Bilirubin merupakan zat yang dihasilkan dari proses pemecahan sel darah merah yang lama untuk kemudian digantikan dengan sel darah merah yang baru. Bilirubin akan dikeluarkan dari dalam tubuh setelah diuraikan oleh hati, karena itu saat hati bermasalah kadar bilirubin dalam tubuh akan meningkat dengan cepat dan menyebabkan penyakit kuning. Penyakit kuning sendiri sangat mudah dikenali cirinya, yaitu kulit dan mata yang terlihat menguning.
Tingginya kadar bilirubin dalam tubuh lebih sering dialami oleh bayi yang baru lahir, meskipun anak-anak yang lebih besar atau bahkan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Pada bayi yang baru lahir, organ hati masih belum benar-benar matang, sehingga seringkali hati belum mampu mengeluarkan bilirubin dengan cepat sementara produksi bilirubin terus berjalan. Inilah yang mengakibatkan bayi baru lahir sering mengalami sakit kuning atau jaundice.
Sementara itu, jika terjadi pada orang dewasa, bisa jadi mengindikasikan adanya masalah tertentu pada organ hati sehingga fungsinya untuk mengeluarkan bilirubin dari dalam tubuh menjadi terganggu. Akibat kelebihan bilirubin cukup fatal jika terlambat ditangani, karena itu kita harus dapat memahami cara menstabilkan bilirubin di dalam tubuh.
Cara Menstabilkan Bilirubin
Penanganan tingginya kadar bilirubin dalam tubuh akan berbeda antara anak bayi yang baru lahir dengan orang dewasa. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menstabilkan bilirubin baik dengan tindakan medis maupun penanganan di rumah.
1. Penanganan untuk bayi baru lahir
Bayi baru lahir kondisi fisiknya masih sangat lemah, karena itu butuh perlakuan khusus untuk mengatasi hiperbilirubin pada bayi baru lahir. Berikut langkah yang dapat dilakukan.
2. Penanganan untuk orang dewasa
Tindakan yang dilakukan pada orang dewasa cenderung lebih mudah dilakukan, dengan catatan tidak ada riwayat penyakit yang berat pada organ hati. Berikut langkah yang dapat dilakukan.
Nah, itulah cara menstabilkan bilirubin di dalam tubuh baik pada anak bayi maupun orang dewasa. Hal yang penting adalah selalu berkomunikasi dengan dokter untuk setiap gejala yang dialami, dan perubahan yang terjadi selama dan setelah proses pengobatan.