Apa itu Obat Alteplase?
Alteplase merupakan sebuah rekombinan aktivator plasminogen jaringan yang pada saat ini menjadi obat yang efektif, tepat dan aman untuk pasien stroke. Alteplase merupakan obat trombolik satu-satunya yang mendapatkan legalitas dari FDA untuk penanganan stroke iskemik akut dalam kurun waktu kurang dari 3 jam.
Apa itu stroke iskemik? stroke Iskemik merupakan jenis jenis stroke disebabkan oleh adanya hambatan atau sumbatan di pembuluh darah bagian otak tertentu. Daerah pembuluh darah tersebut akan mengalami pendarahan sehingga daerah tersebut tidak mendapatkan pasokan energi dan oksigen. Akhirnya, jaringan sel-sel otak di daerah tersebut akan mati dan tidak dapat berfungsi kembali. Seperti kita ketahui bahwa Stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia ini. Namun, untuk mengurangi potensi dan resiko kecacatan akibat Stroke Iskemik ini dapat dilakukan penanganan onset simptom kurang dari tiga jam (pada reperfusi awal) dengan tPA (tissue Plasminogen Activator).
Terapi dengan Alteplase akan membantu pasien dengan kondisi tersebut dengan cara membantu memecah gumpalan darah yang tidak diinginkan. Karena memang obat ini diindikasikan untuk memperbaiki fungsi dari saluran pembuluh darah utama yang telah mengalami penggumpalan. Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk menurunkan resiko kematian dan kecacatan pada pasien serta mengurangi kerusakan neurologi yang mungkin terjadi. Secara detail, mekanisme kerja dari Alteplase ini adalah dengan cara :
Pengobatan menggunakan Alteplase bagi pasien stroke iskemik ini telah terbukti aman serta efektif karena telah melakukan pengujian secara acak pada beberapa sample. Meski sebenarnya terdapat beberapa kekhawatiran yang dikemukakan oleh para peniliti dan pakar di bidang farmasi mengenai keamanan dari Alteplase sendiri. Kekhawatiran tersebut salah satunya tentang kemungkinan adanya resiko pendarahan intraserebral pada saat terapi trombolik diterapkan.
Fakta Mengenai Obat Alteplase
Alteplase telah mendapatkan lisensi atau izin edar di Amerika pada tahun 1996 silam, 3 tahun berikutnya lisensi juga dikeluarkan di Kanada. Kemudian dilakukan studi observasional kembali pada tahun 2002 untuk menunjang syarat dikeluarkannya lisensi di Uni Eropa. Studi tersebut dilakukan untuk menilai seberapa tinggi tingkat keselamatan pengobatan Alteplase Intraverna. Hasilnya adalah bahwa Alteplase Intraverna aman dan efektif dalam penggunaan klinis secara rutin.
Pada pengujian yang dilakukan oleh The European Cooperative Acute Stroke Study disebutkan bahwa 54% pasien yang mendapatkan pengobatan dengan Alteplase ini menunjukan kondisi yang baik dengan perbaikan klinis setelah menjalani 90 hari terapi. Jadi sebenarnya tidak ada keraguan lagi untuk menggunakan Alteplase untuk penanganan Stroke. Bisa dikatakan bahwa hal yang melatarbelakangi penggunaan Alteplase iv-TPA pada stroke iskemik adalah karena seringnya keterlambatan pemberian obat serta sempitnya waktu terapi.
Merek jual obat dengan kandungan Alteplase yang dijual di Indonesia adalah Actilyse. Di daftarkan oleh Boehringer Ingelheim dan tersedia dalam bentuk Serbuk Injeksi. Data tersebut valid karena tercantum pada situs resmi Badan Pengolahan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Sedangkan beberapa merek dagang lainnya adalah Activase, Cathflo, Cathflo Activase, Lysatec. Obat-obat tersebut juga dikenal dengan nama lain seperti t-PA, t-plasminogen activator, tPA dan jarungan Plasminogen Activator Precursor.
Kontraindikasi adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat atau tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suatu obat tertentu. Setiap obat memiliki kontraindikasinya masing-masing yang disesuaikan dengan banyak faktor. Seperti faktor kesehatan atau riwayat penyakit pasien juga reaksi setiap pasien terhadap kandungan obat-obatan.
Peran dokter merupakan vital di sini karena dokter dapat mengukur apakah pasien diperbolehkan mengonsumsi obat ini atau tidak. Karena obat ini merupakan obat resep jadi tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sembarangan. Harap diperhatikan bahwa obat ini idak boleh digunakan atau dikonsumsi oleh pasien :
Daftar keadaan pasien yang menjadi kontraindikasi obat ini harus kembali dikonsultasikan dengan dokter secara personal. Lakukanlah test secara menyeluruh. Pasien diharapkan melakukan konsultasi juga dengan Dokter untuk detail informasi mengenai keadaan-keadaan di atas.
Ciri – Ciri Obat Alteplase
Begitulah kira-kira ciri-ciri obat Alteplase secara umum. Ciri-ciri yang telah disebutkan di atas bisa saja berbeda dengan produk atau merek lain. Ataupun dapat berbeda karena beda produsen. Sekali lagi, untuk informasi yang lebih valid dan akurat segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker yang bersangkutan.
Prosedur Pemakaian Obat Alteplase
Termasuk ke dalam golongan obat resep, maka hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Biasanya dokter akan memberikan beberapa aturan pakai pada resep obat dan dicantumkan dalam kemasan obat. Bacalah informasi pemakaian obat tersebut dengan saksama atau jika memiliki pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi dokter yang menangani. Sebelum memutuskan untuk memakai obat ini pastikanlah anda telah mengkonsultasikan hal-hal dibawah ini kepada dokter yang menangani. Hal-hal yang harus dikonsultasikan diantaranya :
Pemakaian obat harus dilakukan dengan benar agar proses pengobatan dan pencegahan seperti yang dimaksudkan dapat berjalan dengan optimal dan efektif. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengkonsumsi obat ini diantaranya :
Karakteristik Pasien yang Diperbolehkan Mengkonsumsi Obat Alteplase
Selain itu yang dapat menggunakan obat ini adalah mereka yang sesuai dengan karakteristik pasien di bawah ini :
Prosedur pemakaian harus diperhatikan dengan saksama agar obat dapat menghasilkan manfaat yang maksimal pula. Kesalahan penggunaan atau ketidaksesuaian cara pemakaian dengan prosedur seharusnya dapat mengakibatkan hal yang fatal. Obat bisa saja kehilangan fungsinya bakan lebih dari itu bisa berubah menjadi toxic (Racun). Maka bijaklah dalam menggunakan obat. Bacalah petunjuk pemakaian atau konsultasikan dengan dokter terkait.
Dosis merupakan suatu istilah dalam dunia medis untuk menyatakan takaran atau ukuran suatu obat yang harus dikonsumsi oleh penggunanya. Meski memiliki penyakit yang sama, namun pasien belum tentu memiliki dosis yang sama satu sama lain. Hal ini dikarenakan pengaruh beberapa faktor seperti kondisi kesehatan pasien saat ini, riwayat penyakit yang pernah di derita dan usia pasien.
Terdapat perbedaan dosis untuk Alteplase secara garis besar dibedakan menjadi :
Untuk mengawalinya injeksi akan diberikan sebanyak 15 mg kemudian diikuti dengan infus 35 mg selama 60 menit. Sehingga totalnya menjadi 100 mg selama kurang lebih 90 menit. Dosis harus diturunkan jika diberikan pada pasien dengan berat badan kurang dari 65kg.
Terapi awal diberikan dalam kurun waktu 6 sampai dengan 12 jam. Diberikan injeksi Intravena 10 mg kemudian diikuti dengan infus Intravenda 50 mg selama 60 menit. Setelah itu dilakukan infus intravena sebanyak 4 kali masing-masing 10 mg selama 30 menit. Sehingga totalnya mejadi 100 mg selama 3 jam. Pada pasien dengan berat badan 65 kg maksimal dosis yang diberikan adalah 1,5 mg/kg.
Diberikan injeksi Intravena sebanyak 10 mg selama kurang lebih 1 sampai dengan 2 menit. Kemudian diikuti dengan infus intravena sebanyak 9 mg selama kurang lebih 2 jam. Pasien dengan berat badan kurang dari 65 kg memiliki batas dosis maksimal sebanyak 1,5 mg/kg.
Nah, untuk satu ini, terapi yang diberikan harus dimulai dalam 3 jam. Meliputi Intraverna 900 mcg/kg bb yang berarti masimal 900 mg selama 60 menit. 10% dari dosis tersebut diberikan melalui injeksi intravena (Untuk pasien Lansia). Sedangkan dosis ini tidak berlaku atau tidak dianjurkan bagi pasien dengan usia 90 ke atas.
Itulah dosis yang disarankan untuk berbagai kondisi stroke iskemik. Untuk informasi yang lebih akurat dan valid harap hubungi dokter masing-masing. Karena dokter akan memberikan dosis sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang penyakit yang kita derita.
Apa yang terjadi jika Overdosis Terhadap Obat Alteplase ?
Overdosis merupakan keadaan dimana tubuh mendapatkan asupan obat atau kandungan secara berlebihan. Sistem tubuh tidak dapat menerimanya dan yang terjadi adalah keracunan atau overdosis. Akibatnya dapat buruk hingga mengakibatkan kematian. Apalagi obat ini bukanlah obat yang aman digunakan secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan obat harus benar-benar dikonsultasikan dengan dokter jika tidak mau berdampak merugikan.
Untuk menghindari terjadinya overdosis, mohon jangan berikan obat pada pasien lain meski pasien tersebut memiliki penyakit yang sama. Karena dosis yang dibutuhkan belum tentu sama. Jika sudah terjadi infeksi maka segeralah bawa pasien ke Unit Gawat Darurat di rumah sakit terdekat.
Cara Penyimpanan Obat Alteplase yang benar
Obat yang tidak disimpan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan pada stabilitas obat. Hal tersebut dapat mengurangi khasiat atau efektifitas dari obat tersebut. Setiap obat memiliki perlakuan yang berbeda. Tetapi beberapa memiliki kesamaan umum, diantaranya :
Untuk informasi yang lebih detailnya maka sebaiknya bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan atau tanyakan pada dokter dan apoteker bersangkutan.
Yang perlu diketahui adalah tidak semua efek samping ini dapat terjadi pada setiap pasien. Hal tersebut tergantung pada kondisi pasien dan reaksi tubuh pasien terhadap obat ini. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi seiring dengan penggunaan obat ini diantaranya :
Jika pasien mengalami gejala efek samping di atas segeralah informasikan kepada dokter yang menangani agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut. Stroke sendiri dapat diakibatkan karena banyak hal, namun sebenarnya, kebanyakan penyakit terjadi karena Gaya hidup tidak sehat yang selalu dilakukan oleh pasien. Maka dari itu, sebelum anda terkena berbagai macam penyakit, sebaiknya hindarilah pola gaya hidup yang tidak baik.
Itulah penjelasan lengkap mengenai Alteplase yang dapat membantu menangani masalah stoke iskemik pada tahap awal (Sebelum 3 jam). Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga pola atau gaya hidup sehat. Meski setiap penyakit ada obatnya tetapi akan lebih baik jika kita selalu mencegah sebelum mengobati.