HIV AIDS adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena virus yang bernama human immunodeficiency virus. Ini jenis virus yang bisa menular dengan cepat lewat beberapa cara seperti kontak hubungan seksual dengan penderita yang sudah terinfeksi, kontak darah seperti penggunaan jarum suntik dan donor darah, hubungan darah dari ibu yang sudah terinfeksi ke janin, proses kelahiran normal dan menyusui. Setelah virus masuk ke dalam tubuh maka akan menghancurkan semua sel CD4 yaitu jenis sel darah putih yang bekerja untuk membantu tubuh melawan infeksi. Karena itulah tubuh penderita HIV AIDS akan terus melemah dan rentan infeksi.
Infeksi HIV AIDS pada bayi dan anak-anak umumnya didapatkan dari ibu yang sudah terinfeksi virus selama kehamilan, saat persalinan normal dan menyusui. Perlakuan untuk ibu hamil yang terinfeksi virus terhadap janin dan anak memang harus sangat diperhatikan. Penyebab lain yang bisa membuat bayi dan anak terkena HIV AIDS adalah seperti transfusi darah, jarum suntik dan hubungan lain.
Berikut ini beberapa ciri-ciri HIV AIDS pada bayi dan anak-anak :
1. Pertumbuhan Badan yang Buruk
Bayi dan anak-anak biasanya tidak akan menunjukkan gejala HIV AIDS yang cukup jelas. Salah satu masalah utama yang mudah dikenali adalah ketika bayi dan anak-anak tidak memiliki grafik pertumbuhan yang normal. Bayi dan anak-anak akan lebih terlihat kurus. Pemeriksaan berat badan yang dilakukan setiap bulan sama sekali tidak menunjukkan kemajuan yang berarti.
2. Perkembangan Lambat
Perkembangan bayi dan anak-anak biasanya dipantau setiap bulan untuk mendapatkan data yang jelas. Di Indonesia monitoring perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak dibawah lima tahun dipantau dalam program posyandu. Namun bayi dan anak-anak yang memang terkena HIV AIDS akan memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang kurang baik. Bayi dan anak-anak akan terlihat dengan perkembangan yang kurang sesuai dengan standar. Ini adalah gejala yang paling mudah dikenali.
3. Sering Kejang
Kejang menjadi pertanda bahwa tubuh bayi dan anak-anak mengalami masalah terutama pada sistem syaraf dan otak. Kejang bisasanya paling sering terjadi ketika anak-anak mengalami panas yang menyebabkan tubuh memberikan reaksi yang sangat berat. Namun bayi dan anak-anak yang terkena HIV AIDS memiliki tubuh yang sangat lemah sehingga kejang akan lebih sering terjadi. Kondisi ini membutuhkan perawatan khusus karena bisa saja infeksi sudah menyebar ke bagian otak. (baca juga : bahaya epilepsi yang menimbulkan kejang)
4. Infeksi Telinga
Bayi dan anak-anak yang terkena HIV AIDS memang sangat rentan terkena infeksi telinga. Infeksi teling disebabkan karena virus sudah melemahkan sistem pada organ ini. Sebelum mengembangkan infeksi biasanya diawali dengan beberapa gejala seperti tubuh panas, sakit pada tenggorokan dan rewel. Untuk mengatasi hal ini maka bayi dan anak-anak harus dibawa ke dokter untuk mendapatkan obat yang bisa menyembuhkan infeksi. (baca juga tentang : faringitis)
5. Diare
Diare adalah masalah yang paling sering terjadi untuk bayi dan anak-anak yang terkena HIV AIDS. Diare disebabkan karena infeksi virus sudah menyebabkan organ pencernaan tidak bisa melakukan fungsi dengan baik. Ada banyak bakteri buruk yang sudah berkembang dalam sistem pencernaan. Bahkan kondisi ini juga terjadi pada penderita dewasa. Mengontrol makanan dan minuman pada bayi dan anak akan membantu tubuh agar tidak terkena diare berlebihan.
6. Sariawan
Sariawan yang terjadi pada bayi dan anak-anak akan lebih sering terjadi pada penderita HIV AIDS. Hal ini disebabkan karena infeksi jamur sering terjadi karena tubuh memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah. Sariawan disebabkan karena jamur candida yang berkembang dalam mulut. Untuk mencegah sariwan maka kebersihan mulut harus diperhatikan dengan baik.
7. Demam
Demam untuk anak-anak dan bayi yang menderita HIV AIDS sebenarnya terjadi karena, sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Kondisi demam ini akan menyebabkan tubuh menjadi semakin lemah, sementara bayi dan anak-anak juga rewel. Pemeriksaan untuk mengetahui infeksi lanjutan yang terjadi pada tubuh sangat diperlukan. Beberapa bayi dan anak-anak juga biasanya disarankan untuk rawat inap di rumah sakit.
8. Dehidrasi
Bayi dan anak-anak yang terkena HIV AIDS juga cenderung lebih sering mengalami dehidrasi. Kondisi ini disebabkan karena tubuh membutuhkan air yang lebih banyak. Sistem metabolisme yang sudah bermasalah menyebabkan bayi dan anak-anak bisa mengalami kekurangan penyerapan air. Selain itu, bayi dan anak-anak juga akan sangat rentan dengan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Dehidrasi akan menyebabkan tubuh menjadi sangat lemah dan membutuhkan perhatian khusus. (baca juga : bahaya akibat kurang minum)
Infeksi paru-paru terjadi pada bayi dan anak-anak yang sudah agak lama menderita HIV AIDS. Hal ini disebabkan karena paru-paru mengalami infeksi yang disebabkan oleh jamur. Jamur bisa masuk ke saluran pernafasan dari luar seperti perantara udara atau berbagai benda berjamur yang kontak langsung dengan tangan serta saluran pernafasan. Gejala infeksi paru seperti sulit bernafas, nafas yang terasa sangat berat, mudah marah dan tubuh yang sangat lemah. Perawatan di rumah sakit sangat diperlukan untuk menyembuhkan infeksi dan mengurangi resiko penyebaran infeksi.
Pria dewasa yang terkena HIV AIDS akan mengembangkan ciri-ciri setelah infeksi pertama yang membuat sistem kekebalan tubuh mulai melemah. Berikut ini beberapa tanda yang bisa diperhatikan :
1. Flu Parah
Flu yang parah pada pria yang menderita HIV AIDS biasanya terjadi pada 2 minggu pertama setelah virus masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini dipengaruhi karena orang yang tidak memiliki virus HIV akan memiliki virus HIV dalam tubuhnya. Berbagai gejala yang mirip seperti flu sering tidak diperhatikan. Gejala yang sangat umum ini biasanya berlangsung selama lebih dari dua minggu. Setelah itu flu akan sembuh dan tubuh terlihat lebih segar namun sebenarnya virus sudah berkembang dan menyebabkan infeksi dalam tubuh.
2. Sakit Kepala
Sakit kepala yang sering terjadi pada penderita HIV AIDS terutama pada pria akan terjadi pada tahap awal. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh sangat lemah. Sakit kepala bisa seperti perasaan berputar, sakit untuk melihat berbagai benda dan rasa tidak nyaman. Obat sakit kepala hanya bisa bekerja singkat sehingga gejala akan terus terjadi.
3. Demam
Demam lebih dari 38 derajat Celcius bisa menjadi pertanda yang sangat serius akibat dari infeksi HIV AIDS. Demam akan terjadi secara tiba-tiba atau muncul bersamaan dengan gejala lain seperti terserang influenza. Kondisi ini disebabkan karena tubuh menerima virus yang akan menyebar dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Sebenarnya tubuh berusaha melawah infeksi namun virus HIV terlalu kuat dalam tubuh. Demam akan lebih sering terjadi ketika sistem kekebalan tubuh terus menurun.
4. Menggigil pada Malam Hari
Sistem metabolisme tubuh juga mengalami gangguan akibat masuknya virus HIV ke dalam tubuh. Tanda awal yang sering terjadi adalah seperti rasa menggigil dan keluar keringat dingin pada malam hari. Sistem kelenjar dan metabolisme tubuh mengalami perubahan yang sangat besar. Jadi meskipun tubuh sebenarnya merasa sangat dingin namun disertai dengan keringat dingin yang lebih banyak.
5. Tubuh Sangat Lelah
Perasaan tubuh yang terasa sangat lelah akan menyebabkan tubuh menjadi tidak nyaman. Gejala ini terjadi setelah HIV berkembang menjadi AIDS maupun ketika HIV masuk ke dalam tubuh. Reaksi ini sangat wajar karena tubuh tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Sel darah putih yang seharusnya melawan infeksi ternyata justru diserang oleh virus HIV. Kondisi ini akan membuat tubuh merasa sangat lelah dan sulit untuk melakukan berbagai pekerjaan.
6. Sakit Otot
Rasa sakit pada semua bagian otot tubuh memang sering terjadi pada pria yang menderita HIV AIDS. Penyebabnya adalah ketika otot tidak mampu melawan rasa sakit yang disebabkan oleh virus yang sudah berkembang dalam tubuh. Perasaan sakit bisa terjadi kapan saja dan akan menyebabkan produktivitas menurun. Kondisi bisa bertambah parah ketika tubuh juga mengalami gejala lain seperti demam dan penyebab sakit kepala.
7. Ruam Hitam pada Kulit Tubuh
Hampir semua kulit tubuh terutama pada bagian lengan, wajah, kaki dan perut bisa terjadi pada pria yang menderita HIV AIDS. Kondisi ini disebabkan karena kulit penderita HIV AIDS akan sangat lemah dan mudah terserang infeksi seperti jamur pada kulit. Ruam bisa berwarna hitam atau merah. Jika digaruk maka bisa menyebabkan luka dan infeksi.
8. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan adalah gejala awal dari infeksi HIV AIDS. Rasa sakit pada tenggorokan disebabkan karena virus yang sudah masuk ke dalam tubuh. Gejala ini biasanya tidak terlalu dikenal dan lebih terlihat sebagai gejala flu. Biasanya pada tahap awal maka gejala ini akan sembuh selama kurang lebih dua minggu. Namun kondisinya bisa lebih parah jika tidak mendapatkan obat yang tepat untuk mengatasi infeksi.
9. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening bekerja untuk melawan semua infeksi yang terjadi dalam tubuh. Kelenjar ini bekerja dengan membantu tubuh memproduksi sel darah putih untuk melawan infeksi. Ketika sel darah putih terus dihancurkan dan diserang oleh virus HIV maka, kelenjar getah bening bekerja dengan sangat keras. Akibatnya justru menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang parah.
10. Sesak Nafas
Penyebab dada sesak nafas yang disertai dengan batuk kering dalam waktu yang lama biasanya terjadi pada tahap akhir dari infeksi HIV. Sesak nafas dan batuk sudah tidak bisa diobati dengan berbagai jenis obat batuk biasa. Hal ini bisa disebabkan karena tubuh sudah mengalami infeksi dari bakteri yang masuk ke dalam paru-paru. Gejala yang lebih buruk ditandai dengan nafas yang semakin sulit, batuk berdahak dan sakit pada dada ketika bernafas.
11. Diare
Diare bisa muncul pada tahap awal setelah tubuh terkena infeksi HIV dan juga sepanjang pengembangan gejala dan tahap akhir AIDS. Diare menjadi tanda terjadinya infeksi akut yang menyebabkan tubuh sulit untuk menerika asupan makanan dan minuman. Infeksi diare akan berkembang dalam waktu yang lebih lama hingga, beberapa minggu. Gejala diare ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, keringat pada malam hari, demam, nyeri otot dan sakit tenggorokan. Infeksi usus bisa terjadi karena beberapa penyebab seperti bakteri dan pertumbuhan bakteri berlebihan pada usus besar.
12. Penglihatan Kabur
Umumnya pria penderita HIV AIDS akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh jangka panjang. Masalah ini kemudian akan menyebabkan tekanan pada bagian mata yang bisa menyebabkan mata rentan terhadap infeksi. Penglihatan kabur pada penderita HIV AIDS bisa disebabkan karena :
13. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan akan terus terjadi pada penderita HIV AIDS yang tidak mendapatkan perawatan secara berkala. Hal ini bisa juga disebabkan karena tubuh kehilangan kebutuhan nutrisi manusia dan nafsu makan yang buruk. Penyebab penurunan berat badan adalah :
Beberapa ciri HIV AIDS yang ditemukan pada pria maka belum tentu ditemukan pada wanita. Bahkan hal ini juga berlaku sebaliknya. Penyebab wanita bisa terkena HIV AIDS yang paling umum adalah hubungan seksual bebas atau pasangan yang memiliki pola hubungan seksual bebas. Biasanya wanita menjadi korban, sehingga sangat rentan depresi. Berikut ini beberapa ciri yang bisa dikenali :
1. Flu Berat
Setelah dua minggu virus masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan kondisi tubuh wanita mengalami berbagai serangan asimtomatik. Berbagai jenis gejala flu bisa terjadi dengan mudah dan bahkan bisa berlangsung secara tiba-tiba. Gejala yang paling mudah dikenali adalah seperti flu ringan, demam, sakit kepala, tubuh lemah, bersin dan batuk ringan. Gejala awal ini akan segera hilang setelah virus benar-benar masuk ke dalam tubuh namun sebenarnya virus berkembang dan siap menyerang sel darah putih.
2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Semua orang memiliki kelenjar getah bening yang memang memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesehatan. Kelanjar getah bening terletak di bagian leher, ketiak, selangkangan dan belakang kepala. Kelanjar getah bening berfungsi untuk menyerang infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Ketika virus HIV sudah menyebar kedalam tubuh maka membuat kelenjar getah bening bekerja sangat keras. Hal ini akan menyebabkan kelenjar getah bening membengkak selama beberapa bulan. Perawatan sesuai kondisi tubuh sangat diperlukan.
3. Penyakit Infeksi
HIV AIDS memang akan membuat sistem kekebalan tubuh terus melemah. Kondisi ini akan membuat tubuh sangat rentan terhadap serangan infeksi dari bakteri, kuman dan virus lain. Tidak ada yang bisa mencegah infeksi yang muncul pada tubuh penderita HIV AIDS. Tindakan menjaga kebersihan dan pola makan yang baik bisa membuat infeksi tidak mudah menyerang tubuh. Berikut ini jenis infeksi yang bisa terjadi pada tubuh :
4. Demam Parah
Wanita yang mengalami infeksi HIV AIDS akan lebih sering terserang demam. Demam bisa muncul tiba-tiba atau beserta dengan gejala lain. Suhu yang paling dianggap ringan adalah sekitar 38 derajat Celcius. Demam juga bisa terjadi dengan keringat dingin pada malam hari. Terkadang banyak penderita yang tidak memperhatikan demam karena penyebab yang sulit untuk ditemukan.
5. Penyakit Gangguan Reproduksi
Wanita yang menderita HIV AIDS juga sangat rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Penyebabnya bisa sangat beragam sesuai dengan masalah yang terjadi. Berbagai masalah ini bisa muncul pada tahap awal, pertengahan hingga akhir. Bahkan penyakit ini bisa menjadi salah satu penyebab komplikasi berat pada tahap akhir AIDS. Beberapa masalah yang sering terjadi adalah seperti :
6. Masalah Kesehatan Kulit
Masalah kesehatan kulit sangat rentan untuk wanita yang menderita HIV AIDS. Kondisi ini disebabkan karena kulit mudah terkena jenis penyakit kulit seperti akibat iritasi dan jamur. Beberapa gejala yang paling sering terjadi misalnya munculnya ruam dan bercak pada bagian ketiak, anus, kelamin, mulut dan pergelangan kaki atau tangan. Ruam bisa berkembang menjadi benjolan dan kulit menjadi lebih mudah terluka.
7. Gejala Lanjutan yang Parah
Setelah HIV berkembang menjadi AIDS maka tubuh akan memperlihatkan berbagai jenis gejala lanjutan. Beberapa gejala yang paling sering terjadi adalah seperti :
8. Gejala Akhir AIDS
Ketika seorang wanita penderita HIV AIDS sudah memasuki tahap akhir dari AIDS atau virus sudah menyebabkan masalah kesehatan berat, maka penderita bisa mengalami berbagai macam gejala. Hal ini terjadi ketika tubuh ternyata sudah tidak memiliki sistem kekebalan untuk melawan infeksi virus. Beberapa gangguan yang sering terjadi adalah :
1. HIV adalah virus yang bisa menyebabkan infeksi pada tubuh kemudian akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Infeksi ini kemudian akan menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi mulai melemah hingga tidak berdaya.
2. AIDS adalah sebuah kondisi ketika HIV sudah menyebabkan kondisi tubuh sangat lemah karena sudah dikuasai oleh virus. Kondisi ini digambarkan dengan tubuh yang sudah menderita berbagai penyakit komplek seperti kanker.
3. HIV AIDS tergolong penyakit yang menular dengan beberapa cara seperti :
4. Meskipun HIV AIDS adalah penyakit yang menular namun Anda bisa melakukan berbagai cara pencegahan, seperti:
5. Kasus kematian tertinggi di dunia akibat HIV AIDS disebabkan karena masalah infeksi gejala TBC yaitu jenis TB aktif.
Berbagai jenis gejala dan ciri HIV AIDS memang tidak selalu mudah di mengerti. Banyak penderita yang awalnya hanya menganggap sebagai gangguan kesehatan biasa. Pengujian wajib dilakukan oleh pihak medis sebelum memberikan diagnosa. Jadi pengenalan gejala atau ciri ini hanya bisa dilakukan untuk mendorong pemeriksaan lebih awal.