Obat C

Calcium Acetate – Obat Apa – Cara Penggunaan – Dosis – Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam dunia kedokteran atau medis, ada berbagai macam obat lengkap dengan peruntukan serta komposisi dan efek samping. Bermacam-macam obat ini terdiri dari beberapa kategori. Mulai dari yang diperjual belikan dengan bebas di pasaran hingga yang harus melalui resep dokter. Adapun obat-obat berbahaya dengan simbol merah biasanya memang harus melalui pemberian resep. Mengingat resikonya yang berbahaya jika terjadi salah penggunaan. Karena bagaimanapun komposisi kimia pada obat yang tinggi membuat resikonya juga cukup tinggi. Obat-obatan ini termasuk salah satunya yaitu kalsium asetat.

Kita mungkin pernah mendengar obat-obatan yang mengandung kalsium asetat. Walaupun tidak terasa familiar bagi orang awam, namun tidak ada salahnya jika mengetahui kegunaan dan manfaat obat tersebut bagi penderita penyakit. Tidak memahami bukan berarti tidak dapat mencari informasi yang tepat. Sehingga jika dokter suatu saat memberikan resep obat yang mengandung kalsium asetat, maka kita akan lebih paham akan dosis beserta efek samping dari obat tersebut.

Obat Apa

Sebelum lebih jauh terlebih dahulu kita berkenalan dengan kalsium asetat itu sendiri. Apa sebenarnya obat tersebut. Adapun kalsium asestat merupakan obat yang didefinisikan sebagai salah satu jenis pengobatan yang umumnya diresepkan pada gagal ginjal stadium akhir. Obat ini bekerja dengan jalan mengurangi kadar fosfat dalam tubuh sehingga mencegah pasien gagal ginjal mengalami kondisi yang dinamakan hiperparatiroidisme. Yaitu suatu kondisi tertentu yang mana tubuh menimbun banyak konsentrasi kalsium dan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan tulang yang tidak normal.

Biasanya kondisi ini dialami oleh pasien gagal ginjal yang berada pada stadium akhir. Oleh sebab itu dengan kalsium asetat maka akan membantu kondisi gagal ginjal yang mengalami kelebihan fosfat untuk dikeluarkan dari tubuh melalui tinja. Sehingga kelebihan tersebut tidak perlu lagi diserap oleh tubuh dan dapat membuat penderita terhindar dari resiko terjadinya hiperfosfatemia. Karena kondisi tersebut jika makan parah maka dapat mengancam nyawa penderitanya.

Komposisi

Kalsium asetat memiliki komposisi berupa garam kalsium dengan kombinasi asam asetat. Memiliki rumus kimia Ca (C2H3OO)2 dikenal juga dengan nama kimia kalsium etanoat dan berat molekul 158,17 mol/gr. Terkadang ada beberapa orang yang mengenalnya sebagai asetat kapur. Adapula yang menyebut dengan kalklasit, yang sebenarnya adalah turunan kalsium asetat klorida pentahidrat dan memiliki asal usul antropogenik.

Kalsium asetat di dunia medis dipasarkan dalam bentuk merek dagang yang meliputi Elifos, Phoslo dan Phoslyra dan bekerja mengikat fosfat yang berasal dari konsumsi makanan penderita gagal ginjal untuk disekresi tanpa melalui proses penyerapan oleh tubuh.

Penggunaan

Jika diresepkan obat yang mengandung asam asetat, sebaiknya baca terlebih dahulu label di kemasan tentang petunjuk pemakaiannya. Atau apabila ada petunjuk dari dokter maka sebaiknya turuti petunjuk tersebut. Karena umumnya dokter lebih detail dalam menentukan resep dan besaran dosis yang diperlukan seseorang secara spesifik. Jika kita mengabaikan hal-hal tersebut di atas, bisa jadi bukan kesembuhan yang diterima melainkan efek samping yang lebih fatal. Karena itu sebaiknya patuhi dengan tepat dosis dan petunjuk penggunaannya.

Sebaiknya saat mengkonsumsi obat ini jangan dalam keadaan kosong, karena efektifitas obat bisa jadi terhalang. Kecuali jika karena suatu kondisi medis dokter menyarankan hal yang sebaliknya. Dalam menggunakan obat ini jangan lupa untuk selalu memantau terus kadar kalsium anda dalam darah, dengan cara melakukan uji laboratorium komposisi darah di rumah sakit.

Saat mengkonsumsi obat usahakan tidak meminum minuman bersoda. Karena dapat menimbulkan interaksi yang kurang baik. Ditambah bahaya minuman bersoda bagi ginjal yang memperparah kondisi pasien. Hindari juga meminum obat dengan kopi atau teh karena kandungan caffeine di dalamnya yang kurang baik. Sebaiknya paling benar minum obat menggunakan air putih.

Bentuk dan Dosis

Kalsium asetat yang diresepkan pada anak-anak sebaiknya menurut petunjuk dokter. Karena dokter akan menghitung kebutuhan dosis berdasarkan usia dan berat badan anak. Biasanya dosis yang diberikan juga tidak melebihi 1000mg per hari. Jika tidak berhasil barulah dosis tersebut ditingkatkan. Pada orang dewasa, dosis awal konsumsi obat ini biasanya sebesar 1334mg setiap kali minum pada saat makan. Pada orang dewasa diperbolehkan untuk mengkonsumsi hingga 3-4 kali sehari. Untuk obat yang berbentuk cairan umumnya diresepkan sebanyak 10 ml setiap kali makan. Gunakan sendok takar yang tepat untuk menjaga dosis obat dalam bentuk oral tersebut. Untuk penggunaan dosis yang paling baik memang bersumber dari petunjuk dokter. Karena tiap orang mungkin memiliki kondisi medis yang berbeda sehingga pemberian obat ini tentu dengan pertimbangan yang telah dilakukan sebelumnya.

Sebaiknya selalu konsultasikan pada dokter, jangan membeli obat ini sendiri dan asal dalam meminumnya. Karena bukan mendatangkan kesembuhan, namun bisa jadi menimbulkan efek samping yang kurang baik. Biasanya obat ini harus dikonsumsi berbarengan dengan makanan sumber kolagen. Antara dosis yang satu dengan yang lain sebaiknya selang beberapa jam dan jangan sampai dosis dimimum pada waktu yang terlalu dekat antara satu dengan yang lain. Usahakan untuk mengkonsumsi obat pada jam serta pada waktu yang sama setiap harinya untuk meminimkan efek samping yang mungkin dapat terjadi. Sehingga obat bekerja maksimal dalam proses kesembuhan dan penyerapan kalsium dalam darah. Jika terlalu dekat maka pada masa tidak ada konsumsi obat maka penyerapan kalsium untuk disekresikan menjadi tidak maksimal dan dapat mempengaruhi kondisi pasien gagal ginjal. Jika berada dalam terapi pengobatan yang menggunakan kalsium asetat sebaiknya selalu rajin control keadaan anda. Jika belum diputuskan berhenti pengobatan jangan dihentikan. Sebaliknya jika dokter merekomendasikan untuk berhenti maka segeralah berhenti mengkonsumsi obat.

Cara Penyimpanan

Sama halnya dengan obat-obat medis yang memiliki komposisi kimia lainnya, sebaiknya jangan sembarangan menyimpan obat dan letakkan pada tempat yang tetap. Supaya komposisi kimiawi dalam obat tidak berubah, serta reaksi obat tidak malah meracuni tubuh. Berikut ini adalah cara-cara penyimpanan yang disarankan. Supaya komposisi obat tetap, tidak berubah-ubah dan tidak bereaksi dengan keadaan di sekitar kita.

1. Sebaiknya obat disimpan pada suhu ruangan yang tidak terlalu kering namun juga tidak terlalu dingin.
2. Usahakan tidak menyimpan obat di area yang terkena sinar matahari.
3. Jangan menyimpan obat di kamar mandi yang lembap.
4. Jangan dibekukan karena obat dapat rusak.
5. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
6. Jangan menyiram obat ke dalam toilet supaya tidak meracuni lingkungan.
7. Buang produk ini apabila sudah kadaluarsa.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan dengan komposisi kimia, tentunya kalsium asetat juga memiliki beberapa efek samping. Adapun berikut ini merupakan efek samping yang paling sering dilaporkan terjadi:

  1. Resiko berupa efek yang terjadi pada pemakaian obat dapat mengakibatkan terjadinya rasa kering pada mulut atau yang sering dikenal dengan istilah pelpitasi, merasakan seolah terdapat rasa-rasa logam di lidah dan mulut, kehilangan nafsu makan yang terjadi secara mendadak setelah mengkonsumsi obat, mudah sekali merasa haus, lebih sering ingin buang air kecil, mengalami penyebab lambung berdarah dan perut yang tidak nyaman, merasa nyeri di bagian perut, merasa akibat berupa sakit kepala berlebih atau migren sebelah kepala, terjadi penurunan berat badan yang signifikan, merasa mual berlebihan dan ingin muntah serta resiko terakhir yaitu berupa badan terasa nyeri dan pegal.
  2. Resiko ciri-ciri alergi juga dapat terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap komposisi kalsium asetat. Gejala alergi yang nampak umumnya berupa gatal-gatal dan timbul ruam yang memerah di sekujur wajah yang menjalar menuju tangan dan kaki, sulit untuk menghirup napas secara normal, terjadi pembangkakan pada bagian wajah, ataupun lidah, bibir maupun bengkak di tenggorokan.
  3. Beberapa kasus melaporkan efek samping obat yang meliputi susah buang air besar maupun rasa terbakar pada mulut. Oleh sebab itu disarankan untuk selalu berkonsultasi pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.
  4. Beberapa kondisi medis yang berkaitan yaitu bila berada dalam keadaan kehamilan ektopik atau sedang menyusui, sedang berada atau sedang menjalani terapi obat-obatan untuk penyakit lain yang memakai obat dengan komposisi kimia dan dapat bereaksi dengan kalsium asetat, memiliki kadar fosfat dalam tubuh yang sangat rendah, memiliki resiko penyakit jantung maupun darah tinggi.

Pada dasarnya interaksi kalsium asetat dan obat-obatan lain umumnya tercantum pada kemasan. Namun demikian akibat dari penelitian yang belum maksimal, bisa jadi ada interaksi yang belum dicatatkan. Kondisi seperti ini yang sebaiknya dikonsultasikan pada dokter. Jangan meminum obat sesuai perkiraan sendiri supaya tidak berakibat fatal. Terutama pada kondisi kehamilan. Dimana resiko kehamilan menggunakan obat ini termasuk pada kategori C atau dengan kata lain mungkin saja beresiko terhadap janin yang dikandung. Untuk lebih amannya sebaiknya hindari pemakaian obat di saat kehamilan. Terutama bila reaksi pasti tidak diketahui.

Sebaiknya konsultasikan pula pada dokter jika hendak diresepkan kalsium asetat bersama dengan antibiotik. Pastikan dokter anda benar-benar tahu dan paham obat mana yang akan berinteraksi dengan kalsium asetat. Adapun beberapa obat antibiotik yang mungkin bereaksi dengan kalsium asetat yaitu termasuk obat-obatan golongan antibiotik dengan rincian sebagai berikut:

  • ciprofloxacin (Cipro);
  • demeclocycline (Declomycin);
  • doxycycline (Doryx, Oracea, Periostat, Vibramycin);
  • gemifloxacin (Factive);
  • levofloxacin (Levaquin);
  • minocycline (Dynacin, Minocin, Solodyn);
  • moxifloxacin (Avelox);
  • norfloxacin (Noroxin);
  • ofloxacin (Floxin); atau
  • tetracycline (Ala-Tet, Brodspec, Panmycin, Sumycin, Tetracap).

Demikian penjelasan lengkap mengenai obat kalsium asetat, termasuk jenis obat, penggunaan obat, komposisi, efek samping serta cara menyimpan obat. Penggunaannya di dunia medis memang terbukti mendatangkan manfaat. Namun interaksi dan efek sampingnya juga tetap harus diperhatikan dan tidak boleh dikesampingkan. Oleh sebab itu tetaplah bijaksana dalam mengkonsumsi jenis obat apapun. Supaya obat yang kita konsumsi dapat efektif menyembuhkan penyakit yang kita derita serta tidak menimbulkan efek samping pada tubuh kita yang jauh lebih berbahaya dari gejala buang air kecil berdarah yang kita derita saat itu.