Diantara berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang sistem THT, kanker nasofaring merupakan salah satu yang harus anda waspadai. Kanker ini sering terjadi pada orang-orang Asia dan keturunan Cina. Namun, kewasapadaan akan kanker ini masih sangat kurang.
Masyarakat masih sulit mengenali gejala kanker nasofaring. Hal ini kadang membuat kanker sudah berada pada stadium lanjut baru bisa didiagnosa. Padahal, kanker nasofaring termasuk salah satu kanker yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu bahayanya adalah kanker ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada tubuh penderita. Bahaya kanker nasofaring yang perlu anda waspadai adalah:
Menyebabkan Kanker di Area lain di Sekitar Nasofaring
Kanker nasofaring yang tidak segera mendapatkan pengobatan bisa menyerang organ tubuh yang ada di dekatnya. Kanker nasofaring tingkat lanjut bisa menyebabkan komplikasi yang cukup besar ketika sudah menginfeksi bagian lainnya.
Organ-organ tubuh di sekitar nasofaring, seperti tenggorokan, tulang, laring, otak, hidung, mulut, dan telinga bisa terinfeksi sel kanker nasofaring. Bahaya kanker nasofaring bisa memunculkan ciri-ciri terkena kanker tenggorokan, ciri-ciri kanker pita suara, dan juga bisa menyebabkan kanker laring.
Menyebabkan Kanker di Bagian Tubuh Lainnya
Bahaya kanker nasofaring hampir sama dengan komplikasi kanker laring. Kanker nasofaring bisa menyebar dan menyebabkan bagian tubuh lain juga terkena dampaknya. Sel kanker nasofaring bisa mengalami metastasis regional. Ini berarti sel-sel kanker nasofaring dari tumor awal kanker akan bermigrasi ke daerah-daerah lainnya di tubuh. Bagian paling dekat yang bisa terinfeksi adalah kelenjar getah bening yang ada di bagian leher anda.
Selain metastasis regional, sel kanker nasofaring juga bisa mengalami metastasis jauh. Jika hal ini terjadi, sel kanker bisa sampai menginfeksi bagian paru-paru, tulang, hati, dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Inilah sebab pengobatan kanker nasofaring harus dilakukan sedini mungkin. Semakin cepat kanker nasofaring diobati, maka akan semakin kecil bahaya kanker nasofaring untuk menyerang bagian tubuh lainnya.
Menyebabkan Sindrom Paraneoplastik
Sindrom paraneoplastik merupakan suatu keadaan, gejala, atau penyakit di dalam tubuh yang akan dirasakan oleh sebagian besar pengidap kanker. Selain kanker nasofaring, sindrom ini juga menjadi bahaya kanker laring yang harus anda ketahui. Sindrom paraneoplastik bisa terjadi ketika sel kanker mengeluarkan hormon atau sitokina ketika tubuh melakukan respon imunitas kepada sel kanker.
Sindrom ini umumnya banyak dialami oleh pasien kanker nasofaring yang sudah berusia lanjut. Sindrom paraneoplastik bisa menyebabkan terjadinya masalah pada persendian penderita kanker. Pada tingkat yang sudah parah, pasien kanker akan kesulitan berjalan karena sindrom paraneoplastik.
Selain itu, sindrom paraneoplastik juga bisa menyebabkan jumlah sel darah putih di dalam tubuh pasien kanker nasofaring meningkat lebih tinggi dari biasanya.
Selain bahaya kanker nasofaring, proses terapi yang dijalani oleh pasien kanker nasofaring juga bisa membawa bahaya bagi tubuh pasien. Ketika anda menjalani proses radiasi kanker nasofaring, anda akan berisiko terkena berbagai hal berikut ini. [AdSense-B]
Anda mungkin akan merasakan kelelahan yang berlebihan sepanjang mengalami proses terapi radiasi. Hal ini akan semakin terasa ketika proses pengobatan sedang dilakukan. Selain lelah, anda juga akan merasakan kelemahan dan kurangnya energi. Penting bagi pasien kanker nasofaring yang sedang menjalani terapi radiasi untuk beristirahat dengan cukup.
2. Sakit pada Kulit
Bagian kulit yang terkena radiasi mungkin akan menjadi merah dan terasa sakit. Jika anda mengalami hal ini, maka yang harus anda lakukan adalah dengan memberikan lotion, bubuk, atau krim tertentu di area yang mendapatkan radiasi. Untuk memiliki jenis lotion yang cocok, diskusikan hal ini dengan dokter yang merawat anda.
3. Masalah pada Kelenjar Tiroid
Radioterapi yang anda jalani bisa menyebabkan masalah hingga merusak kelenjar tiroid anda. Dokter akan memeriksa kelenjar tiroid anda setelah proses radiasi dilakukan. Jika kelenjar tiroid anda tidak lagi berfungsi dengan baik, dokter akan memeriksa beberapa obat untuk menggantikan fungsi kelenjar ini. [AdSense-C]
4. Mulut Kering
Radioterapi juga bisa merusak kelenjar air ludah yang berada di bagian belakang mulut anda sehingga membuat mulut kering dan sering haus. Hal ini akan terjadi pada masa awal-awal anda menjalani radioterapi. Selain kurang menghasilkan air liur, anda juga mungkin akan menghasilkan air liur yang lebih lengket. Hal ini juga akan membuat lebih sulit untuk menelan makanan.
5. Sakit Mulut dan Tenggorokan
Proses radioterapi juga bisa menjadi penyebab sering sariawan dan sakit tenggorokan. Selain sakit, anda juga mungkin akan mengalami bisul pada area luar tenggorokan anda. Untuk mengatasi hal ini, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat kepada anda. Anda akan diberikan obat dengan dosis yang cukup besar untuk menghilangkan rasa sakit tersebut.
6. Kesulitan Mengunyah dan Menelan
Selama menjalani proses terapi, anda mungkin akan kesulitan mengunyah dan menelan makanan karena tenggorokan anda yang terasa sakit. Ketika mengalami hal ini, anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam bentuk bubur atau yang lebih cair.
Dokter anda juga umumnya akan menyarankan anda untuk menemui bagian gizi demi mengatasi kesulitan makan yang anda alami. Beberapa cara lain yang akan disarankan oleh dokter adalah menggunakan tabung yang akan membantu memasukan makanan dari luar menuju lambung anda.