Penyakit kuning merupakan kondisi tubuh yang terlihat menguning karena tingginya kadar bilirubin dalam tubuh namun ada Cara Menstabilkan Bilirubin dengan mengkonsumsi Makanan Penurun Kadar Bilirubin. Bilirubin sendiri terbentuk karena proses penghancuran sel darah merah yang lama untuk digantikan dengan sel yang baru, dan secara normal dikeluarkan dari tubuh dengan bantuan organ hati. Karena itu, saat penyakit kuning muncul, maka akan sangat besar kemungkinannya kalau kondisi organ hati sedang tidak baik.
Penyakit kuning dapat dialami siapa saja, mulai dari Hiperbilirubin pada Bayi Baru Lahir hingga orang dewasa. Pada anak bayi, umumnya penyakit kuning atau disebut juga jaundice ini terjadi karena organ hati yang belum terbentuk dengan sempurna sehingga belum mampu mengeluarkan bilirubin dengan cepat. Sementara itu, pada orang dewasa seringkali penyakit kuning dikarenakan adanya penyakit yang lebih serius pada organ hati.
Penularan Penyakit Kuning
Penyakit kuning memang dapat menular namun bisa juga tidak, tergantung dari penyebab munculnya penyakit tersebut. Penyakit kuning yang terjadi karena faktor keturunan, lingkungan dan pola hidup tidak sehat tentu saja tidak menular. Namun jika penyakit kuning terjadi karena infeksi virus terutama virus Hepatitis, maka penyakit ini akan sangat mudah menular. Virus tersebut juga banyak jenisnya, antara lain virus Hepatitis A, B, C, D dan E.
Lalu bagaimana penyakit tersebut dapat menular? Berikut ini cara penularan penyakit kuning yang sering kali terjadi di lingkungan sekitar akibat infeksi virus yang sangat mudah menyebar.
Akibat kelebihan bilirubin dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi. Karena itu cara menstabilkan bilirubin sangat dibutuhkan agar penyakit kuning dapat sembuh, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan penurun kadar bilirubin. Selain itu, tindakan pencegahan jauh lebih penting untuk dilakukan agar kita dapat terhindar dari penyakit kuning. Caranya, dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mendapatkan vaksin hepatitis, dan menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis.