KTM atau KTM – 100 merupakan merek obat dengan indikasi sebagai anestetik tunggal dalam prosedur pembedahan serta diagnostika. Seperti prosedur pembedahan pada umumnya, pemberian anestetik atau anestesi pada pasien sangat diwajibkan, baik untuk operasi kecil maupun operasi besar. KTM hadir dalam bentuk vial injeksi dan hanya bisa digunakan atau ahli medis, seperti dokter yang memahami mengenai anestesi. KTM injeksi ini diproduksi oleh pabrik farmasi Guardian Pharmatama, Lucas Djaya, Bandung.
Kandungan KTM
Sebagai anestetik atau obat bius, KTM tentunya memiliki kandungan zat aktif khusus yang disebut Ketamine. Ketamine dikenal sebagai anestesi umum yang diberikan dan bersifat bius total. KTM dengan kandungan ketamine ini bekerja dengan cara mengganggu sinyal di area otak yang berperan untuk respon tubuh terhadap kesadaran serta rasa sakit, termasuk pada bedah onkologi. Penggunaan KTM dengan ketamine ini hanya dilakukan atas pengawasan dokter secara penuh, untuk menghindari resiko efek samping yang berbahaya, seperti kehilangan penglihatan dan meningkatnya tekanan darah.
Fungsi KTM
Merek obat bius KTM dengan kandungan ketamine ini memiliki fungsi utama sebagai obat bius untuk pasien yang hendak menjalankan prosedur medis dari beberapa jenis-jenis operasi bedah, seperti pembedahan jantung atau persalinan. Pasien perlu diberikan anestesi, mengingat prosedur pembedahan atau operasi ini dapat menimbulkan rasa sakit. Pemberian anestesi tidak membahayakan kesehatan pasien, jika diberikan sesuai dosis yang seharusnya. Pemberian KTM sebagai anestesi hanya bersifat sementara.
Dosis KTM
Untuk dosis KTM, umumnya diberikan induksi IV dengan dosis 1- 4.5 mg/kg sebagai ketamine basa. Dosis tersebut umumnya juga hanya mencapai maksimal 2 mg/kg. Untuk pemberian secara perlahan IM, dosisnya permulaanya sebanyak 6.5 hingga 10 mg/kg sebagai ketamine basanya. Dosis tersebut untuk pasien dewasa yang akan menjalani operasi katarak dan jenis operasi lainya, serta anak-anak 16 tahun ke atas. Adapun dosis untuk anak-anak usia 3 bulan atau lebih, sebanyak IM 4-5 mg/kg BB atau IV 1.5 – 2 mg/kg BB.
Cara Penggunaan KTM
Kontraindikasi KTM
Reaksi kontraindikasi yang muncul dari penggunaan KTM sebagai anastesi spinal ini seperti hipersensitif terhadap kandungan ketamine itu sendiri, eklamsia hingga preeklamsia.
Hal Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Sebelum penggunaan KTM oleh dokter, Anda perlu memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:
KTM untuk Wanita Hamil
Pada dasarnya, KTM dengan kandungan ketamine berfungsi hanya untuk obat bius, sebelum melakukan prosedur pembedahan pada pasien tertentu. Ketahui juga mengenai perawatan pasca operasi pengangkatan rahim pada wanita harus diperhatikan dengan baik. Sementara wanita hamil yang akan menjalani persalinan juga diberikan anestesi, jika akan melakukan Caesar dengan dosis yang sesuai pengecekan dokter. Penggunaan KTM pada wanita hamil boleh dilakukan, selama sesuai prosedur yang seharusnya.