Categories: Kesehatan Anak

Kenali 8 Penyebab Anak Tidur Mendengkur Yang Para Orang Tua Wajib Waspadai !

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda mungkin adalah salah satu dari banyak orang tua yang mengalami kepanikan atau merasakan kekhawatiran karena anak tidur mendengkur. Meski mendengkur pada anak tidak selalu menjadi indikator masalah kesehatan, tetap saja ada kemungkinan penyebab anak tidur mendengkur adalah gangguan medis tertentu. Oleh karena itu, setiap orang tua perlu mengenali berbagai kemungkinan penyebab dibaliknya.

  1. Pembesaran Amandel

Anak dapat menjadi sulit dalam bernapas ketika mengalami pembesaran pada amandelnya. Karena kelenjar gondok ini membesar, biasanya tidur pun menjadi terganggu dan anak pun mendengkur. Bawalah ke dokter dan dokter pada umumnya memberikan jenis antibiotik tertentu, tapi operasi pengangkatan kiranya diperlukan bila obat antibiotik tak mempan.

  1. Hidung Bengkak

Ketika anak mengalami cedera atau bahkan terkena infeksi, ada kemungkinan hidung kemudian membengkak. Bahkan gejala polip hidung yang mengakibatkan timbulnya benjolan pada rongga hidung pun bisa menyebabkan anak sulit bernapas sehingga saat tidur bisa ngorok. Sebagai solusinya, cegah anak untuk memencet/mengorek hidung dan pastikan kompres hangat hidungnya.

Hidung bengkak karena cedera, polip hidung atau bahkan infeksi sekalipun bisa juga diatasi dengan memberikan obat khusus pereda rasa sakit. Ya, ibuprofen dan paracetamol cukup baik dalam mengatasi masalah hidung bengkak anak yang disertai rasa nyeri. Namun jika dengkuran terjadi berkepanjangan, segera hubungi dokter spesialis anak atau THT.

  1. Faringitis

Peradangan yang terjadi di tenggorokan atau faring disebut juga dengan istilah faringitis. Karena kondisi ini, kerap kali anak pun menjadi sulit menelan atau disebut juga dengan kondisi disfagia. Gejala lainnya adalah tenggorokan yang gatal, pembengkakan di tenggorokan, pilek, bersin-bersin, pusing, mual dan juga sulit bernapas yang menyebabkan dengkuran sewaktu tidur.

Banyak istirahat jelas adalah kunci utama kesembuhan anak, begitu juga dengan memberi anak air putih yang banyak supaya mencegah dehidrasi. Jika memang nyeri terasa berlebihan, obat pereda rasa sakit bisa diberikan supaya rasa nyeri tenggorokan dapat berkurang. Jika ingin solusi alami sederhana bagi si kecil, minta dia untuk berkumur air garam hangat.

  1. Alergi

Jika anak Anda memiliki alergi, ada potensi besar si kecil bisa mengalami batuk, bersin, hidung berair, hingga sesak nafas. Reaksi alergi dapat terjadi karena makanan tertentu, obat tertentu, bulu hewan, paparan debu dan serbuk sari, hingga gigitan serangga. Segera bawa ke dokter bila Anda tahu bahwa buah hati Anda mengalami alergi sehingga setiap malam tidur mendengkur.

Dokter pada umumnya akan meminta anak untuk dihindarkan dari alergen pemicu reaksi alergi. Selain itu, pemberian obat berupa penghambat leukotriena, dekongestan, obat semprot kortikosteroid, atau antihistamin kiranya dilakukan sesuai dengan kondisi gejala alergi yang dialami oleh anak Anda.

  1. Asma

Apabila anak Anda adalah penderita asma, maka gangguan pernapasan yang ia alami bisa berpengaruh pada waktu tidur yang menjadi pemicu ia mendengkur karena saluran pernapasan yang menyempit. Karena belum dapat disembuhkan secara total, pengobatan yang kira-kira bisa membantu adalah perawatan pereda gejala serta pencegahan supaya asma tak gampang kambuh.

Untuk bisa meredakan gejala dan mencegah supaya serangan asma tak muncul lagi, penting untuk mengenali apa saja kemungkinan pemicu asma pada anak. Apabila kemunculan gejala asma terjadi, biasanya dokter akan meminta anak menggunakan inhaler pereda. Ada pula beberapa obat lain yang juga berpotensi diberikan, tapi jika sudah kronis, penderita terpaksa harus dirawat inap.

  1. Deviasi Septum

Sebagian anak penderita deviasi septum mengalaminya sejak lahir, dan biasanya hidung tampak bengkok jika dilihat dari luar. Kondisi ini terjadi karena dinding tipis pembatas antara lubang hidung tak tepat ada di tengah sehingga hal ini menjadi penyebab anak sulit bernapas dan akhirnya tidur pun mendengkur.

Gejala deviasi septum biasanya perlu diobati dengan obat-obatan dari dokter, seperti halnya antihistamin atau dekongestan. Septoplasti atau operasi hidung kemungkinan dokter anjurkan kalau memang obat-obatan kurang membantu meredakan gejala. Operasi dibutuhkan dengan tujuan membuat aliran udara lancar masuk ke dalam hidung serta memperkuat tulang hidung.

  1. Sleep Apnea

Apnea tidur masih tergolong jenis gangguan tidur yang terjadi karena pernapasan mengalami gangguan serius. Dinding tenggorokan yang mengalami penyempitan dan pengenduran terus-menerus pada akhirnya menghambat saluran udara yang seharusnya lancar pada buah hati Anda. Jika anak mulai mendengkur keras, waspadai si kecil punya sleep apnea dan segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih tepat.

  1. Obesitas

Apakah anak Anda memiliki masalah kelebihan berat badan? Jika demikian, ada kemungkinan lemak menumpuk di bagian leher sehingga bisa memengaruhi anak untuk tidur ngorok alias mendengkur. Untuk itu, bawa buah hati Anda untuk mengubah pola makan dan ajak untuk rajin olahraga supaya mampu menurunkan berat badan. Dengan begitu, masalah tidur mendengkur bisa diatasi secara alami dan tepat.

Apabila Anda khawatir terhadap kondisi anak Anda yang tidur mendengkur selama beberapa malam, cari tahu penyebab anak tidur mendengkur dengan cara membawanya ke dokter dan memeriksakannya. Tak lupa, Anda juga perlu membimbing anak Anda untuk punya pola hidup baik, sehat dan seimbang supaya berat badan tetap terkontrol.