Ketoasidosis diabetik pasti adalah satu istilah atau kondisi yang tidak cukup umum, namun sebetulnya ini merupakan komplikasi diabetes. Jangan remehkan kondisi yang mematikan ini karena penderita akan kekurangan insulin di dalam tubuhnya. Situasi ini bisa terjadi saat tubuh tak memiliki kemampuan untuk mengolah glukosa alias gula darah yang disebabkan oleh ketidakcukupan insulin.
Lalu, jika gula darah tak bisa diolah bagaimana? Akhirnya lemaklah yang digunakan oleh tubuh dijadikan bahan bakar pengganti. Senyawa bersifat asam merupakan hasil proses tersebut dan jumlahnya pun terbilang banyak yang disebut juga dnegan ketone. Ketone ini diketahui berbahaya bagi tubuh dan untuk itulah kita perlu mengenal lebih jauh tentang apa itu ketoasidosis diabetik.
(Baca juga: gejala penyakit gula)
Untuk penyebab dari ketoasidosis diabetik, tentu faktor paling utama adalah insulin yang kurang sehingga membuat penyerapan gula darah berhenti untuk bisa ke dalam sel-sel. Karena hal itu, tenaga yang seharusnya dihasilkan menjadi tidak bisa. Namun, ada juga beberapa faktor lainnya yang diketahui dapat menjadi penyebab.
Tubuh otomatis bakal memroduksi lebih banyak hormon lain ketika penyakit akibat infeksi terjadi. Contohnya adalah seperti kortisol atau adrenalin, di mana hormon-hormon tersebut diketahui berpengaruh cukup besar dalam kinerja insulin. Maka tak heran kalau kemudian ketoasidosis diabetik dipicu oleh hal ini. Itulah mengapa penyakit akibat infeksi harus segera ditangani supaya tak memengaruhi bagian tubuh lain-lainnya.
Ada efek yang diperoleh dari terapi insulin yang kemudian berpengaruh terhadap kadar insulin di dalam tubuh. Dari efek tersebut, muncul ketoasidosis diabetik ini. Jadi memang sebaiknya Anda perlu bertanya lebih dulu kepada dokter akan apa efek dari terapi insulin dan konsultasikan tentang cara mengatasinya.
Salah satu faktor penyebab dari ketoasidosis diabetik adalah pemakaian alkohol dan juga penggunaan obat-obatan terlarang. Tentunya bahaya minuman keras bagi kesehatan berikut juga narkoba bukan hal baru. Supaya tidak memengaruhi kesehatan, sadari bahayanya dan mulailah menjalani pola hidup yang sehat dengan menjauhi obat terlarang maupun minuman beralkohol.
Ada obat-obat tertentu yang juga turut memengaruhi dan menaikkan risiko seseorang terkena ketoasidosis diabetik. Contoh obat yang dimaksud di sini adalah obat kortikosteroid dan beberapa jenis diuretik. Sebelum mengonsumsi, sebaiknya Anda mengonsultasikan dengan dokter juga tentang hal ini supaya efeknya dapat diatasi.
Apakah Anda mempunyai penyakit diabetes tipe 1? Hal ini rupanya termasuk di dalam faktor yang meningkatkan potensi Anda dalam menderita ketoasidosis diabetik. Jadi, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter bila mempunyai riwayat kesehatan ini untuk mendapatkan penanganan yang benar. Tanyakan juga apa yang perlu dilakukan supaya risiko ketoasidosis diabetik ini dapat berkurang.
Faktor risiko dari ketoasidosis diabetik dapat meningkat ketika Anda kerap tidak mengikuti pengobatan insulin. Jika memang tubuh Anda membutuhkannya, maka jangan terlalu sering melewatkan pengobatan insulin. Akibatnya bisa terjadi komplikasi dan ketoasidosis diabetik ini dapat mengancam.
(Baca juga: bahaya kekurangan kalium)
Bila ada penyebab, pasti juga ada gejala yang perlu untuk Anda kenali sekaligus waspadai dari ketoasidosis diabetik walaupun kondisi ini merupakan sebuah komplikasi. Pada ketoasidosis diabetik yang berada pada fase awal, ada sejumlah gejala utama yang perlu untuk Anda kenali. Dengan mengenali gejala-gejala ini, Anda pasti kemudian bisa mengatasinya secara lebih cepat.
Waspadai gejala-gejala tersebut karena kalau gejala pada fase awal tidaklah segera ditangani, maka ada gejala-gejala yang lebih serius nantinya. Gejala-gejala lebih lanjut yang berpotensi dialami oleh penderita ketika penanganan terlambat antara lain adalah:
Ketika Anda merasakan ada yang tak beres pada tubuh Anda, ada sejumlah gejala di atas yang kiranya dialami, konsultasikan dengan dokter secepatnya. Akibat fatal dapat terjadi ketika gejala yang disebutkan di atas tidaklah langsung diberikan penanganan tepat. Beberapa bahaya yang yang dapat dipicu oleh kondisi serius dari ketoasidosis diabetik antara lain adalah:
(Baca juga: gangguan kelenjar pankreas)
Kapan Harus ke Dokter?
Mungkin Anda bertanya-tanya tentang kapan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter. Terkadang kita pasti akan merasa ragu untuk menghubungi dokter di gejala fase awal karena belum tahu betul apakah gejala bakal berujung serius. Pada kondisi di bawah ini, silakan Anda cepat-cepat ke dokter:
Anda perlu menghubungi UGD ketika kondisi-kondisi di bawah ini dialami:
(Baca juga: perbedaan diabetes basah dan kering)
Ketoasidosis Diabetik dikenal juga sebagai kondisi bahaya efek dari diabetes tipe 1 dan hal ini dapat menjadi fatal bagi penderitanya apabila tak mendapatkan pertolongan tepat. Ketika sudah mengetahui seperti apa saja penyebab dan gejala, metode diagnosa di bawah ini perlu Anda ketahui juga. Dan tentunya, Anda perlu menempuhnya supaya dapat diketahui jelas keadaan tubuh Anda.
Diketahui bahwa seringkali kasus baru diabetes tipe 1 akan bermanifestasi sebagai KAD yang akhirnya dapat ditemukannya manifestasi klasik DM, yakni polifagia, polidipsia, dan poliuria. Ketoasidosis diwaspadai ketika penderita mengalami dehidrasi berat alias mudah sekali haus tapi poliuria masih terjadi.
Diketahuinya pula ada ketoasidosis diabetik adalah ketika pasien diabetes tipe 1 lama mengalami gejala-gejala tambahan seperti malaise dan nyeri di bagian perut. Anamnesis ini merupakan sebuah metode pemeriksaan di mana dokter bakal melakukannya melalui suatu percakapan dengan pasien. Hal ini bakal dilakukan secara langsung.
Tapi bisa juga dilakukan oleh dokter dengan orang lain yang memang tahu betul akan kondisi pasien dan percakapan tersebut bertujuan untuk mengorek keterangan terkait. Demi memperoleh data pasien dan juga riwayat medis, dokter bisa menanyakannya pada orang terdekat pasien tanpa harus bertemu pasiennya langsung. Biasanya untuk kasus ketoasidosis diabetik, metode ini pun dilakukan.
Metode diagnosa selanjutnya tentu adalah pemeriksaan fisik. Sesudah pasien atau orang terdekat pasien ditanya tentang riwayat kesehatan pasien berikut gejala-gejala yang dialami, tentunya memeriksa fisik pasien adalah hal wajib. Ketika diperiksa fisiknya, rata-rata dokter akan menemukan gejala asidosis, lalu juga kondisi dehidrasi mulai dari level sedang sampai yang berat.
Terkadang ada pula pada beberapa kasus di mana ditemukan pada pasien adanya gejala dehidrasi tersebut yang disertai dengan syok. Meski tidak semua dan tidak selalu demikian, tapi kondisi syok ini juga cukup membahayakan. Ada pula yang sudah sampai pada tahap kondisi koma ketika fisiknya diperiksa oleh dokter.
Terkadang diperlukan juga pemeriksaan penunjang awal di mana yang utama adalah kadar gula darah yang kadarnya >300 mg/dL, analisa gas darah yang pH < 7.3, serta ketonuria atau urinalisis. Sebagai data dasar, dokter juga biasanya akan turut memeriksa fungsi ginjal, darah tepi lengkap, keton darah, dan tak ketinggalan kadar elektrolit darah.
Beberapa pemeriksaan lain yang jelas bakal sangat menunjang demi memperoleh hasil yang pasti akan kondisi ketoasidosis diabetik antara lain:
(Baca juga: cara menurunkan gula darah)
Anda tak perlu khawatir bila memiliki riwayat diabetes karena Anda bisa melakukan pencegahan supaya terhindari dari ketoasidosis diabetik. Beberapa hal di bawah ini bisa Anda lakukan demi mencegah kondisi ketoasidosis diabetik, seperti:
Setelah mengintip apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah ketoasidosis diabetik, Anda juga perlu mengetahui langkah pengobatan yang dapat ditempuh supaya mengurangi risiko serius pada gejala yang sudah dialami.
(Baca juga: obat herbal untuk diabetes)
Itulah serangkaian info mengenai ketoasidosis diabetik, mulai dari penyebabnya, gejala, metode diagnosa, sampai dengan pencegahan dan pengobatannya. Bila ada hal-hal yang membuat Anda penasaran, silakan tanyakan langsung kepada dokter.