Fleroxi termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Fleroxi merupakan obat berbentuk tablet yang mengandung 20 mg piroksikam sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
Fleroxi diindikasikan untuk meredakan nyeri yang diakibatkan osteoartritis, artritis reumatoid, ankylosing spondylitis, gout akut dan gangguan lainnya pada sistem tulang dan sendi (mukoskeletal)
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Fleroxi untuk nyeri akibat osteoartritis, artritis reumatoid dan ankylosing spondylitis: 1 tablet/hari
- Dosis Fleroxi untuk gout akut: berikan 2 tablet sebagai dosis awal, lanjutkan dengan 2 tablet yang diberikan 4-6 jam setelah dosis awal dalam dosis tunggal atau terbagi
- Dosis Fleroxi untuk gangguan muskuloskeletal akut: berikan 2 tablet/hari selama 2 hari sebagai dosis awal, kemudian lanjutkan pengobatan sampai 7-14 hari dengan dosis 1 tablet/hari
- Fleroxi sebaiknya dikonsumsi sesudah makan atau bersama dengan air putih yang banyak untuk mengurangi efek sampingnya terhadap saluran pencernaan
- Telanlah tablet Fleroxi dalam kondisi utuh (jangan dihancurkan atau digerus)
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Fleroxi:
- Hipersensitif (alergi) terhadap piroksikam
- Kelainan pembekuan darah
- Lupus
- Ulkus peptikum atau duodenal
- Hamil trimester akhir
- Baru menjalani operasi bypass jantung
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Piroksikam yang terkandung di dalam Fleroxi termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin timbul pada janin. Namun, piroksikam termasuk ke dalam kategori D jika digunakan oleh ibu hamil trimester ketiga, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil dalam kondisi yang mengancam nyawa dan tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman karena pada usia kehamilan tersebut piroksikam berpotensi menimbulkan aborsi spontan pada ibu hamil
- Piroksikam diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI dan dapat menimbulkan efek samping negatif pada bayi sehingga penggunaannya sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Fleroxi:
- Infeksi saluran napas atas
- Sakit kepala
- Diare
- Mual
- Sakit perut
- Konstipasi (sembelit)
- Anemia
Tidak semua pasien yang menggunakan Fleroxi akan mengalami efek samping di atas. Namun, jika Anda merasakan efek samping, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Fleroxi, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter/apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Fleroxi:
- Obat-obat berikut dapat mengalami peningkatan toksisitas jika digunakan secara bersamaan dengan piroksikam: asam aminolevulinat, ketorolak, prednisolon, siklosporin, takrolimus
- Obat-obat berikut berisiko menimbulkan penurunan fungsi ginjal jika digunakan secara bersamaan dengan piroksikam: benazepril, captopril, enalapril, fosinopril, lisinopril, ramipril
- Efek dari obat-obat berikut dapat meningkat jika digunakan secara bersamaan dengan piroksikam: metotreksat, probenesid, glibenklamid, glimepirid, glipizid, tolbutamid
- Efek dari obat-obat berikut dapat menurun jika digunakan secara bersamaan dengan piroksikam: acebutolol, alfuzosin, aliskiren fumarate, asenapine, atenolol, betaxolol, bisoprolol, candesartan, irbesartan, losartan, metoprolol, propranolol, valsartan
- Penggunaan piroksikam dengan obat-obat berikut secraa bersamaan dapat meningkatkan riisko terjadinya perdarahan karena akan terjadi peningkatan efek pengencer darah: aceclofenac, acemetacin, alteplase, antithrombin, argatroban, clopidogrel, warfarin
- Efek piroksikam dapat menurun jika digunakan secara bersamaan dengan piroksikam
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Fleroxi tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.
Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Fleroxi, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu di antara konsumsi Fleroxi dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan menggunakan Fleroxi tanpa resep dari dokter
- Jangan mengubah dosis Fleroxi yang telah diresepkan untuk Anda
- Jika rasa sakit yang Anda alami tidak kunjung membaik setelah menggunakan Fleroxi, segeralah kembali melakukan konsultasi dengan dokter
- Fleroxi dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke jika digunakan oleh pasien yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) atau pasien yang memang sudah memiliki penyakit kardiovaskular
- Fleroxi berisiko lebih besar menimbulkan efek samping berupa gangguan pada saluran pencernaan jika digunakan oleh pasien lanjut usia
- Jika rasa nyeri yang dialami oleh pasien sudah tertangani, maka penggunaan Fleroxi harus segera dihentikan
- Pasien yang menggunakan Fleroxi dalam jangka waktu panjang berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal, terutama pada pasien yang sudah memiliki gangguan ginjal, pasien dengan gangguan fungsi hati, pasien lanjut usia dan pasien gagal jantung
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Fleroxi atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya (yang tercantum pada kemasan)
- Pastikan Fleroxi atau obat apapun yang akan Anda konsumsi masih dalam kondisi baik, jika terlihat ada perubahan warna atau bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan tanyakanlah kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
- Simpanlah Fleroxi di tempat yang sejuk dan kering, terlindung dari sinar matahari langsung serta terhindar dari jangkauan anak-anak (jangan dimasukkan ke kulkas)