Apa itu Aciclovir?
Aciclovir merupakan antivirus yang biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi akibat virus-virus tertentu seperti herpes simpleks dan varisela zoster. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, obat ini dikenal sebagai obat yang dapat mengobati herpes atau dompo. Selain berbagai macam herpes obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati cacat air dan infeksi HSV mukotan akut.
Menurut WHO (World Health Organization) obat yang memiliki nama lain Acycloguanosine (ACV) ini termasuk ke dalam salah satu dari banyak daftar obat penting uang diperlukan dalam sistem kesehatan dasar. Ditemukan sekitar pada tahun 1977 dan bekerja untuk menurunkan produksi daripada DNA virus.
Dipasaran, obat ini dijual dalam bentuk generik dan dapat digunakan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Bentuk obat ini bermacam-macam mulai dari oral (Tablet & sirup) sampai obat luar atau salep. Berbeda dengan obat oral, obat dalam betuk salep tidak dapat mengobati infeksi virus pada pasien. Hanya dapat mencegah dan menghambat perkembangan virus di area luar.
Mengapa perlunya obat luar atau salep ini karena biasanya virus herpes simpleks akan mengakibatkan pasien mengalami ruam dan kulit yang melepuh disekitaran wajah dan bibir. Dan aciclovir ini dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan virus pada kulit yang telah terinfeksi juga mampu membantu menghilangkan rasa nyeri dan gatal pada pasien.
Sebenarnya aciclovir ini tidak dapat menghilangkan virus 100% dari dalam tubuh pasien tapi mampu melawan virus herpes. Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa obat ini dapat digunakan oleh pasien HIV/AIDS yang terkena infeksi virus herpes.
Kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat atau tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat tertentu. Setiap obat memiliki kontraindikasinya masing-masing yang disesuaikan dengan banyak faktor. Seperti faktor kesehatan atau riwayat penyakit pasien juga reaksi setiap pasien terhadap kandungan obat-obatan.
Peran dokter merupakan vital di sini karena dokter dapat mengukur apakah pasien diperbolehkan mengonsumsi obat ini atau tidak. Karena obat ini merupakan obat resep jadi tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sembarangan. Harap diperhatikan bahwa obat ini, aciclovir tidak boleh digunakan atau dikonsumsi oleh :
Prosedur Pemakaian Obat Aciclovir
Termasuk ke dalam golongan obat resep, maka hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa aturan pakai pada resep obat dan dicantumkan dalam kemasan obat. Bacalah informasi pemakaian obat tersebut dengan saksama atau jika memiliki pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi dokter yang menangani.
Pemakaian obat harus dilakukan dengan benar agar proses pengobatan dan pencegahan seperti yang dimaksudkan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Cara pemakaian obat ini tergantung bentuk obatnya. Ada dua bentuk obat dipasaran, yaitu oral dan cream tropical (salep). Hal yang harus diperhatikan untuk pemakaian obat dalam bentuk oral diantaranya :
Berbeda dengan penggunaan obat oral, hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan Aciclovir dalam bentuk cream tropical atau salep diantaranya :
Dosis merupakan suatu istilah dalam dunia medis untuk menyatakan takaran atau ukuran suatu obat yang harus dikonsumsi oleh penggunanya. Meski memiliki penyakit yang sama, namun pasien belum tentu memiliki dosis yang sama satu sama lain. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan pasien saat ini, riwayat penyakit yang pernah di derita dan usia pasien.
Karena tersedia dalam dua bentuk, yaitu oral dan salep (cream tropical) maka dosis untuk kedua bentuk obat ini juga tentunya berbeda. Dosis juga dibedakan berdasarkan infeksi atau penyakit yang dideritanya. Berikut ini adalah dosis umum untuk penggunaan aciclovir Bagi pasien:
Dosis juga dapat dipengaruhi oleh berat-badan pasien. Untuk dosis tablet tersedia dalam dosis 200mg dan 400mg. Sedangkan untuk obat dalam bentuk salep dianjurkan penggunaannya sebanyak 4 – 7 kali sehari dalam jangka waktu 4 – 10 hari. Pengobatan harus segera dimulai ketika mendapati tanda awal atau gejala awal adanya infeksi.
Bagaimana Jika terjadi overdosis akibat pemakaian Aciclovir?
Overdosis merupakan keadaan dimana tubuh mendapatkan asupan obat atau kandungan secara berlebihan. Sistem tubuh tidak dapat menerimanya dan yang terjadi adalah keracunan atau overdosis. Akibatnya dapat buruk hingga mengakibatkan kematian. Apalagi obat ini bukanlah obat yang aman digunakan secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan obat harus benar-benar dikonsultasikan dengan dokter jika tidak mau berdampak merugikan.
Untuk menghindari terjadinya overdosis, mohon jangan berikan obat pada pasien lain meski pasien tersebut memiliki penyakit yang sama. Karena dosis yang dibutuhkan belum tentu sama. Jika sudah terjadi infeksi maka segeralah bawa pasien ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Cara Penyimpanan Aciclovir yang benar
Obat yang tidak disimpan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan pada stabilitas obat. Hal tersebut dapat mengurangi khasiat atau efektifitas dari obat tersebut. Setiap obat memiliki perlakuan yang berbeda. Tetapi beberapa memiliki kesamaan umum, diantaranya :
Untuk informasi yang lebih detailnya maka sebaiknya bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan atau tanyakan pada dokter dan apoteker bersangkutan.
Yang perlu diketahui adalah tidak semua efek samping ini dapat terjadi pada setiap pasien. Hal tersebut tergantung pada kondisi pasien dan reaksi tubuh pasien terhadap obat ini. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seiring dengan penggunaan obat ini diantaranya :
Jika pasien mengalami gejala efek samping di atas segeralah informasikan kepada dokter yang menangani agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Aciclovir yang mungkin bermanfaat bagi anda. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola atau gaya hidup sehat. Meski setiap penyakit ada obatnya tetapi akan lebih baik jika kita selalu mencegah sebelum mengobati.