menandakan adanya pertumbuhan selaput berwarna putih di dalam mata, ada gejala lainnya yang menyertainya. Berikut adalah gejala-gejala lain dari mata yang mengandung lemak.
Penanganan Mata Berlemak
Sebetulnya setelah Anda melalui proses pemeriksaan, tidak ada penanganan khusus yang kiranya dibutuhkan pada umumnya apabila berada pada level ringan. Level ringan mata berlemak tidak akan membuat penglihatan Anda merasa tidak nyaman dan penglihatan akan baik-baik saja . Namun, pemeriksaan mata perlu dijalani secara berkala demi melihat apakah kondisi mata Anda baik-baik saja atau justru makin serius. (baca juga: kelainan yang terjadi pada mata)
Pada langkah awal, dokter akan memberikan jenis-jenis obat seperti di bawah ini:
Obat-obat ini diyakini mampu membantu pencegahan terjadinya inflamasi atau paling tidak gejala dapat teringankan. Baru setelah obat-obat ringan ini dirasa tidak mempan atau tidak cukup, pertumbuhan selaput perlu diangkat yang menandakan bahwa Anda perlu mengambil jalur operasi karena kalau tidak akan terjadi komplikasi. (baca juga: ablasio retina mata)
Tentu hal selanjutnya yang pastinya membuat Anda penasaran adalah tentang bagaimana cara menghilangkan lemak di mata setelah mengetahui gejalanya. Perlu diketahui bahwa kornea Anda bisa mengalami jaringan parut yang serius dapat disebabkan oleh sebuah kondisi pterygirium walaupun hal ini termasuk langka. Kebutaan atau hilangnya penglihatan adalah akibat dari peradangan yang terjadi di jaringan parut tanpa adanya perawatan yang benar. Untuk mengobatinya, obat ptegyrium biasanya adalah yang digunakan untuk kasus kecil, dan salep biasanya dimanfaatkan untuk menangani radangnya.
Operasi adalah jalan terbaik lainnya karena ketika penglihatan sudah semakin terganggu, maka satu-satunya langkah yang akan melegakan Anda adalah mengangkat pterygium. Operasi apa yang kiranya dianjurkan untuk diambil? Operasi yang umumnya dilakukan untuk mata berlemak adalah jenis yang melibatkan cangkok dari jaringan mata penderita sehingga ruang kosong yang tercipta karena adanya pterygium yang dihapus dapat terisi. Hanya saja sayangnya, setelah melalui proses operasi atau pengangkatan, pterygium berkemungkinan muncul lagi dan hal ini terjadi pada banyak kasus.
Proses operasi biasanya hanya berjalan sekitar setengah jam hingga 45 menit saja. Setelah selesai menjalani proses operasi, pasien masih harus mengenakan penutup mata demi melindungi mata selama paling tidak 2 hari. Tidak lama setelah operasi, mata akan kembali normal dan Anda bisa melakukan kegiatan seperti biasanya lagi, asalkan tidak sering menggosok-gosok mata dan juga tidak melakukan olahraga berenang. (baca juga: penyebab belekan pada mata)
Dokter hanya akan menganjurkan prosedur operasi agar diambil, apabila:
Bahkan setelah menjalani operasi, masih ada sejumlah obat yang akan diberikan kepada penderita supaya risiko komplikasi dapat berkurang. Pterygium juga perlu dicegah supaya tidak kembali tumbuh. Dengan demikian, penting untuk secara rutin menemui dokter untuk melakukan pemantauan kondisi mata Anda paling tidak selama 1 tahun. (baca juga: bintik hitam di mata bagian putih)
Pasien selama setahun tersebut juga biasanya dianjurkan untuk tetap memakai obat tetes mata berkandungan steroid selama beberapa minggu. Hal ini dikarenakan mata berlemak bisa kambuh setiap saat, maka untuk mengurangi risiko peradangan. Kambuhnya mata berlemak bisa menjadi bagian dari komplikasi utama setelah pengangkatan atau operasi dengan kemungkinan sebesar 50 persen.
Selama 1 tahun penuh, di mana Anda masih harus bolak-balik memeriksakan mata dan memantau perkembangannya, Anda perlu sangat hati-hati dan waspada dalam menjaga kondisi mata dan tidak boleh sembarangan dalam memperlakukan mata Anda. Kambuhnya kondisi ini sekitar 97 persen kasus bakal terjadi selama setahun pertama pasca operasi. (baca juga: cara mengatasi mata terkena parfum)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mata berlemak adalah kondisi yang mudah terjadi ketika mata sering terkena iritasi disebabkan oleh debu, pasir dan bahkan angin. Untuk itu, tentu ada cara mudah dalam mencegah supaya mata tidak kemudian menjadi berlemak dan semakin serius. Untuk melindungi mata dari serangan penyakit ini, Anda dapat mempertimbangkan beberapa langkah pencegahan, yaitu: