Pastinya sudah tidak asing lagi mendengar gangguan Insomnia? Untuk seseorang yang selalu beraktivitas di pagi hari penyakit ini cukup mengganggu. Insomnia merupakan sebuah gangguan yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur. Kaplon dan Sadock (digilib.esaunggul.ac.id, 2013) menyatakan bahwa Insomnia adalah masalah kesukaran dalam mempertahankan tidur sehingga membuat tidur seseorang tidak nyenyak dan mengakibatkan lesu sepanjang hari. Seseorang yang menderita Insomnia biasanya akan mengeluhkan kendala-kendala seperti tidur tidak tenang, kesulitan tidur, sering terbangun di pertengahan malam, dan sering terbangun lebih awal. Dari kendala-kendala seperti di atas, Insomnia dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
- Insomnia inisial yaitu tidak bisa memulai tidur. Insomnia tipe ini biasanya berlangsung selama 1-3 jam menjelang tidur;
- Insomnia intermitten yaitu tidak bisa mempertahankan tidur sehingga sering terjaga. Penderita gangguan Insomnia intermitten dapat tidur dengan mudah, tetapi setelah 2-3 jam akan terbangun dan tertidur kembali, kejadian ini terjadi berulang kali;
- Insomnia terminal yaitu terbangun di waktu pagi yang sangat dini dan tidak bisa tidur kembali.
Gangguan Insomnia ini banyak dirasakan oleh kaum dewasa. Menurut penelitian tahun 2012 di National Sleep Foundation (digilib.esaunggul.ac.id, 2013), seperempat dari populasi kaum dewasa yang mengalami gangguan tidur, 6 – 10% disebabkan oleh Insomnia. Sedangkan pada tahun 2013, gangguan insomnia juga banyak dirasakan oleh penduduk Indonesia yaitu mencapai angka 10% dari jumlah penduduk Indonesia. (baca juga: penyakit akibat kurang tidur)
Tipe Gangguan Insomnia
Gangguan Insomnia yang diderita seseorang bermacam-macam seperti Insomnia Inisial, Insomnia Intermetten dan Insomnia Ierminal. Selain itu, ada 3 jenis tipe gangguan Insomnia yang lain yaitu:
Insomnia jenis ini biasanya berupa kesulitan tidur yang masih umum terjadi, seperti ngantuk tapi matanya tidak kunjung terlelap, sulit tidur lagi jika terbangun di tengah malam, dapat tidur cepat tapi hanya sebentar waktu tidurnya. Gejala ini memang tidak sering terjadi tapi tetap saja akan mengganggu rutinitas seseorang di pagi hari.
- Insomnia akut / primer (short-term insomnia)
Gangguan insomnia akut akan muncul ketika seseorang mengalami sebuah kejadian tertentu, seperti grogi ketika esok hari akan melakukan wawancara, dan bisa disebabkan karena stres. Kondisi insomnia ini juga disebut dengan transient insomnia atau insomnia sesaat karena jenis insomnia ini akan hilang dengan sendirinya. (baca juga: cara mengatasi susah tidur)
- Insomnia kronis / sekunder
Jenis insomnia kronis ini biasanya berlangsung dalam kurun waktu cukup lama, bisa beberapa minggu bahkan berbulan-bulan. Insomnia ini disebut juga insomnia menetap yang disebabkan adanya gangguan kesehatan lain sehingga perlu penanganan yang serius agar tidak berkepanjangan.
Penyebab Gangguan Insomnia
Tidur merupakan salah satu bagian penting dalam menjaga kesehatan. Tidur yang cukup memiliki kegunaan yang sangat penting yaitu memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengistirahatkan tubuh yang lelah karna aktivitas seharian, serta meregenerasi sel tubuh yang rusak. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas tidur sangat perlu diperhatikan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya gangguan Insomnia pada seseorang. Jika ingin menyembuhkan gangguan insomnia maka kita harus tahu penyebabnya terlebih dahulu. Misalnya: jika Insomnia disebabkan oleh sebuah penyakit maka penyakit tersebut harus disembuhkan terlebih dahulu (digilib.unimus.ac.id, 2014).
Banyak faktor yang mempengaruhi pola tidur seseorang sehingga terkena berbagai gangguan tidur mulai dari faktor psikologis, biologis, medis bahkan faktor lingkungan (santi, 2013).
1. Faktor psikologis yang mempengaruhi pola tidur antara lain:
- problema psikiatri, seperti stress berkepanjangan, cemas, depresi, emosional, dan ketakutan akan suatu hal;
- gangguan faktor penyebab lemah mental, seperti gangguan kepribadian ganda dan gangguan kecemasan;
- banyaknya beban pikiran yang dimiliki seseorang;
- mimpi buruk, dan gangguan tidur seperti berjalan saat tidur;
- berbagai penyakit yang di derita seseorang.
2. Faktor medis dan biologis yang mempengaruhi pola tidur antara lain:
- faktor usia. Sesuai dengan penelitian tahun 2012 di National Sleep Foundation(digilib.esaunggul.ac.id, 2013) menyatakan bahwa insomnia banyak dirasakan oleh kaum dewasa;
- efek samping setelah mengkonsumsi obat, alkohol, soda, dan lain-lain. (baca juga: pengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia)
3. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pola tidur antara lain:
- gaya hidup; (baca juga: 20 gaya hidup sehat untuk awet muda bebas dari penyakit)
- mengkonsumsi alkohol, rokok, kopi, obat-obatan; (baca juga: 25 efek bahaya alkohol bagi kesehatan dan kehidupan sosial)
- tempat tidur yang tidak nyaman;
- suara atau bunyi. Tipe orang berbeda-beda, ada orang yang bisa menyesuaikan diri dengan suara atau bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya dan ada juga orang yang tidak bisa menyesuaikan. Untuk orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan bunyi atau suara maka tidurnya akan terganggu. Contoh: seseorang yang sangat takut dengan cerita hantu, ia akan terbangun berkali-kali setiap mendengar suara yang halus sekalipun.
- suhu udara. Suhu udara yang tidak sesuai dan tidak menyenangkan bagi seseorang juga bisa menjadi penyebab gangguan Insomnia. (baca juga: cara mencegah alergi dingin)
- tinggi suatu daerah. Gangguan insomnia juga bisa menyerang ketika berada di ketinggian yang tidak sesuai dengan seseorang. Contoh: gejala pada mountain sickness (mabuk udara tipis) yang terjadi pada pendaki yang gunung dengan ketinggian lebih dari 3500 mdpl (digilib.unimus.ac.id, 2014).
Dampak Bahaya Insomnia
Selain mengganggu kenyamanan kita dalam beristirahat, Insomnia juga menimbulkan efek negatif yaitu:
- Efek psikologis seperti gangguan memori, tidak fokus, pelupa, kehilangan motivasi, depresi.
- Efek fisik atau somatic seperti nyeri otot, kelelahan, hipertensi, tubuh rentan terkena penyakit dan kekebalan tubuh menjadi lemah. Kurang tidur dapat membuat sistem imun dan kekebalan tubuh menurun(Putri, 2015).
- Efek sosial seperti membuat seseorang kurang produktif, kurang bisa menikmati hubungan keluarga dan sosial.
- Memiliki angka harapan hidup lebih sedikit dibandingkan orang yang tidur teratur 7 – 8 jam semalam.
- Stress meningkat. Dari penelitian Universitas Chicago mengungkapkan bahwa produksi kortisol atau hormon stres akan meningkat jika tidur seseorang kurang dari 7 jam. Selain itu juga dapat meningkatkan detak jantung normal, cara menurunkan darah tinggi dan glukosa rendah. (baca juga: cara menghilangkan stres)
- Tampak lebih tua. Kurangnya tidur seringkali membuat kulit lebih pucat dan wajah terlihat lelah. Jyotsna Sahni, MD ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson (Putri, 2015) menyatakan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol yang memperlambat produksi kolagen sehingga memicu keriput lebih cepat.
- Resiko terkena kanker lebih tinggi. Olahraga dapat membantu mencegah kanker, tetapi kurangnya tidur juga dapat merusak efek pelindungnya. Dalam penelitian Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health Studi menjelaskan bahwa penggemar olahraga yang tidurnya kurang dari 7 jam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker dibandingkan mereka yang rutin melakukan senam dan tidur cukup(Putri, 2015).
Selain dampak-dampak gangguan Insomnia di atas, insomnia juga membayakan beberapa hal penting pada wanita, pria dan ibu hamil.
Dampak bahaya insomnia bagi wanita
- Mempercepat proses penuaan kulit pada wanita, contoh muncul jerawat.
- Mengurangi produksi kolagen sehingga mempercepat keriput pada kulit.
- Meningkatkan risiko kanker payudara.
- Menyebabkan bahaya jantung koroner pada wanita paruh baya yang rata-rata tidur malamnya kurang dari lima jam.
- Terbentuk kantung mata sehingga wajah terlihat kurang cantik. (baca juga: cara menghilangkan lingkaran hitam pada mata secara alami dan cepat)
- Meningkatkan rasa lapar sehingga akan membuat wanita menjadi gemuk.
Dampak bahaya insomnia bagi pria
- Meningkatkan risiko gejala diabetes dan hipertensi pada pria.
- Menurunkan kadar hormon testosteron dan menurunkan jumlah sperma.
- Membuat sperma mengalami kerusakan .
- Membuat ukuran testis lebih kecil dibandingkan pria yang tidur normal.
- Lebih rentan terkena kanker prostat.
- Meningkatkan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi alkohol dan menderita penyebab obesitas.
Bahaya Bahaya insomnia bagi ibu hamil
- Menimbulkan preeklampsia yaitu tekanan darah tinggi saat kehamilan dan kelebihan kadar protein pada air seni.
- Plasenta kurang mendapat kadar darah sehingga berat badan bayi lebih rendah.
- Jumlah sel darah putih meningkat sehingga janin rentan terkena kanker darah.
- Berisiko komplikasi saat melahirkan.
- Menyebabkan kelebihan sel sitokin yang dapat menyerang dan merusak sel-sel sehat, merusak jaringan pada ibu hamil, menimbulkan penyakit pembuluh darah, dan bayi rentan lahir prematur.
- Mengurangi sistem kekebalan tubuh sang ibu.
Tips Mengatasi Gangguan Insomnia
Jika sudah mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat gangguan Insomnia, pasti ingin mengatasinya. Berikut beberapa tips yang dapat Anda dilakukan:
- Membuat dan mengatur jadwal tidur. Usahakan memulai tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya. Jika terbiasa bangun pada jam tertentu yang kurang baik untuk kesehatan, maka kebiasan itu akan terulang lagi keesokan harinya.
- Hindari nikotin, alkohol dan kafein. Mengkonsumsi tiga hal ini dapat membuat sistem saraf lebih aktif, sehingga Anda akan sulit tidur.
- Pastikan tempat tidur Anda nyaman. Kenyamanan merupakan hal yang utama untuk membantu mengantar Anda ke alam tidur.
- Matikan lampu. Sinar lampu yang menyala dapat membuat otak menerima pesan sebagai tanda untuk tetap terjaga(Putri, 2015). (baca juga: bahaya lampu menyala saat tidur malam)
Selain melakukan rutinitas positif seperti di atas, Anda juga bisa mengkonsumsi obat herbal yang dipercaya dapat mengurangi gangguan Insomnia. Berikut beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat herbal untuk mengurangi gangguan Insomnia, yaitu:
- Putri malu. Tumbuhan putri malu sangat mudah ditemukan disekitar kita. Air hasil rebusan daun putri malu dapat dikonsumsi untuk mengurangi gangguan Insomnia.
- Daun pegagan. Daun pegagan memiliki manfaat untuk memberikan rasa ngantuk yang alami layaknya obat tidur. Oleh karena itu, dengan meminum air rebusan daun pegagan tiap malam dapat menyembuhkan gangguan Insomnia.
- Bawang putih. Selain dapat menyehatkan jantung dan melancarkan aliran darah, bawang putih juga bisa menjadi obat tidur yang alami yaitu dengan mengunyah bawang putih mentah.
- Kacang almond. Kandungan vitamin kacang almond tidak hanya bisa digunakan untuk merawat kecantikan dan menjaga organ tubuh gejala jantung bocor, tetapi juga dapat digunakan untuk mengatasai gangguan Insomnia. Jika sulit tidur di malam hari, maka Anda bisa mengkonsumsi beberapa kacang almond untuk memberikan efek ngantuk