Merk Obat A

Actilyse- Fungsi Obat – Obat apa – Dosis Dan Efek samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Actilyse merupakan salah satu jenis obat yang biasa dipakai untuk pengobatan penggumpalan darah pada infark miokardial akut, emboli paru akut dengan instabilitas hemodinamik serta untuk pengobatan pada pasien gejala stroke iskekmit akut. Zat aktif yang terkandung di dalam obat actilyse adalah alteplase, salah satu jenis obat yang masuk ke dalam golongan aktivator plasminogen jaringan (tPa). Obat actilyse termasuk obat yang tidak dijual bebas di pasaran, untuk penggunaannya sendiri harus melalui petunjuk dan resep dari dokter.

Manfaat obat:

  • Serangan jantung akut (infark miokard), emboli paru, penyakit stroke yang diakibatkan oleh adanya sumbatan pada arteri otak (stroke iskekmit akut)
  • Emboli pulmonal (sumbatan yang terjadi pada emboli paru)
  • Stroke iskekmit akut

Sekilas mengenai zat aktif yang terkandung dalam actilyse

Zat aktif yang terkandung di dalam obat actilyse adalah alteplase yang merupakan salah satu aktivator plasminogen pada jaringan (Tpa) yaitu sejenis protein yang bertanggung jawab terhadap pemecahan yang memiliki tanggung jawab sebagai pembekuan darah,  protein yang merupakan enzim serine protease di dalam sel endotel, yaitu sejenis sel yang mengelilingi pembuluh darah di dalam tubuh. Cara kerja dari alteplase tersebut  ialah  dengan mengaktifkan fibrin-bound plasminogen (yang terikat pada fibrin) diubah menjadi plasmin sehingga mengakibatkan terjadinya fibrinolisis dan terpecahnya trombus (bekuan fibrin)

Indikasi

  • Kegunaan pada pengobatan trombolitik pada infark miokard akut, rejimen dengan dosis 90 menit, untuk perawatannya bisa dilakukan dalam 6 jam setelah onset gejalanya. Untuk rejimen dosis 3 jam, pada pasien untuk pengobatannya bisa dilakukan antara 6-12 jam  setelah onset gejala.
  • Kegunaan pada pengobatan trombolitik pada emboli paru akut, untuk mendiagnosis penyakit ini haruslah dikonfirmasikan terlebih dahulu apabila ada kemungkinan dengan cara yang obyektif, misalnya angiografi paru untuk prosedur pemindaian paru-paru.
  • Kegunaan untuk pengobatan trombolitik pada stroke iskekmik akut, untuk pengobatannya sendiri hanya bisa dilakukan 3 jam saat munculnya gejala stroke dan ketika darah intrakranial dikeluarkan dengan teknik yang tepat seperti cranial computerised.

Dosis Actilyse Infusion.

  • Pada pasien dengan penyakit infark miocardial dosis awal yang diberikan sebanyak 15mg bolus IV, lalu infus sebanyak 50mg  IV selama 30 menit pertama, kemudian diikuti infus 35mg selama 60 menit sampai dengan maksimal pemberian dosis sebanyak 100mg.
  • Untuk pasien dengan berat kurang dari 65 kg, pemberian dosis awal diberikan sebanyak 15mg IV bolus dan 0,75 mg/ kg dilakukan selama 30 menit, maksimal pemberian dosis sebanyak 50mg, kemudian diikuti dengan infus 0,5 mg/kg, dilakukan selama 60 menit maksimal pemberian dosis sebanyak 35mg.
  • Regimen dosis yang diberikan selama 3 jam, 10mg bolus IV dan untuk infus sebanyak 50mg IV selama 1 jam, infus sebanyak 10mg dalam waktu 30 menit dengan dosis maksimal 100mg selama 3 jam, dosis maksimal yang diberikan 1,2 mg/kg untuk pasien dengan berat badan kurang dari 65 kg.

Pulmonary Embolism/ Emboli paru.

  • Dosis yang diberikan sebanyak 10mg IV bolus dilakukan selama 1-2 menit lalu infus 90mg IV diberikan selama 2 jam, dengan maksimal dosis yang diberikan 1,5mg/kg untuk pasien dengan berat badan kurang dari 65 kg.

Dosis untuk stroke iskekmik akut

  • Dosis yang diberikan sebanyak 0,9 mg/kg maksimal 90 mg yang diinfuskan lebih dari 60 menit/10% dari keseluruhan dosis sebagai bolus IV awal, terapi dilakukan selama 4,5 jam setelah onset gejala.

Efek samping

Pada dasarnya setiap jenis obat pasti memiliki efek samping yang berbeda-beda. Alangkah baiknya kita mempertimbangkan manfaat dari obat tersebut harus lebih besar dari pada efek yang akan diberikan nantinya.  Efek samping berikut bukanlah daftar yang kompherensif  walaupun efeknya bersifat memungkinkan, akan tetapi tidak selalu terjadi. Efek samping yang mungkin akan terjadi ketika mengkonsumsi actilyse:

  1. Umumnya efek samping yang sering ditimbulkan seperti hematura superfisial atau ekimos, pendarahan gingiva, melaena, hematura, hemoptisis dan juga epistaksis.
  2. Efek samping yang masuk dalam kategori jarang seperti pendarahan mata dan perikardial, ruam, urtikaria, bronkospasme, angiodema dan juga pireksia.
  3. Adapun efek samping yang sifatnya cukup fatal yaitu, pendarahan spontan yang cukup parah intrakasrdial, retroperitoneal, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan juga genitourinari, iskekmia rekuren/ angina pektoris, gejala gagal jantung.
  4. Edema paru, syok kardiogenik, jantung berhenti dan reinfarction
  5. Aritma repurfusi
  6. Sepsis dan emboliasi kolesterol

Penggunaan untuk wanita hamil.

Zat aktif alteplase yang terkandung di dalam obat Actilyse masuk kedalam kategori C, menurut badan pengawas obat dan makanan amerika serikat (FDA). Pada penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukan efek buruk terhadap janin pada reproduksi hewan, namun belum adanya studi yang tepat dan terkendali pada manusia, akan tetapi apabila adanya potensi atau keuntungan yang didapat dengan penggunaan terhdap ibu hamil bisa dilakukan, walaupun adanya potensi dan resiko yang cukup besar.

Adanya penelitian ini memang tidak bisa dijadikan sebagi tolak ukur keamanan penggunaannya pada manusia, karena belum adanya penelitain secara klinis yang menujukan bahwa jenis obat seperti alteplase sangat berbahaya apabila digunakan oleh wanita hamil. Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Hal yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi Actilyse

  1. Penggunaan obat ini harus segera dihentikan apabila muncul gejala seperti terjadinya ruam kulit atau tanda lain yang menunjukan adanya reaksi alergi sebab akan bersifat sangat fatal
  2. Pasien dengan penyakit infark lebih besar beresiko terhadap hasil yang sangat buruk seperti terjadinya pendarahan yang cukup parah juga kematian, untuk itu pada pasien yang mengalami penyakit tersebut harus mempertimbangkan secara menyeluruh resiko dan manfaatnya
  3. Pada pasien yang menderita penyakit stroke ringan, terdapat resiko yang cukup besar dari manfaat yang akan diberikan. Dan untuk pasien dengan penyakit stroke parah resiko yang diterima jauh lebih tinggi lagi, seperti terjadinya pendarahan intraserebral dan juga kematian sehingga tidak boleh diobati menggunakan actilyse infusion (alteplase)
  4. Belum diketahui apakah alteplase dapat dieksresikan ke dalam Asi atau tidak.
  5. Obat actilyse harus digunakan oleh tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya dalam pengobatan trombolitik untuk memantau penggunaannya. Seperti jenis obat trombolitik lainnya disarankan saat actilyse infusion diberikan pada pasien, sebaiknya obat resusitasi dan juga peralatan yang digunakan sesuai standar tersedia dalam segala kondisi.
  6. Penggunaan pada penyakit trombolotik bisa menyebabkan resiko terjadinya tromboemboli pada pasien trombus jantung kiri seperti stenosis mitral atau fibrilasi atrium.
  7. Sebaiknya dilakukan pemantauan untuk pasien yang akan menggunakan jenis obat golongan ACE inhibitor seperti captopril dan enalapril
  8. Efek samping yang utama dari penggunaan obat ini biasanya terjadinya pendarahan, oleh karena itu sebaiknya petugas lebih memperhatikan secara seksama tentang tindakan dan juga alat-alat yang digunakan serta memantau bagian tubuh pasien yang rentan terjadinya pendarahan.

Kontraindikasi

  • Sebaiknya obat actilyse tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap alteplase
  • Jangan diberikan pada pasien dengan gangguan pendarahan aktif pada 6 bulan terakhir, stroke berat, diabetes (gejala penyakit gula) , hemorrhagic, riwayat kerusakan sistem pada saraf pusat
  • Jangan digunakan pada pasien dengan penyakit Hipertensi (tekanan darah tinggi)  yang tidak terkontrol, endokarditis bakteri perikarditis, pankreatitis akut, tukak lambung, varises, esofagus
  • Jangan digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit kerusakan hati parah seperti gagal hati, gejala sirois hati,  hipertensi portal dan juga gejala hepatitis A.