Ya, banyak penelitian telah membuktikan bahwa stres adalah salah satu faktor lain yang mampu meningkatkan risiko kenaikan asam lambung. Penyakit GERD berisiko lebih tinggi terjadi pada orang-orang yang lebih kerap diserang rasa cemas 2-4 kali lipat dan hal ini telah dibuktikan melalui suatu studi pada 2007 yang dipublikasikan oleh Alimentary Pharmacology and Therapeutics.
Kalau membandingkan dengan sakit maag, maka penyakit GERD lebih serius karena asam lambung yang naik seiring berjalannya waktu bisa berada pada tahap kronis yang bahkan peningkatan tahap parahnya kondisi bisa 2-3 kali per minggunya menurut hasil lansiran dari laman Detik Health. Adakah penjelasan mengapa stres mampu menaikkan risiko penyakit GERD atau asam lambung?
Menurut dr Helmin Agustina Silalahi dari PT Kalbe Farma selaku juga Medical Manager Consumer Health Division, di dalam tubuh kita ada hormon pelindung lambung. Hormon ini biasanya menjadi proteksi dari cairan asam lambung. Ketika rasa cemas datang dan menghantui kita, ternyata justru inilah yang membuat produksi hormon pelindung lambung tadi menurun.
Sang dokter pun menambahkan bahwa rasa cemas bisa memicu sakit maag karena lebih dulu meningkatkan produksi asam lambung. Ketika stres adalah pemicunya, maka penting untuk tahu bagaimana cara mengatasi stres yang benar dan positif. Manajemen stres adalah kuncinya agar sakit maag bisa diatasi secara lebih efektif.
Untuk mengelola stres dan sebagai cara mengatasi gangguan kecemasan, maka ada beberapa hal yang sebenarnya bisa coba dilakukan, yaitu:
Tapi kalau memang sudah punya penyakit maag, dan telanjur asam lambung sudah naik bagaimana? Minum segera obat yang Anda percaya sebagai penetral asam lambung supaya mampu meredakan penyakit maag tersebut. Pastikan obat yang dikonsumsi ada kandungan antasida aktif. Jangan abaikan GERD dan sakit maag akibat stres karena ketika sudah sampai pada tahap radang kronis, ini bisa meningkatkan potensi kanker.