Xerostomia

13 Penyebab Xerostomia Wajib Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Xerostomia pasti pernah dialami hampir oleh setiap orang sesekali waktu dan sebetulnya kondisi ini juga tak begitu membahayakan orang yang mengalami. Hanya saja, memang lebih baik mewaspadai apabila xerostomia atau keadaan mulut kering ini terjadi secara berulang kali dan dalam jangka yang panjang. Untuk mampu mengatasi mulut kering, Anda perlu mengenali satu per satu kemungkinan penyebab xerostomia.

(Baca juga: jenis penyakit pada bibir)

  1. Produksi Air Liur Menurun

Produksi air liur yang berkurang alias menurun dapat menjadi alasan mengapa kemudian muncul berbagai gejala xerostomia. Lalu, sebetulnya produksi air liur itu seberapa banyak yang bisa dianggap normal? Pada normalnya, 2-4 liter air liur dapat terbuat di dalam mulut oleh tubuh dalam waktu 1 hari.

Prosesnya, sebagian air liur dibuat pada sore hari, dan di malam harilah yang paling sedikit. Hanya saja air liur yang berkurang ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor sehingga air liur yang terproduksi oleh kelenjar air liur tidaklah cukup. Mulut pun bisa menjadi kering dan bahkan mampu mengakibatkan bau mulut.

  1. Dehidrasi

Kondisi dehidrasi merupakan sebuah keadaan di mana ada banyak cairan yang hilang dari tubuh dan lebih sedikit daripada yang masuk. Inilah yang kemudian menjadikan gula-garam tubuh menjadi tidak seimbang. Istilah lainnya adalah gangguan keseimbangan cairan di mana ini kemudian dapat menjadikan kulit dan mulut kering.

Salah satu bahaya dehidrasi adalah menyebabkan mulut menjadi kering atau yang kita sebut dengan istilah xerostomia. Karena saking kurangnya cairan dalam tubuh, ini akan cukup berpengaruh terhadap tubuh dan memicu kekeringan pada kulit, termasuk juga bagian dalam serta luar mulut. Itulah mengapa, dianjurkan untuk penderita mulut kering karena dehidrasi perlu minum air banyak.

(Baca juga: lidah tidak bisa merasakan rasa makanan)

  1. Gugup

Penyebab dari xerostomia juga bisa karena gugup dan hal ini cukup sering juga terjadi pada beberapa orang. Gugup merupakan salah satu jenis gangguan psikologis di mana ini juga mampu membuat mulut mudah kering. Kegugupan tak hanya bisa menyebabkan tangan berkeringat atau hiperdrosis saja, tapi juga menyebabkan kekeringan.

  1. Cemas

Sama halnya dengan rasa gugup, rasa cemas masih termasuk di dalam gangguan psikologis dan mampu menjadi pemicu xerostomia. Mulut yang kering bisa diakibatkan oleh adanya kondisi cemas ketika hendak menghadapi ujian atau wawancara kerja. Bisa juga, rasa cemas dirasakan ketika putus hubungan pacaran.

Tak hanya tangan basah, sering buang air kecil, dan diare saja yang bisa menjadi gejala dari kecemasan berlebihan. Mulut kering disertai tenggorokan yang tersumbat adalah contoh dari gejala kecemasan lainnya. Maka sangat perlu untuk seseorang dengan kecemasan berlebih untuk mampu belajar mengendalikan kecemasannya dan mencari cara agar tidak mudah cemas maupun stres.

(Baca juga: penyebab bau mulut)

  1. Hidung Tersumbat

Gara-gara hidung tersumbat, biasanya seseorang bisa saja mengalami xerostomia. Penyumbatan pada hidung, terutama ketika sedang sakit flu akan membuat rasa tak nyaman karena tak bisa bernapas secara leluasa. Otomatis, bernapas pun akhirnya terpaksa lewat mulut dan ini pada umumnya terjadi ketika sedang tidur.

  1. Penyakit Tertentu

Ketika xerostomia tak disebabkan oleh adanya dehidrasi, bahaya akibat kurang minum air putih, cemas maupun rasa gugup, itu artinya ada kemungkinan faktor lain yang menjadi penyebab. Xerostomia yang terjadi secara berkelanjutan dan terus-menerus biasanya ada hubungannya erat dengan penyakit-penyakit tertentu yang cukup kronis. Berikut di bawah ini merupakan segala kemungkinan faktor penyakit penyebab xerostomia:

  • Penyakit Alzheimer – Penurunan produksi air liur bisa saja terjadi karena adanya penyakit alzheimer. Alzheimer merupakan jenis kelainan yang terjadi biasanya pada orang-orang yang telah memasuki usia lanjut. Kondisi ini ditandai paling umum oleh penurunan kemampuan berbicara dan berpikir, terutama juga daya ingat.
  • Sindrom Sjogren – Sindrom satu ini pun juga berkemungkinan untuk terjadi, yakni suatu kondisi kelainan autoimun di mana kelenjar eksokrin pemroduksi air liur dan air mata dihancurkan oleh sel imun. Dengan begitu, kelenjar air liur pun tak berfungsi secara maksimal dalam memroduksi air liur dan produksinya pun menjadi berkurang.
  • Stroke
  • HIV AIDS
  • Anemia
  • Diabetes
  1. Efek Samping Obat Tertentu

Ada juga beberapa kasus xerostomia yang terjadi sebagai akibat atau efek samping obat-obatan tertentu. Setiap obat memiliki kandungan bahan kimia yang tak semua orang atau pengonsumsinya bisa cocok-cocok saja. Ada beberapa jenis obat yang mampu menjadi pemicu kekeringan di bagian mulut.

Hal tersebut dapat terjadi karena efek samping kandungan obat menyebabkan kelenjar air liur tak mampu bekerja secara optimal dalam memroduksi air liur. Obat antidepresan dan obat pereda nyeri adalah yang paling berpengaruh terhadap fungsi kelenjar air liur. Obat flu pun juga ada yang demikian sehingga jika memang sedang minum obat-obat tersebut, jangan lupa perbanyak minum air putih.

  1. Operasi Kelenjar Air Liur

Ketika seseorang mengalami pembengkakan di bagian kelenjar air liur, operasi pun menjadi solusi yang banyak diambil. Tindakan medis tersebut juga dilakukan ketika di tenggorokan juga ditemukan adanya sel kanker. Operasi pengangkatan kelenjar air liur menjadi langkah terakhir yang perlu diambil apabila penyembuhan lain tak mempan.

Namun pasca operasi pengangkatan tersebut, justru ada efek samping yang kurang begitu menyenangkan. Produksi air liur pun menjadi tidak ada karena kelenjarnya sudah diangkat lewat operasi tadi. Penghasil air liur pun tak tersedia di dalam tubuh sehingga otomatis mulut dan tenggorokan menjadi mudah kering di mana ini juga disebut dengan xerostomia.

(Baca juga: gejala dehidrasi)

Kapan Perlu ke Dokter?

Setelah mengetahui satu per satu apa saja yang menjadi penyebab xerostomia, lalu apa yang perlu dilakukan ketika gejala datang? Saat Anda menyadari bahwa xerostomia dialami bukan karena kegugupan, kecemasan maupun dehidrasi, sebaiknya segera ke dokter untuk menempuh beberapa langkah diagnosa.

Dokter akan mengkaji riwayat penyakit apa yang pernah Anda derita sebelumnya dan jenis obat apa yang tengah dikonsumsi apabila memang ada. Pemeriksaan detil lainnya yang bakal dilakukan kalau dibutuhkan adalah pengukuran tingkat produksi air liur. Bahkan juga ada langkah pemindaian, tujuannya adalah untuk mengecek keadaan kelenjar air liur.

Kalau memang sindrom Sjorgen merupakan penyebabnya, dokter akan menyarankan supaya Anda tes darah, kemudian juga perlu akan langkah biopsi kelenjar air liur. Cara ini akan sangat membantu dalam menentukan metode pengobatan untuk xerostomia yang paling tepat bagi pasien.