Dalam dunia kesehatan, dikenal istilah TPHA yang merupakan singkatan dari “Treponema Pallidum Hemagglutination Assay”, yaitu salah satu bentuk pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter guna mengetahui adanya infeksi Treponema Pallidum yang merupakan penyebab seorang pasien terjangkit penyakit sifilis (Great pox/ lues venereum/ morbus gallicus). Kita tahu bahwa sifilis merupakan salah satu penyakit kelamin yang penularannya bisa terjadi setelah seseorang berhubungan intim dengan orang yang terkena infeksi tersebut. Dalam beberapa kasus, penyakit sifilis juga disertai oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya, seperti Gonoerhoe (kencing nanah).
Untuk mendeteksi adanya infeksi tersebut, biasanya pasien tidak hanya menjalani pemeriksaan TPHA pada sifilis saja, akan tetapi biasanya dokter juga akan menerapkan test lainnya seperti VDRL (Venereal Desease Research Laboratory yang merupakan tindakan skrining awal. Bagi Anda yang ingin melakukan kedua test tersebut bisa langsung mendatangi laboratorium klinik terdekat.
Perbedaan antara kedua test tersebut adalah bahwa test VDRL adalah tes non treponema, artinya test ini dilakukan dengan tidak langsung menguji terhadap keberadaan Treponema Pallidum, akan tetapi test ini dilakukan dengan menggunakan suspensi dari sisa jaringan yang telah terinfeksi oleh bakteri Treponema palidum sebelumnya. Sedangkan TPHA merupakan uji atau test yang secara langsung mendeteksi antibodi terhadap antigent Treponema pallidum.
Manfaat yang bisa didapatkan dari pemeriksaan TPHA
TPHA merupakan test yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan antibodi terhadap treponema. Test akan menunjukkan hasil positif apabila ternyata dalam tubuh kita terdeteksi adanya bakteri tersebut. Untuk itu perlu dilakukan tindakan selanjutnya, yaitu langkah pengobatan. Setelah 6 hingga 24 bulan pasca pengobatan biasanya test akan menunjukkan hasil negatif. Adapun manfaat dari test ini adalah : Mengkonfirmasi kebenaran seseorang yang diduga terkena sifilis dan Untuk mendeteksi adanya respon serologis secara spesifik untuk bakteri Treponema pallidum pada tahap lanjut sifilis.
Sifilis merupakan suatu penyakit kronik dan sistemik yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Sifilis memiliki nama lain Great pox, lues venereum, dan morbus gallicus. Penyakit ini bisa menyerang berbagai organ tubuh seperti sistem kardiovaskular, susunan saraf, dan otak. Untuk mendeteksi adanya penyakit ini, ada 2 test untuk mendiagnosisnya, yaitu uji non treponema dan uji treponema. TPHA (Treponema Pallidum Hemagglutination Assay ) merupakan salah satu metode pemeriksaan serologi untuk mendeteksi penyakit tersebut. Akan tetapi, TPHA kurang sensitif jika diaplikasikan sebagai skrining yang merupakan tahap awal pemeriksaan/ pemeriksaan primer terhadap sifilis seperti VDRL. TPHA digunakan sebagai konfirmasi untuk penyakit tersebut.
Prosedur Pemeriksaan TPHA
Metode yang digunakan dalam TPHA adalah indirect hemaaglutinasi atau hemaaglutinasi tidak langsung yang digunakan untuk mendeteksi antibodi yang spesifik terhadap Treponema Pallidium. Prosedur pemeriksaan TPHA pada sifilis yang digunakan untuk mendeteksi penyakit ini dilakukan dengan dua jalan, yaitu prosedur kualitatif dan prosedur kuantitatif.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari pemakaian metode TPHA ini, di antaranya :
Sedangkan untuk kekurangan menggunakan test ini adalah :
Info terkait kesehatan seksual lainnya, wajib diketahui !