Susu kedelai memang lebih kerap dijadikan sebagai alternatif paling baik untuk menggantikan susu hewani, bagi yang tak bisa mengonsumsinya. Bahkan susu kedelai adalah pilihan yang tepat bagi para penganut vegetarian. Meski demikian, beberapa efek samping susu kedelai tetap harus diperhatikan agar tidak kemudian memengaruhi kesehatan Anda di kemudian hari.
Beberapa orang berpotensi memiliki alergi terhadap kedelai, bukan hanya kacang tanah saja. Keluhan reaksi alergi pun beragam karena seseorang memang tak memiliki ketahanan yang baik terhadap protein kedelai. Keluhan yang umumnya terjadi adalah ruam gatal pada kulit, membengkaknya wajah, diare, muntah, batuk, mengi, hingga kehilangan kesadaran.
Susu kedelai adalah salah satu sumber makanan yang mengandung protein tinggi dan oleh karena itulah mudah bagi pengonsumsinya untuk memiliki gas di perut lebih banyak. Walau setiap orang punya toleransi yang berbeda-beda terhadap protein dari susu kedelai, jika meminumnya berlebihan maka tentu perut akan terasa kembung dan tidak nyaman.
Jumlah asam fitat pada minuman susu kedelai apalagi yang tak melalui proses fermentasi sungguh terlalu tinggi dan banyak sehingga hal ini bisa berdampak buruk pada saluran pencernaan. Sayangnya, asam fitat yang didapat tubuh terlalu berlebih bisa menghambat proses penyerapan vitamin dan mineral yang padahal penting untuk fungsi tubuh.
Susu kedelai yang tampaknya sehat rupanya dibalik itu juga menyimpan efek samping cukup berbahaya, seperti ketidakteraturan menstruasi. Mengonsumsi sheari 2 gelas susu kedelai secara rutin dan dalam waktu 1 bulan penuh rupanya akan berpengaruh buruk dan menimbulkan masalah pada siklus haid wanita.
Suasana hati wanita yang rajin mengonsumsi susu kedelai juga akan mudah terganggu, khususnya bagi yang juga mengalami perubahan hormonal. Konsumsi susu kedelai yang disertai dengan penggunaan pil kontrasepsi akan jauh lebih terasa efeknya, yakni Anda bakal lebih sering marah selain mengganggu siklus haid.
Minum susu kedelai sesekali tentu akan berbeda efeknya dari saat Anda mengonsumsinya berlebihan dan terlalu sering. Rupanya kelenjar tiroid pun dapat terpengaruh buruk oleh kedelai sehingga memicu gangguan fungsi tiroid. Fungsi tiroid ini terhambat karena ada kandungan goitrogens di dalam kedelai yang mampu meningkatkan risiko terjadinya gondok dan hipotiroidisme.
Tahukah Anda bahwa ada asam lemak rantai panjang yang terkandung di dalam minyak nabati yang ada pada susu kedelai? Tak semua susu kedelai demikian, namun rata-rata jenis susu kedelai pasti mengandung asam lemak tersebut di mana sebagai efeknya mampu membuat sistem tubuh rusak dan meracuni tubuh hingga meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.
Selain mengganggu siklus haid pada wanita, para pria yang suka dengan susu kedelai dan mengonsumsinya terlalu rutin apalagi yang masih dalam masa pertumbuhan dan remaja justru meningkatkan potensi terkena kanker testicular saat memasuki usia dewasa menurut peneliti dari University of North Carolina, Marcia Herman-Giddens.
Ada isoflavon yang terkandung di dalam susu kedelai yang rupanya membawa sifat feminisasi sehingga kurang baik untuk para anak laki-laki yang bahkan masih bayi sekalipun. Ketidaknormalan ukuran kelamin bayi laki-laki dapat terjadi, seperti ukurannya yang lebih kecil daripada seharusnya sehingga perlu adanya pembatasan dalam konsumsi susu kedelai, apalagi untuk anak-anak dan bayi.
Efek samping lainnya yang cukup ngeri adalah kanker payudara yang bisa terjadi pada anak remaja perempuan yang sedang dalam masa pertumbuhan dan pubertas. Hal ini pun ada kaitannya erat dengan gangguan tiroid akibat minum susu kedelai. Rutin mengonsumsi produk kedelai apalagi yang bukan fermentasi rupanya bisa memperbesar potensi kanker ini.
Sama halnya dengan kanker payudara, remaja perempuan diharapkan untuk tidak mengonsumsi produk kedelai non-fermentasi terlalu sering seperti susu kedelai agar tiroid tetap sehat. Ketika tiroid terganggu karena terlalu sering minum susu kedelai, efeknya juga bisa sampai pada rahim yang mudah timbul kista.
Pada kesehatan pria, selain kanker testicular dan ukuran kelamin yang lebih kecil, rupanya minum susu kedelai terlalu sering bisa memicu hormon testosteron tidak seimbang sehingga mampu membuat jumlah sperma pria berkurang yang berakibat pada infertilitas. Ini karena adanya fitoestrogen di dalam susu kedelai.
Hati-hati dalam mengonsumsi susu kedelai walaupun manfaat yang ditawarkan segudang. Ini karena kadar pemanis buatan di dalam sejumlah merk susu kedelai cukup tinggi sehingga mampu memicu lonjakan gula darah yang tentunya berbahaya bagi para penderita diabetes.
Selain kadar glukosa dalam darah yang meningkat, rupanya kadar insulin juga bisa meningkat karena asupan gula dan pemanis berlebih dari konsumsi susu kedelai. Karena insulin bertambah, maka risiko kenaikan berat badan pun cukup tinggi berikut juga potensi terkena hipertensi.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa ada kandungan asam fitat yang cukup berbahaya bagi tubuh yang terkandung dalam susu kedelai dan berisiko menghambat proses penyerapan mineral dan vitamin dalam tubuh. Jika hal ini berlanjut terus-menerus, maka tubuh akan mengalami defisiensi vitamin dan mineral sehingga mampu menurunkan sistem daya tahan tubuh hingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Enzim yang dibutuhkan oleh tubuh dalam proses pencernaan mampu dihambat oleh kedelai ketika asupannya terlalu banyak dalam tubuh. Karena hal tersebut, sembelit dan hambatan saluran pencernaan pun terjadi yang bahkan meningkatkan risiko sindrom iritasi usus jika konsumsi susu kedelai terus-menerus terlalu sering dan rutin.
Mungkin setelah mengetahui efek samping susu kedelai tersebut, Anda menjadi agak sedikit takut untuk mengonsumsinya. Jangan khawatir karena pada umumnya konsumsi susu kedelai tak sampai menimbulkan masalah kesehatan yang hebat. Asalkan Anda mengonsumsi secara tidak berlebihan dan dalam jumlah cukup, efek-efek samping tersebut tak akan mudah terjadi.