Apa itu Alfacalcidol?
Alfacalcidol yang dikenal juga dengan sebutan One-Alpha tersebar dalam bentuk kapsul, cairan dan juga injeksi. Alfacalcidol adalah salah satu bentuk dari Vitamin D. Kapsul Alfacalcidol kadang tersedia tanpa ada nama merk lain, atau bisa disebut dengan obat generik. Alfacalcidol digunakan untuk menstabilkan tingkat kalsium dan menguatkan tulang yang lemah di dalam tubuh akibat renal osteodystrophy atau gagal ginjal.
Selain itu obat ini digunakan juga untuk melembutkan tulang di dalam tubuh yang mengalami kekurangan vitamin D dan kalsium (ricket dan osteomalacia). Alfacalcidol juga dapat digunakan untuk menstabilkan kalsium level di dalam darah pasien yang memiliki overaktive atau underactive kelenjar parathyroid, baik hypo maupun hyperparathyroidism. Kelenjar ini memproduksi hormon parathyroid, yang membantu mengontrol mentabolisme kalsium dan phosphate di dalam tubuh. Alfacalcidol juga dapat membantu bayi yang baru lahir (newborn) dalam menstabilkan level kalsium dalam kondisi hypocalcaemia.
Vitamin D normalnya didapatkan dari paparan sinar matahari langsung ke dalam kulit kita. Vitamin D juga bisa didapatkan dengan diet minyak ikan dan produk susu. Nantinya, vitamin ini akan dirubah di dalam liver kemudian di dalam ginjal menjadi bentuk aktifnya yang bernama Calcitriol. Calcitriol berfungsi sebagai hormon di dalam tubuh yang mengatur seberapa besar absorbsi kalsium dan phosphate dari kelenjar lemak, level kalsium dan phosphate di dalam darah dan berapa jumlah yang seimbang untuk tulang yang sehat.
Fakta Mengenai Obat Alfacalcidol
Orang yang fungsi ginjalnya menurun tidak dapat mengubah Vitamin D menjadi calcitrol, yang nantinya berujung pada masalah metabolisme kalsium dan phosphate, berkurangnya absorbsi kalsium dan phosphate di kelenjar lemak, rendahnya level kalsium di dalam darah dan menyebabkan beberapa penyakit tulang.
Umumnya, suplemen Vitamin D tidak begitu berguna bagi pasien dengan fungsi ginjal yang telah menurun, karena masalahnya terdapat pada ginjal itu sendiri yang sudah tidak mampu mengubah vitamin D menjadi calcitriol. Namun demikian, Alfacalcidol lah yang dapat membantu ginjal untuk mengubah Vitamin D menjadi calcitriol.
Konsumsi Alfacalcidol dapat meningkatkan jumlah vitamin D yang aktif di dalam tubuh, yang nantinya memberi dampak positif pada naiknya jumlah kalsium dan phosphate di dalam darah dan membantu mengurangi berbagai macam resiko penyakit tulang. Alfacalcidol terbukti lebih memberikan respon aktif untuk membuat vitamin D berubah menjadi calcitriol, daripada memberikan perubahan diet dengan pola makan dan tambahan suplemen Vitamin D.
Beberapa kontrainidikasi Alfacalcidol adalah sebagai berikut :
Pasien dengan kondisi medis tertentu harus berkonsultasi secara khusus dengan dokter untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif yang akan diterima oleh tubuh. Beberapa kondisi medis tersebut adalah :
Keamanan dan efektivitas Alfacalcidol pada wanita yang sedang hamil masih belum dapat dipastikan. Alfacalcidol juga dapat terekskresi ke dalam air susu ibu meskipun hanya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini akan mengakibatkan naiknya kalsium pada anak yang baru lahir. Sangat penting untuk konsultasi dengan dokter mengenai dampak positif dan negatif yang mungkin akan diterima baik oleh ibu dan buah hati.
Interaksi Alfacalcidol dengan Obat-Obatan Lain
Interaksi obat dapat merubah mekanisme kerja obat itu sendiri dan meningkatkan resiko efek samping yang lebih serius. Buatlah daftar obat apa saja yang sedang anda konsumsi baik dengan atau tanpa resep dokter, termasuk obat-obatan herbal, vitamin dan suplemen. Jangan memulai, memberhentikan atau mengganti dosis obat-obatan apapun tanpa persetujuan dokter. Beberapa produk obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan Alfacalcidol adalah sebagai berikut :
Thiazide diurectics seperti bendroflumethiazine menurunkan jumlah kalsium yang terekskresi di dalam urine dan menyebabkan bertambahnya kalsium di dalam darah. Bagi pasien yang mengkonsumsi digoxin atau cardia glycosides bersama dengan Alfacalcidol dapat meningkatkan denyut nadi yang meningkat secara tidak normal. Obat-obatan seperti Carbamazepine, Phenobarbital dan Phenytoin akan membuat tubuh anda membutuhkan Vitamin D lebih banyak daripada dosis normal. Colestipol, Colestyramine dan Orlistat akan membuat tingkat absorbsi vitamin D dalam tubuh semakin menurun.
Prosedur Minum Obat Alfacalcidol
Dosis akan diberikan oleh dokter dengan pertimbangan usia, jenis kelamin, kondisi medis dan respon tubuh terhadap terapi dan penggunaan obat-obatan lain yang berpotensi dapat berinteraksi dengan Alfacalcidol itu sendiri. Alfacalcidol dimasukkan ke dalam tubuh secara oral dan harus diminum bersama dengan makanan.
Dosis Minum Obat Alfacalcidol
Berikut adalah dosis umum berdasarkan usia :
Apa yang terjadi jika overdosis obat Alfacalcidol?
Apabila terjadi overdosis Alfacalcidol, segera datangi unit gawat darurat terdekat dan sebaiknya membawa obat-obatan, vitamin, herbal yang sedang dikonsumsi oleh pasien untuk memudahkan diagnosa dokter. Apabila ada dosis yang terlewat maka sesegera mungkin konsumsi dosis tersebut, namun jika sudah mendekati waktu konsumsi dosis selanjutnya maka jangan menambah jumlah dosis.
Beberapa gejala yang menunjukkan pasien overdosis Alfacalcidol adalah :
Bagaimana cara penyimpanan obat Alfacalcidol?
Obat-obatan memiliki efek samping yang dapat berpengaruh pada tiap individu dengan respon yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang telah dilaporkan berkaitan dengan obat ini. Namun demikian, efek samping di bawah ini belum tentu di rasakan oleh setiap orang.
Makanan atau alkohol tidak boleh digunakan bersama dengan obat-obatan tertentu karena dapat menyebabkan dampak interaksi obat. Terutama pada alkohol dan tembakau, sangat dianjurkan untuk menghentikan konsumsi selama melakukan terapi Alfacalcidol. Selain terjadinya reaksi interaksi, alkohol dan tembakau dapat meningkatkan resiko efek samping dan mengurangi absorpsi yang seharusnya terjadi di dalam tubuh.
Konsultasikan kepada dokter mengenai gaya hidup anda sebelum terapi dan bagaimana saran dokter agar pengobatan ini dapat dilaksanakan dengan efektif dari segi waktu dan tenaga. Begitu juga tentang penggunaan dan kebiasaan jenis makanan yang harus dihindari.