Tulang rusuk patah atau mengalami fraktur umumnya terjadi karena tekanan pada dada atau bagian tubuh atas saat kecelakaan mobil, terjatuh dari ketinggian atau terkena pukulan. Namun, ada penyebab lain yang bisa menyebabkan tulang rusuk patah seperti kanker tulang dan osteoporosis. Meskipun tulang rusuk yang patah bisa sembuh dengan sendirinya, tetap ada beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari patah tulang tersebut.
Tulang rusuk yang patah juga bisa dilihat dari beberapa tanda yang ditimbulkan. Ciri-ciri tulang rusuk patah yang ditimbulkan akibat fraktur tersebut bisa dilihat sebagai berikut.
Artikel terkait:
Rasa sakit dan nyeri di saat tulang rusuk patah terjadi pada saat anda menekuk tubuh atau memutar bagian tubuh dan juga setiap kali anda menarik napas serta saat area dada mengalami tekanan. Rasa nyeri yang dirasakan saat tulang rusuk patah bisa bersifat tajam ataupun tumpul bergantung dari seberapa parah tingkat tulang rusuk patah yang terjadi.
Tulang rusuk yang patah juga terlihat dari timbulnya memar berwarna merah, agak keunguan atau kebiruan. Memar bisa terjadi karena benturan keras yang terjadi di area rusuk sehingga menyebabkan beberapa pembuluh darah di sekitarnya juga ikut pecah dan kemudian mengalami radang.
Trauma thorax ini bisa terjadi pada saat tulang rusuk yang patah sebanyak tiga atau bahkan lebih dan letaknya saling bersebelahan. Pada saat trauma thorax terjadi, maka penderita juga akan merasakan sesak napas atau kesulitan saat bernapas dalam tahap ringan ataupun serius. Apabila kesulitan bernapas yang terjadi dalam tingkat parah atau serius, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut yakni dengan mengunjungi dokter.
Tulang rusuk yang patah juga menyebabkan area di sekitar tulang rusuk mengalami pembengkakan. Ini bisa terjadi karena terdapat jaringan yang memar atau bagian tubuh dalam yang tertusuk dengan tulang rusuk patah tersebut sehingga terjadi radang dan timbul bengkak pada permukaan kulit sekitar dada atau tulang rusuk yang patah tersebut.
Penyebab demam pada seseorang tidak hanya dikarenakan adanya luka atau masalah pada beberapa organ di dalam tubuh, namun juga bisa terjadi pada saat mengalami patah tulang rusuk. Saat tulang rusuk patah, maka beberapa organ di sekitar area rusuk tersebut kemungkinan mengalami komplikasi yang terjadi karena gesekkan dari patahan pada tulang rusuk. Saat ini terjadi, maka bagian dalam tubuh yang terkena patahan rusuk akan terluka dan akhirnya mengirimkan sinyal pada otak lalu terjadi demam sebagai dampak tubuh untuk mengatasi radang yang terjadi.
Artikel terkait:
Batuk dan bersin juga menjadi ciri berikutnya saat ada bagian tulang rusuk yang patah. Ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan cairan atau lendir dari paru paru yang mengalami sumbatan karena mungkin ada patahan tulang rusuk yang menusuk organ paru.
Suara gemeretak bisa saja timbul apabila patah tulang yang terjadi dalam tingkatan yang parah dan letaknya saling bersebelahan. Suara ini bisa terjadi karena adanya gesekan tulang yang patah dengan bagian tulang rusuk lain. Suara ini akan lebih jelas terdengar apabila patahan yang terjadi terletak pada ujung kartilago atau bagian pertemuan antara rusuk dengan tulang dada atau sternum.
Peradangan yang terjadi pada patah tulang rusuk bisa terjadi apabila ada sobekan pada kartilago atau juga bisa terjadi pada saat patahan tulang menusuk organ lain, daging atau pembuluh darah yang ada disekitarnya.
Rasa tidak nyaman yang terjadi saat tulang rusuk patah tidak hanya terjadi pada saat tubuh ditekuk, mengangkat tangan ataupun beberapa gerakan lainnya. Namun rasa tidak nyaman juga akan terjadi pada saat tidur khususnya dalam posisi telungkup, tidur menyamping atau sering berguling dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
Patah tulang rusuk yakni pada bagian ujung tajam di salah satu dari tiga rusuk pertama bagian atas tulang rusuk bisa menghancurkan atau melukai pembuluh darah aorta atau pembuluh darah utama lain disekitarnya.
Pingsan dan hilang kesadaran juga bisa terjadi pada saat patahan tulang rusuk menusuk organ paru paru. Bagian tulang rusuk tengah yang patah bisa menusuk organ paru dan akhirnya penderita pingsan atau hilang kesadaran.
Beberapa organ lain di sekitar rusuk seperti ginjal, limpa dan juga organ hati juga bisa mengalami kerusakan pada saat tulang rusuk yang patah berada di bagian bawah. Akan tetapi, tulang rusuk bagian bawah jarang sekali mengalami patah sebab tingkat kelenturannya cukup tinggi jika dibandingkan dengan bagian tulang rusuk atas dan tengah.
Artikel terkait:
Nyeri pada bagian tulang belakang dan bahu juga akan dirasakan penderita patah tulang rusuk khususnya saat area lengan sangat jarang digunakan untuk beraktivitas.
Batuk yang mengeluarkan lendir berwarna kuning atau hijau terjadi karena terperangkapnya lendir pada organ paru paru. Terperangkapnya lendir ini terjadi karena organ paru paru yang tertusuk. Lendir yang terlalu lama tersimpan tersebut akhirnya mengubah warna lendir dan keluar pada saat batuk dengan warna kuning atau hijau.
Infeksi rongga dada terjadi apabila saat mengalami patah tulang rusuk, penderita mengalami kesulitan batuk dan mengakibatkan lendir di area rongga dada sulit untuk keluar.
Pneumothorax terjadi pada tulang rusuk yang patah saat patahan tulang tersebut menusuk dinding organ paru dan akhirnya udara akan terjebak di bagian dalam dimana seharusnya tidak terdapat udara dalam area tersebut.
Patah tulang rusuk juga bisa membuat tubuh kehilangan banyak darah pada saat tulang rusuk patah khususnya patah gabungan atau patah terbuka yakni patah tulang rusuk dimana ada bagian tulang rusuk yang keluar dari permukaan kulit sehingga merobek beberapa pembuluh darah kemudian terjadi pendarahan hebat.
Sesak napas menjadi ciri tulang rusuk patah selanjutnya. Hemothorax merupakan salah satu penyebab terjadinya sesak napas atau kesulitan bernapas dimana akumulasi darah diantara lembaran dalam dan bagian luar pneumotoraks pleura menimbulkan akumulasi udara di bagian area dada. Ini mengakibatkan penurunan alveoli yang kemudian akan diikuti juga dengan hambatan proses pernapasan.
Artikel terkait:
Postpneumonia terjadi karena berkurangnya ventilasi yang disebabkan karena patah tulang rusuk yang disertai juga dengan proses pernapasan yang sangat menyakitkan sehingga membuat penderita hanya bisa menarik napas secara singkat atau pendek.
Pernapasan paradoksal atau pernapasan yang tidak efektif juga terjadi saat patahan tulang rusuk masuk ke dalam disaat penderita menarik napas dan akan kembali keluar di saat menghembuskan napas.
Sucking wound terjadi jika saat tulang rusuk yang patah membuat luka terbuka pada bagian rongga dada dan akhirnya terbentuk kantong atau sucking wound tersebut.
Beberapa ciri-ciri tulang rusuk patah ini ada yang bisa menyebabkan komplikasi lanjutan apabila tulang rusuk yang patah sampai melukai beberapa organ lain. Pada saat ini terjadi, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit supaya komplikasi tersebut tidak terjadi.