Usus merupakan salah satu organ pencernaan yang berguna untuk proses penyerapan makanan dan juga tempat di mana makanan akan diubah menjadi partikel-partikel kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh. Sayangnya usus manusia sangat rentan mengalami infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu. Seperti yang kita tahu, makanan yang kita konsumsi setiap saat tidak selalu steril dan bebas dari berbagai macam kuman. Kuman yang masuk ke dalam tubuh bisa jadi menyebabkan infeksi, salah satunya infeksi di area usus.
Mengetahui apakah Anda terkena infeksi usus atau tidak sangatlah penting. Hal tersebut mengingat usus merupakan organ vital bagi proses pencernaan di dalam tubuh. Selain itu, mengetahui apakah Anda terkena infeksi usus atau tidak akan membantu Anda menjaga organ pencernaan selalu sehat sehingga proses pencernaan maupun penyerapan sari-sari makanan di dalam tubuh menjadi lancar.
Gejala Infeksi Usus
Sebelum mengetahui penyebab infeksi usus dan melakukan tindakan pengobatan, ada baiknya Anda memastikan apakah Anda mengalami infeksi usus atau tidak. Kondisi tersebut bisa diketahui dengan memperhatikan gejala-gejala yang muncul. Adapun beberapa gejala yang akan muncul jika Anda mengalami infeksi usus adalah sebagai berikut.
1. Penurunan Nafsu Makan
Salah satu gejala yang akan muncul apabila Anda mengalami infeksi usus adalah penurunan nafsu makan. Saat sistem pencernaan mengalami gangguan sudah tentu proses pencernaan juga akan terganggu. Akibatnya Anda akan mengalami penurunan nafsu makan karena merasa pencernaan Anda tidak lancar atau tidak nyaman. Anda mungkin juga akan mengalami rasa nyeri di bagian perut ketika mengkonsumsi makanan sehingga memicu penurunan nafsu makan.
(Baca juga: cara meningkatkan nafsu makan – cara menambah berat badan)
2. Mual
Penurunan nafsu makan pada penderita infeksi usus biasanya juga akan diikuti dengan gejala mual. Gejala mual tersebut muncul sebagai akibat proses pencernaan di dalam usus tidak berjalan lancar akibat adanya gangguan dari mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Bahkan kondisi ini sering menyebabkan seseorang tidak bisa mengkonsumsi makanan sama sekali karena perasaan selalu ingin muntah ketika mengkonsumsi sesuatu. Akibatnya, penderita infeksi usus kemungkinan besar juga akan mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Namun, untuk memastikan apakah mual yang Anda rasakan adalah gejala dari infeksi usus maka Anda perlu memperhatikan gejala lain yang ikut muncul. Selain itu Anda juga perlu memperhatikan kemungkinan adanya penyakit lain yang bisa menyebabkan munculnya gejala mual tersebut. Bisa saja mual yang Anda rasakan merupakan dampak dari penyakit pencernaan lainnya seperti asam lambung, maag, atau gangguan pencernaan lain (biasanya gangguan pencernaan di lambung).
(Baca juga: penyebab mual setelah makan)
3. Sakit Perut
Gejala lain yang akan muncul ketika infeksi usus sudah tergolong memasuki tahap yang parah adalah sakit perut. Sakit perut ini lokasinya bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya, bergantung pada lokasi infeksi yang dialami oleh penderita. Tingkat keparahan rasa sakit juga bisa bervariasi pada setiap penderitanya, bergantung pada parah atau tidaknya infeksi yang dialami oleh penderita. Selain itu, penyebab dari infeksi usus itu sendiri juga bisa berpengaruh pada tingkat keparahan rasa sakit yang dialami oleh penderita infeksi usus.
4. Kram Perut
Selain sakit perut, infeksi usus juga akan menyebabkan munculnya gejala kram perut pada penderitanya. Munculnya gejala kram perut ini bisa sewaktu-waktu dan memiliki tingkat keparahan yang berbeda pada setiap penderitanya. Pada kasus yang belum terlalu parah, munculnya gejala kram perut biasanya sangat jarang. Namun ketika infeksi usus sudah tergolong parah biasanya kram perut akan semakin sering muncul dan berada pada tingkat yang cukup parah hingga menyebabkan penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Pada tingkat yang belum parah, kram perut biasanya hanya akan berlangsung selama 3 sampai 4 menit dan dalam frekuensi yang tidak terlalu sering. Namun ketika infeksi tidak segera ditangani dan menjadi semakin parah maka penderitanya biasanya akan mengalami kram perut lebih sering dan lebih lama.
(baca juga: penyebab kram perut – gejala kram perut)
5. Demam
Demam merupakan gejala umum yang akan dialami oleh tubuh ketika bagian tubuh di manapun mengalami infeksi. Gejala ini merupakan gejala paling umum karena infeksi akan menyebabkan sistem pertahanan tubuh bekerja ekstra untuk melawan bakteri atau mikroorganisme lain yang menyebabkan infeksi. Untuk mengetahui apakah demam yang Anda alami merupakan gejala dari infeksi usus maka Anda perlu memperhatikan gejala lain yang ikut muncul bersama dengan gejala demam tersebut. Karena bisa jadi demam yang Anda alami bukan disebabkan oleh infeksi usus.
6. Sembelit
Gangguan pada sistem pencernaan salah satunya adalah infeksi usus bisa menyebabkan komplikasi pada gangguan pencernaan lainnya. Salah satu komplikasi dari infeksi usus tersebut adalah sembelit. Munculnya gejala sembelit terjadi akibat proses pencernaan di dalam usus terganggu. Bisa jadi penderita akan mengalami gejala ini ketika proses pemecahan makanan di dalam usus tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan tekstur tinja menjadi lebih keras dan menyebabkan sembelit.
7. Diare
Selain sembelit, gejala lain yang disebabkan oleh infeksi usus bisa jadi berupa diare. Kondisi ini sangat mungkin terjadi ketika bakteri yang menyebabkan infeksi telah bergerak lebih jauh ke dalam saluran pencernaan. Munculnya gejala diare tersebut bisa jadi karena adanya iritasi pada usus atau karena tubuh berusaha untuk membersihkan bakteri penyebab infeksi tersebut melalui buang air besar. Diare merupakan gejala paling umum yang sering menandakan seseorang terkena infeksi usus.
8. Sakit Kepala
Gejala sakit kepala ternyata juga bisa menandakan adanya infeksi usus. Saat seseorang mengalami infeksi usus, proses penyerapan sari-sari makanan dan juga air akan mengalami hambatan. Akibatnya tubuh akan mengalami dehidrasi dan juga kekurangan asupan zat gizi. Padahal otak selalu membutuhkan cairan dan berbagai macam nutrisi makanan untuk bekerja. Kekurangan cairan dan juga nutrisi makanan bisa memicu terjadinya sakit kepala. Sakit kepala kemungkinan juga akan muncul bersamaan dengan munculnya gejala demam.
Itulah beberapa gejala yang akan muncul ketika seseorang mengalami infeksi usus. Tingkat keparahan gejala-gejala di atas bisa bervariasi pada setiap penderitanya, bergantung pada tingkat keparahan infeksi dan juga penyebab infeksi usus itu sendiri. Untuk memastikan apakah Anda mengalami infeksi usus atau tidak maka segeralah lakukan pemeriksaan medis jika Anda mengalami beberapa gejala di atas.
Penyebab Infeksi Usus
Infeksi usus bisa dipicu oleh beberapa jenis kuman atau mikroorganisme. Adapun beberapa jenis mikroorganisme yang bisa menyebabkan infeksi usus biasanya adalah:
1. Adenovirus
Virus adenovirus merupakan penyebab paling umum dari diare setelah rotavirus. Adapun infeksi usus yang disebabkan oleh virus ini biasanya dialami oleh anak-anak. Virus ini biasanya menyebabkan beberapa gejala seperti diare, demam, konjungtivitis, infeksi kandung kemih, dan juga ruam. Namun gejala paling umum yang disebabkan oleh infeksi virus ini adalah gangguan sistem pernafasan.
2. Campylobacter
Campylobacter merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi usus pada anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dimasak kurang matang atau makanan yang masih mentah. Selain itu, anak-anak juga bisa mengalami infeksi usus akibat susu yang mereka minum telah terkontaminasi oleh bakteri Campylobacter. Adapun gejala yang akan muncul adalah diare (terkadang tinja disertai dengan darah), kram perut, muntah, dan juga demam.
3. Clostridium difficile
Mikroorganisme tersebut merupakan bakteri yang menyebabkan kasus infeksi usus sebanyak 25% dan sering menyebabkan gejala diare pada penderitanya. Orang-orang yang paling rentan terhadap infeksi bakteri ini adalah mereka yang berada pada usia lanjut dan orang-orang yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah. Bakteri ini sering menyebabkan terjadinya wabah, peningkatan morbiditas, dan juga mortalitas.
4. Escherichia coli
Bakteri tersebut merupakan penyebab utama diare yang sering terjadi di negara-negara berkembang. Infeksi oleh bakteri ini umumnya dialami oleh anak-anak. Adapun penularan penyakit ini biasanya terjadi melalui konsumsi air yang telah terkontaminasi oleh bakteri E. coli (dari kotoran manusia atau hewan).
5. Helicobacter pylori
Bakteri tersebut merupakan penyebab utama gastritis dan juga infeksi pada lambung dan juga duodenum (usus dua belas jari). Adapun gejala yang sering muncul akibat infeksi bakteri ini adalah sakit perut dan juga mual. Namun pada beberapa kasus, infeksi oleh bakteri ini seringkali tidak memunculkan gejala sama sekali.
6. Salmonella dan Shigella
Salmonela adalah bakteri yang menyebabkan penyakit tipes pada seseorang. Adapun gejala yang akan muncul akibat infeksi bakteri Shalmonella adalah mual, muntah, kram perut, diare, demam, dan juga sakit kepala. Sementara itu, Shigella merupakan bakteri yang sering menyebabkan penyakit disentri basiler pada seseorang. Adapun gejala yang akan muncul akibat infeksi bakteri ini adalah nyeri pada perut, karam perut, diare (tinja disertai darah dan lendir), demam, dan juga muntah.
Itulah beberapa jenis mikroorganisme yang bisa menyebabkan infeksi usus. Selain keenam jenis kuman di atas, masih ada beberapa jenis mikroorganisme lain yang bisa menyebabkan infeksi usus. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa infeksi usus akan semakin mungkin terjadi ketika makanan atau minuman yang kita konsumsi tidak terjaga kebersihannya. Karena itulah, menjaga kebersihan diri dan juga makanan yang kita konsumsi bisa menjadi kunci mencegah infeksi usus.
(Baca juga: obat infeksi usus)