Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling banyak penderitanya. Tidak percaya? Sudah banyak sekali bukti bahwa penyakit ini memiliki banyak pasien. Bukan hanya satu sampai dua orang saja. Tapi sudah puluhan, ratusan, sampai dengan jutaan orang sudah menjadi korbannya. Penderita ada yang mengalami sakit selama hidupnya, ada pula yang terserang saat ia sudah berusia dewasa. Hingga pada akhirnya mereka meninggal.
Kasus orang meninggal karena penyakit jantung koroner sudah bukan berita baru lagi. banyak orang sudah menjadi korbannya. Tidak hanya mereka yang ada di negara tercinta ini, juga di seluruh dunia. Meskipun bukanlah tergolong sebagai kematian mendadak, tapi banyak sekali orang yang menderita jantung koroner. Sebab banyak cara mereka bisa terjangkiti oleh penyakit ini.
Itulah mengapa, penyakit jantung koroner menjadi penyakit paling mematikan nomer 1 d Indonesia, juga di dunia. Setiap satu menit sekali, ada saja orang yang meninggal karena kasus penyakit ini.
Apa itu penyakit jantung koroner?
Merupakan suatu penyakit yang menyerang bagian tubuh, sasaran utamanya adalah jantung. Hal ini terjadi karena memang adanya penyumbatan pada bagian pembuluh darah, yakni bagian arteri koroner. Dengan tersumbatnya aliran darah di bagian tersebut, membuat darah yang kaya akan oksigen jadi terhalang untuk menyuplai makanan dan nutrisi ke bagian otot jantung.
Masalah penyakit jantung koroner bukan hanya sekedar menyumbat aliran darah saja, tapi juga termasuk adanya penyempitan. Ini semua karena adanya benda asing, baik yang berasal dari diri manusia tersebut atau bisa jadi dari luar. Biasanya yang mampu menyumbat adalah lemak. Jika semakin lama, maka benda asing yang di namakan lemak ini juga semakin menumpuk. Sehingga semakin menjepit aliran darah yang hendak menuju ke jantung.
Memangnya kenapa darah harus di bawa ke jantung lagi?
Sebab otot jantung juga memerlukan pasokan oksigen. Ini membantunya untuk tetap mendapat energi, agar bisa bekerja. Sama seperti perut anda. kalau tidak segera di beri makan, maka energinya juga semakin habis. Kalau sudah habis dan tidak bisa bertahan, lama lama tubuh juga akan mati. Sama seperti jantung, jika tidak segera di berikan oksigen juga akan lemah. Hingga akhirnya mati.
Tentu saja ini menjadi mala petaka. Jantung seseorang tidak boleh berhenti bekerja. Jika sampai jantung mati, maka seluruh organ yang ada di dalam tubuh juga ikut mati. Sebab tak ada yang memberikan pasokan oksigen, nutrisi, dan gizi di dalam tubuh. Jika penderita sudah sampai mengalami penyakit jantung koroner yang amat parah, bisa meningkat ke penyakit gagal jantung.
Penyakit jantung tergolong berbahaya
Penderita yang mengalami penyakit gagal jantung akan sangat berbahaya. Mereka lebih rentan dengan kematian.Sebab kondisi ini membuat jantung tidak bisa menyelesaikan tugasnya denan sempurna. Harusnya bisa memompa ke seluruh tubuh. Sayangnya, jika penderita jantung koroner tidak bisa melakukan hal tersebut dengan maksimal.
Mereka akan lebih rentan terkena serangan jantung. Untuk itulah, penderita penyakit ini lebih baik menjalani pemeriksaan intensif. Mereka bisa bisa terkena serangan jantung secara tiba tiba, mendadak, tanpa perencanaan. Bahkan penderita penyakit ini tidak di ketahui secara pasti gejala yang akantimbul dan muncul. Tak salah jika penyakit ini mendapat sebutan ‘Silence Killer’ karena keampuhannya.
Berikut ini sejumlah bahaya jantung koroner yang perlu diwaspadai :
Masalah jantung memang membawa dampak kemana mana. Termasuk pula merasakan nyeri di bagian tertentu. Karena pada bagian ini, darah yang membawa oksigen terhambat. Sempitnya pembuluh darah karena terhambat oleh benda asing membuat perjalanan darah semakin lama ke tempat tujuan. Jika mengenai bagian vertebrae, maka bagian punggung akan sakit. Jika sampai mengenai tulang ruas leher, maka bagian leherlah yang sakit. Begitu seterusnya. Termasuk pula bagian tubuh yang atas seperti pundak dan lainnya.
Masalah ke dua adalah penderita penyakit jantung koroner akan mengalami masalah sesak napas. Ini menjadi salah satu dampak yang paling kerap terjadi oleh penderita masalah jantung, entah itu masalah karena jantung yang bocor, jantung yang bengkak, ataupn jantung koroner. Sebab kinerja jantung bersebelahan erat dengan masalah pernapasan. Letak jantung juga berada dekat dengan paru paru. Karena baik dari jantung dan paru paru sama sama mengangkut darah yang mengandung oksigen. Tidak heran membawa dampak sesak napas pada penderitanya. Biasanya penderita kerap mengkonsumsi rokok.
Seseorang yang mengalami keringat dingin karena mereka merasa demam yang sangat. Ini terjadi bisa jadi ia menahan sesuatu yang berat. keringat dingin menjadi bentuk respon tubuh bahwa kondisi badan sedang tidak baik, erat kaitannya dengan jantung yang sedang bermasalah. Hal serupa juga terjadi pada penderita yang mengalami masalah jantung yang lemah.
Penderita yang mengalami penyakit jantung koroner akan merasa sering pusing. Ini di sebabkan karena suplay darah yang harusnya sampai otak dengan kebutuhan 100% tidak bisa optimal. Mereka hanya mampu membawa 70% sampai 90% saja. Sehingga kebutuhan oksigen di otak mengalami kekurangan. Ini menyebabkan penderita terus merasa pusing. Bahkan jika sampai ia tidak kuat, tubuhnya akan mulai sempoyongan. Boleh jadi ia akan jatuh pingsan.
Bagi penderita yang mengalami masalah jantung koroner juga bisa di liat dari porsi makannya. Sebab ia akan mengalami porsi penurunan yang cukup drastis. Hal ini akan membuat tubuhnya semakin kecil akibat kurang gizi. Memang, penderita jantung koroner akan merasa malas untuk memasukan makanan dalam mulutnya. Karena ia mudah sekali terkena mual. Kadang pula sampai muntah. Inilah yang menyebabkan dirinya malas untuk memasukkan makanan dalam perutnya
Penyakit jantung koroner tentu saja memiliki sasaran utamanya adalah jantung. Bisa di lihat dan di amati dari bagian iramanya. Mereka yang mengalami gangguan penyakit jantung, irama detakannya terdengar sangat jelek. Biasanya orang normal antara detakan pertama, ke dua, ke tiga, dan seterusnya memiliki irama dan birama yang pas dan sama. Namun mereka yang terkena penyakit jantung koroner berbeda. Kadang terdengar lebih cepat, kadang terdengar lebih lambat. Dan sekali berdetak bunyinya seperti ada yang aneh
Penderita penyakit jantung koroner kadang kala tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit mematikan ini. Mereka akan merasa bahwa dirinya sehat sehat saja. Ini akan terus terjadi, tidak di gubris oleh diri si penderita. Sampai nantinya penyakit jantung koroner semakin berat. padahal jika sudah berat, resiko utamanya adalah terkena serangan jantung atau heart attack.
Jantung merupakan organ tubuh yang sangat sensitif. Meskipun kuat, tapi ketika organ ini sudah terserang penyakit, mudah sekali lemah. Makanya anda harus selalu berhati hati dengan orang yang memiliki penyakit jantung. Tidak boleh mengabarkan berita sembarangan pada mereka. Alih alih malah membuatnya kaget, dan terkena serangan jantung. Ketika penderita penyakit jantung mendengar kabar buruk sedikit, maka detak jantungnya akan berdebar kencang. Hal ini membuat dirinya sesak napas. Bahkan bisa jadi mereka pingsan. Mengapa? Sebab dalam otaknya kekurangan oksigen. Jika di biarkan lama lama, nyawanya tidak bisa tertolong.
Penderita jantung koroner kebanyakan adalah orang yang memiliki berat badan lebih. Mengapa? Karena pembuluh darah yang biasanya sempit ini tersumbat oleh lemak tubuh. Memang hanya lemak yang memiliki potensi memicu perbesaran tubuh. Karena kolestrol jahat ini akan membuat diri anda berpotensi mudah terkena penyakit yang mematikan. Bahaya jantung koroner ini bisa menyebabkan diabetes, stroke dan lain sebagainya.
Merupakan suatu gangguan yang menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit atau terhambat karena adanya penumpukan plak pada dinding dindingnya. Hal ini menyebabkan jantung kekurangan suplay darah yang berasal dari seluruh tubuh. Akibatnya jantung menjadi lemah, yang mana beresiko rusak bahkan mati. Biasnya penderita yang terkena aterosklerosis ini memiliki kebiasaan dan pola hidup yang buruk. Salah satunya adalah kebiasaan merokok, meminum alkohol, tidak menyukai olah raga, serta memiliki berat badan berlebih atau obesitas.