Tanpa disadari, ternyata kafein merupakan salah satu kandungan yang terdapat dalam obat-obatan. Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas tentang kandungan kafein pada obat-obatan.
Obat Apa?
Kafein pada umumnya digunakan pada obat-obatan yang berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan seseorang. Oleh sebab itu kafein merupakan salah satu jenis obat perangsang psikoaktif dan diuretic ringan. Psikoaktif sendiri merujuk pada keadaan seseorang untuk tetap secara mental sadar, tidak dalam kondisi tertidur atau terus terjaga dengan mengendalikan susunan saraf pusat otak manusia. Sementara diuretic lebih mengacu pada kondisi bertambahnya jumlah dan frekuensi buang air kecil pada seseorang. Otomatis dengan mengkonsumsi kafein akan meningkatkan rasa sadar sekaligus meningkatkan jumlah buang air kecil.
Kegunaan Kafein
Pada umumnya kafein berguna untuk meningkatkan kesadaran, namun bukan berarti hanya terbatas pada kegunaan tersebut. Karena itu kafein dapat pula dikombinasikan untuk pengunaan obat-obatan lainnya sesuai dengan indikasi penyakit yang diderita oleh pasien. Berikut beberapa fungsi lain dari kafein yang dapat diperoleh:
Komposisi
Kafein nama lainnya kafeina, termasuk senyawa alkaloid Santina dan merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina mempunyai beberapa unsur dan molekul yaitu metabolit seperti, yaitu 1-3-7-asam trimetilurat, paraksantina, teofillina dan teobromina. Memiliki rumus molekul C8H10N4O2 dengan massa molar 194,19 gr/mol, kafeina mengandung zat-zat methylxanthine. Dengan struktur kristal yang padat, kafein dapat digunakan bersama produk kimiawi lainnya dan digabung menjadi satu komposisi untuk obat penahan nyeri. Obat ini di pasaran tersedia sebagai kafein, kafein sitrat, dan kafein dan natrium benzoat.
Pada beberapa merek dagang dosis kafein (baik dosis tunggal maupun dalam kombinasi dengan senyawa natrium benzoat) dinyatakan dalam kafein anhidrat. Sementara untuk komposisi kafein sitrat dinyatakan dalam bentuk garam. Kafein biasanya tersedia pula dalam bentuk secara komersial dan diperdagangkan dengan bebas dalam kombinasi dengan analgesik, antasida, antihistamin, antipiretik, antitusif, alkaloid belladonna, diuretik, ergotamine tartrat, ekspektoran, dekongestan hidung, relaksan otot rangka, simpatomimetik, dan vitamin. Untuk penggunaan obat bebas sebaiknya tetap konsultasikan pada dokter supaya tidak terjadi kontra indikasi maupun efek samping yang tidak diinginkan dengan interaksinya pada obat lain maupun dengan penyakit tertentu.
Efek Samping
Seperti halnya beberapa reaksi obat kimia yang lain, kafein juga dapat mengandung efek samping. Oleh sebab itu sebaiknya perhatikan dengan jelas efek samping obat ini sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Karena jika salah dalam penggunaan maka dapat berakibat fatal. Berikut ini beberapa efek samping dari obat yang mengandung kafein:
1. Obat ini cukup berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi
Karena pada dasarnya kafein meningkatkan tekanan darah sehingga memicu jantung untuk bekerja lebih berat. Akibatnya pada penderita penyakit jantung akan memicu detak jantung yang lebih kencang dan salah-salah akan menimbulkan gagal jantung kongestif. Oleh sebab itu konsultasikan penggunaan obat jenis ini pada dokter yang lebih mengetahui riwayat penyakit pasien. Hindari obat-obat umum yang dijual di pasaran karena dapat menimbulkan kontraindikasi dengan pengobatan lainnya.
2. Akibat sering minum obat sakit kepala termasuk jenis obat-obatan yang mengandung kafein lama-lama dapat memicu penyakit jantung
Karena fungsinya yang menstimulasi tekanan darah sehingga memicu jantung bekerja lebih keras dalam memompa udara. Bila terus-menerus dikonsumsi maka penderita bisa mengalami kemungkinan terserang penyakit jantung.
3. Pada penggunaan jangka panjang adakalanya dapat mengakibatkan gangguan disfungsi seksual
Oleh sebab itu batasi penggunaannya untuk tidak mengkonsumsi kafein bagi gejala sakit kepala ringan setiap hari. Sehingga dapat mengurangi dampak negatif hilangnya fungsi seksual terutama pada pria.
4. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui tidak disarankan
Karena kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan beresiko menimbulkan keguguran. Jika diberikan pada ibu menyusui maka obat tersebut akan masuk dalam produksi ASI. Akibatnya jika dikonsumsi bayi efeknya akan tidak baik. Mengingat biasanya bayi yang masih mengkonsumsi ASI eksklusif organ tubuhnya masih rentan dan termasuk ginjalnya belum dapat menyaring zat-zat kimiawi dengan baik. Sehingga dapat memicu gagal ginjal pada bayi.
5. Kafein sering kali memicu gangguan tidur dan berakibat terjadinya insomnia
Ini karena sifat zat kimianya yang membuat orang terjaga sehingga otomatis sulit untuk tidur. Jika waktu tidur berkualitas terganggu, maka metabolisme tubuh juga akan terganggu. Jika metabolisme tubuh tidak lancar, maka pasokan darah ke seluruh sistem saraf tubuh juga tidak lancar. Akibatnya akan memicu timbulnya penyakit-penyakit lain yang lebih berat. Oleh sebab itu hindari pemakaian obat dengan unsur kafein berlebihan. Sebaiknya gunakan obat lain yang lebih ringan efek sampingnya jika memungkinkan.
Dosis obat-obatan yang mengandung kafein bisa jadi berbeda-beda. Tergantung pada jenis obat dan penggunaanya, Contohnya obat kombinasi kafein dengan parasetamol pereda demam dan sakit kepala, umumnya diberikan dosis sebanyak 500mg sehari 2-3 kali. Namun hal ini akan berbeda pada tiap kasus penyakitnya. Oleh sebab itu dalam mengkonsumsi obat ini sebaiknya ikuti anjuran dokter, misalnya obat diminum dengan atau tanpa makanan, sebelum atau sesudah makan. Karena efek yang dihasilkan bisa jadi berbeda. Jika tidak sesuai maka penyembuhannya juga tidak akan efektif.
Dosis umumnya akan diberikan dokter mulai dari dosis rendah dan lambat laun akan ditingkatkan lebih tinggi selama beberapa bulan. Hal ini untuk mencegah dan mengurangi efek samping. Sebaiknya dalam hal ini ikuti anjuran dokter. Apabila ternyata kondisi tidak juga membaik atau malah semakin parah, konsultasikan pada dokter yang berbeda. Berikut ini panduan dosis secara umum untuk penggunaan kafein:
Pada orang dewasa:
Pada anak-anak:
Cara Penyimpanan
Cara menyimpan obat dengan komposisi kafein tidaklah terlalu sulit. Beberapa cara menyimpan obat ini yang paling baik adalah sebagai berikut:
Demikian penjelasan dari obat-obatan kafein. Dengan penjelasan di atas, maka para pembaca diharapkan memahami fungsi dan kegunaan kafein pada pemakaian sehari-hari. Terutama karena zat ini mudah dijumpai pada konsumsi sehari-hari. Dengan membatasi konsumsi kafein, maka secara tidak langsung akan menjaga kesehatan tubuh. Mengingat penggunaan dan efek samping kafein yang seharusnya cukup spesifik untuk kondisi tertentu.