Categories: Merk Obat E

Edemin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Edemin termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

  • Edemin merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang setiap ampulnya mengandung 10 mg furosemide

Indikasi

Edemin diindikasikan untuk mengatasi edema yang diakibatkan :

  1. gagal jantung kongestif,
  2. sirosis hati
  3. penyakit ginjal, juga dapat digunakan pada kondisi edema paru

Mekanisme Kerja Obat

Sekitar 60% dari tubuh manusia terdiri atas cairan dan berbagai organ tubuh kita akan bekerja menjaga keseimbangan jumlah cairan tersebut. Namun pada kondisi-kondisi tertentu, saat organ-organ tubuh tidak mampu menjaga keseimbangan cairan tubuh maka dapat terjadi edema pada berbagai bagian tubuh, yaitu pembengkakan bagian tubuh akibat adanya penumpukan cairan di bagian tubuh tersebut.

Furosemide merupakan salah satu obat yang bisa digunaka untuk membantu mengatasi kondisi edema tersebut dengan mempengaruhi proses penyerapan air di ginjal. Ginjal merupakan organ tubuh yang bertanggungjawab dalam membuang kelebihan air dalam tubuh melalu urin.

Namun, ginjal juga dapat melakukan penyerapan kembali (reabsorpsi) terhadap air yang melewati ginjal. Furosemide bekerja dengan mengurangi reabsorpsi air yang dilakukan oleh ginjal sehingga air yang dikeluarkan melalui urin akan meningkat dan diharapkan edema yang terjadi dapat teratasi.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Edemin untuk edema akibat gagal jantung kongestif, sirosis hati dan penyakit ginjal: 20-40 mg yang disuntikkan secara intravena atau intramuskular, dosis dapat ditingkatkan 20 mg setiap 2 jam dengan dosis maksimum 200 mg/sekali pemberian
  • Dosis Edemin untuk edema paru: 0,5-1 mg/kg berat badan (atau 40 mg) yang disuntikkan secara intravena dalam 1-2 menit, dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg jika efek yang diinginkan belum muncul dalam 1 jam dengan dosis maksimum 160-200 untuk 1 kali pemberian
  • Pemberian Edemin hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak boleh menggunakan Edemin:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap furosemide
  • Anuria

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Furosemide termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko efek samping negatif yang mungkin timbul pada janin
  • Furosemide diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan obat Edemin atau obat lainnya yang mengandung furosemide saat masih dalam masa menyusui. Furosemide juga dapat menurunkan produksi ASI pada sebagian ibu menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin tibul stelah penggunaan Edemin:

  1. Hiperurisemia (kadar asam urat dalam darah melebihi normal)
  2. Hipokalemia (kadar kalium dalam darah di bawah normal)
  3. Anemia
  4. Anoreksia
  5. Diare
  6. Merasa pusing
  7. Sakit kepala
  8. Gangguan pendengaran
  9. Tinnitus (telinga berdenging)
  10. Hipotensi (darah rendah)
  11. Urtikaria

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Edemin. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Edemin, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Edemin:

  1. Obat-obat berikut dapat saling meningkatkan toksisitas jika digunakan secara bersamaan dengan furosemide: amikacin, cisplatin, gentamisin, kanamisin, neomisin, streptomisin, tobramisin
  2. Obat-obat berikut dapat meningkatkan toksisitas furosemide jika digunakan secara bersamaan: siklosporin
  3. Obat-obat berikut dapat saling meningkatkan efek jika digunakan secara bersamaan dengan furosemide: bezafibrat
  4. Penggunaan obat-obat berikut bersamaan dengan furosemide dapat meningkatkan risiko terjadinya hipokalemia: amisulpride, diklorfenamid, efedrin, klorotiazid, salmeterol
  5. Penggunaan obat-obat berikut bersamaan dengan furosemide dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan irama jantung: albuterol, cisapride
  6. Penggunaan obat-obat erikut bersamaan dengan furosemide dapat meningkatkan risiko terjadinya hipotensi: benazepril, captopril, enalapril, lisinopril, ramipril
  7. Obat-obat berikut dapat menurunkan efek furosemide jika digunakan secara bersamaan: aliskiren fumarate, fentanil
  8. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek furosemide jika digunakan secara bersamaan: carbidopa, levodopa
  9. Furosemide dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: digoksin

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Edemin tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Edemin, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Edemin dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Edemin tanpa menggunakan resep dokter
  2. Edemin diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian Edemin hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  3. Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Edemin, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut
  4. Pemberian Edemin pada pasien yang memiliki lupus dapat memperburuk kondisi penyakit tersebut
  5. Pemberian Edemin pada pasien dengan penyakit ginjal parah dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran
  6. Beberapa pasien yang mendapatkan Edemin dilaporkan mengalami peningkatan kadar glukosa darah dan gangguan toleransi glukosa