Hepatitis adalah salah satu penyakit yang disebabkan karena terjadinya peradangan atau pembengkakakn pada organ hati. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi karena adanya infeksi virus atau karena organ hati terkena zat berbahaya seperti alkohol. Hepatitis terbagi dalam beberapa jenis, beberapa diantaranya dapat disembuhkan tanpa menyebabkan kerusakan yang permanen pada organ hati. Namun, pada jenis lainnya dapat bertahan selama bertahun-tahun dan dapat mengakibatkan sirosis hati ( parut pada hati). Selain itu, dalam beberapa kasus serius, hepatitis dapat menyebabkan gagal hati, yaitu hilangnya fungsi hati atau yang lebih dikenal dengan kanker hati. Jenis hepatitis ini biasanya disebut hepatitis kronis.
Gejala Hepatitis
Dalam kebanyakan kasus, penderita hepatitis baik itu yang disebabkan oleh virus maupun oleh alkohol kurang atau bahkan tidak menyadari bahwa ia telah terinfeksi penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan kebanyakan kasus hepatitis tidak menimbulkan gejala-gejala yang nyata.
1. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan salah satu penyakit menular infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini merupakan salah satu dari beberapa jenis virus hepatitis yang dapat menyebabkan peradangan dan mempengaruhi kemampuan fungsi hati. Penyebaran virus ini bisa melalui kontak makanan atau minuman dengan seorang yang telah terinfeksi. Hepatitis A merupakan jenis kasus yang jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Kebanyakan penderita bisa sembuh sepenuhnya tanpa mengalami kerusakan permanen pada organ hati.
Beberapa gejala yang dapat menandakan seseorang terinfeksi hepatitis A hampir mirip dengan gejala flu, seperti
Sebagian besar kasus hepatitis A terjadi pada daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah penduduk yang berlebihan (penuh sesak), serta buruknya sistem sanitasi dan air bersih. Virus hepatitis A dapat menyebar dengan cepat melalui :
Menjaga kebersihan dengan baik, termasuk dengan cara mencuci tangan yang benar secara teratur merupakan langkah terbaik untuk melindungi terhadap hepatitis A. Pemberian vaksin juga sangat diperlukan bagi orang-orang yang beresiko terkena infeksi ini.
2. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan alah satu bentuk infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Dalam beberapa kasus, penyebab hepatitis B ini menjadikan infeksi yang bisa saja menjadi kronis dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama yaitu hingga 6 bulan. Hal ini dapat juga meningkatkan resiko berbagai macam komplikasi seperti gagal hati, kanker hati, maupun gejala sirosis hati yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut pada penderita.
Kebanyakan penderita hepatitis B akan mengalami kepulihan sepenuhnya pada saat ia dewasa, meskipun ia memiliki tanda-tanda atau gejala infeksi yang cukup parah. Tanda-tanda atau gejala yang dapat menandai infeksi ini antara lain adalah :
Virus hepatitis B (HBV) dapat ditularkan melalui darah, air mani, maupun cairan tubuh lainnya. Adapun cara penularannya antara lain adalah :
Pemberian vaksin dapat mencegah penularam hepatitis B, tetapi belum ada pengobatan untuk mengobati penyakit ini. Jika seseorang telah terinfeksi, sebaiknya ia segera mengambil tindakan pencegahan tertentu yang dapat membantu mencegah penyebaran virus HBV kepada orang lain.
3. Hepatitis C
Hepatitis C merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan peradangan karena virus hepatitis C (HCV), dimana infeksi yang terjadi hampir tidak memiliki gejala apapun. Bahkan, kebanyakan dari penderita tidak mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi virus ini sampai dokter mendiagnosis bahwa ia telah memiliki kerusakan hati setelah beberapa lama kemudian. HCV merupakan salah satu jenis virus yang paling dianggap serius. Ia dapat menular melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi, misalnya melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Pada tahap awal seseorang terinfeksi virus HCV atau mulai sekitar 1 hingga 3 bulan setelah terpapar virus, tanda-tanda atau gejala yang mungkin timbul antara lain adalah :
Setelah bertahun-tahun dan menjadi kondisi yang kronis, seseorang yang terinveksi virus ini kemungkinan akan mengalami gejala seperti :
Penularan virus penyebab hepatitis C hampir sama dengan jenis hepatitis B yaitu melalui kontak darah yang telah terkontaminasi virus tersebut. Berikut ini cara penularan virus HCV :
4. Hepatitis D
Hepatitis D merupakan infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan pada organ hati penderitanya yang mana penyebabnya adalah virus hepatitis D (HDV). Seseorang yang dapat terkena virus ini adalah mereka yang telah terinfeksi HBV (virus hepatitis B) sebelumnya. Tidak ada obat maupun vaksin untuk mengobati dan mencegah virus hepatitis ini.
Sangat sulit untuk membedakan penderita hepatitis B dan hepatitis D, karena gejala-gejala yang dialami penderita hampir sama, antara lain adalah :
Penularan virus penyebab hepatitis D juga hampir sama dengan penularan virus hepatitis B. Virus hepatitis D dapat menular atau menyebar melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi atau cairan tubuh lainnya. Menurut Rumah Sakit Anak di Philadelphia, sekitar 5 % penderita hepatitis B juga memiliki hepatitis D.
5. Hepatitis E
Hepatitis E merupakan salah satu penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV), yaitu partikel mikroskopis yang masuk ke dalam sel-sel hidup untuk bereproduksi.
Penderita hepatitis E mungkin tidak akan merasakan gejala atau tanda-tanda apapun pasca virus ini memasuki tubuhnya untuk jangka waktu 2 hingga 9 minggu lamanya. Namun ia kemungkinan akan segera mengalami beberapa gejala setelah masa inkubasi tersebut, seperti :
Selain virus penyebab hepatitis diatas, terdapat beberapa kondisi penyebab hepatitis kronis yang berbahaya seperti berikut ini :
1.. Mengkonsumsi alkohol
Seorang alkoholic memiliki resiko yang tinggi untuk memiliki hepatitis. Hal ini disebabkan kandungan bahaya alkohol dalam bir, anggur, dan minuman keras lainnya menghasilkan bahan kimia yang sangat beracun, seperti asetaldehida. Bahan kimia ini dapat memicu terjadinya peradangan yang nantinya dapat merusak sel-sel hati dan dapat mengganggu kemampuan fungsi hati.
2. Sistem kekebalan tubuh yang tidak sehat
Sistem kekebalan tubuh yang tidak sehat dapat memicu terjadinya penyakit hepatitis, seperti hepatitis autoimune. Meskipun belum diketahui mekanisme yang tepat dimana sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang hati, namun tampaknya bahwa beberapa jenis sel darah putih (jenis sel darah yang biasanya melawan infeksi), selain menyerang zat asing (misalnya kuman dan virus) juga dapat menyerang sel-sel hati. Jenis kerusakan yang diakibatkan adalah hepatitis kronis.
3. Efek samping penggunaan obat-obatan dan berbagai jenis bahan kimia
Hati merupakan salah satu organ tubuh yang memainkan peran penting dalam transformasi dan membersihkan bahan-bahan kimia dalam tubuh. Beberapa jenis obat-obatan tertentu ketika diambil dalam dosis yang berlebihan dapat melukai organ tersebut. Agen kimia lainnya, seperti yang digunakan di laboratorium dan industri misalnya microcystins dan obat herbal juga dapat menyebabkan kerusakan hati.
4. Peradangan
Peradangan merupakan suatu bagian dari proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak. Jika organ hati mengalami luka berulang kali, sel-sel hati baru tidak bisa melakukan regenerasi dengan cukup cepat dan tetap terdapat bekas luka pada jaringan fibrosa.