Fludara termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Fludara merupakan obat yang tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan sediaan injeksi. Setiap tablet Fludara mengandung 10 mg fludarabine, sedangkan setiap vial Fludara berisi 50 mg fludarabine.
Indikasi
- Fludara diindikasikan untuk pengobatan leukemia limfositik kronik
Mekanisme Kerja Obat
Setiap sel di dalam tubuh kita dapat melakukan pembelahan sel. Pembelahan sel ini berguna dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dibutuhkan untuk mengganti sel atau jaringan tubuh yang rusak. Namun, terdapat suatu kondisi dimana sel-sel di dalam tubuh melakukan pembelahan sel secara cepat dan tidak terkendali. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan kanker.
Sel-sel kanker bersifat invasif (menyerang) terhadap sel-sel normal. Akibatnya, pertumbuhan dan metabolisme sel normal akan terganggu dengan adanya sel-sel kanker yang terus melakukan pembelahan sel. Pada akhirnya, fungs organ-organ yang berada di sekitar sel kankeritu pun akan terganggu.
Setiap sel yang akan melakukan pembelahan sel perlu membuat DNA baru yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sel baru hasil pembelahan. Tanpa adanya DNA< suatu sel tidak akan bisa bertahan hidup, oleh karena itu jika suatu sel tidak mampu membuat DNA baru, maka sel tersebut tidak akan bisa melakukan pembelahan sel.
Fludarabine adalah salah satu obat yang dapat digunakan sebagai antikanker untuk leukemia. Fludarabine bekerja menghambat pertumbuhan sel kanker degan menghambat kerja enzim DNA polimerase. Enzim ini adalah enzim yang berperan dalam pembentukan DNA, sehingga sel kanker tidak akan mampu melakukan pembelahan sel tanpa adanya enzim ini.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Fludara yang diberikan kepada pasien akan disesuaikan dengan luas permukaan tubuh pasien
- Dosis Fludara injeksi yang biasa diresepkan adalah 25 mg/m2 yang diberikan sebagai infus intravena dalam 30 menit
- Dosis Fludara tablet yang biasa diresepkan adalah 40 25 mg/m2
- Fludara injeksi maupun tablet diberikan 1 kali sehari selama 5 hari berturut-turut, kemudian pemberian obat diulangi setiap 28 hari
- Pemberian Fludara injeksi hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat berdasarkan resep dari dokter spesialis onkologi
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Fludara:
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Fludarabine termasuk ke dalam kategori D, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil dalam keadaan yang mengancam nyawa dan tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman untuk digunakan
- Belum diketahui apakah fludarabine dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI, namun sebaiknya ibu yang sedang menggunakan fludarabine tidak menyusui bayinya untuk menghindari timbulnya efek samping negatif pada bayi
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Fludara:
- Demam
- Batuk
- Malaise
- Anemia
- Neutropenia (penurunan jmlah neutrofil dalam darah)
- Trombositopenia (penurunan jumlah trombosit)
- Infeksi
- Anoreksia
- Pneumonia
- Diare
Tidak semua pasien yang menggunakan Fludara akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan efek samping apapun setelah menggunakan Fludara, segeralah berkonsultasi kembali dengan dokter yang menangani Anda agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi obat dengan Fludara:
- Fludarabine dan obat-obat berikut dapat saling meningkatkan toksisitas jika digunakan secara bersamaan: acalabrutinib, altretamine, pentostatin, tofacitinib
- Fludarabine dapat menurunkan efektivitas vaksin influenza dan vaksin kolera jika diberikan secara bersamaan
- Palifermin dapat meningkatkan toksisitas fludarabine jika digunakan secara bersamaan
Beritahukanlah kepada dokter yang menangani Anda mengenai obat apapun yang sedang Anda gunakan atau elah Anda gunakan dalam beberapa hari terakhir untuk memastikan bahwa penggunaan Fludara tidak akan menimbulkan interaksi obat denga obat-obat tersebut.
Perhatian
- Jangan menggunakan Fludara tanpa resep dari dokter
- Jika dokter meresepkan Fludara tablet untuk Anda, jangan mengubah dosis yang telah diresepkan
- Fludara bentuk injeksi diberikan sebagai infus intravena (dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena dengan kecepatan infus tertentu), oleh karena itu pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat
- Pemberian Fludara hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis onkologi
- Ikutilah jadwal pengobatan yang telah ditetapkan oleh dokter Anda, biasanya terapi dengan Fludara akan diulangi setiap 28 hari sekali
- Belum ada data penelitian yang menunjukkan efikasi penggunaan Fludara pada pasien anak-anak
- Diperlukan penyesuaian (penurunan) dosis Fludara untuk penggunaan pada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal
- Fludara bentuk injeksi tersedia dalam kemasan vial, serbuk yang ada di dalam vial akan dilarutkan oleh tenaga medis sebelum diberikan kepada pasien. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan Fludara adalah SWI (Sterile Water for Injection)
- Fludara bentuk injeksi tidak boleh diinjeksikan bersamaan dengan asiklovir, amfoterisin B, klorpromazin, daunorubisin dan gansiklovir
- Jika Anda diberi resep Fludara bentuk tablet, usahakan untuk mengkonsumsinya pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek dari obat tersebut
- Simpanlah Fludara (bentuk tablet) di tempat yang kering, sejuk, terlindung dari sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Fludara bentuk injeksi yang belum digunakan harus disimpan pada suhu dingin (di dalam kulkas)