Categories: Merk Obat E

Ebetaxel – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping.

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ebetaxel termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

  • Ebetaxel merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang mengandung paklitaksel

Indikasi

  • Ebetaxel diindikasikan untuk kanker ovarium, kanker payudara dan kanker paru-paru

Mekanisme Kerja Obat

Sel kanker merupakan sel dengan pertumbuhan abnormal yang sangat cepat. Pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dapat merusak jaringan normal di sekitarnya, memonopoli nutrisi yang dibutuhkan oleh sel normal dan pada akhirnya dapat merusak organ-organ tubuh yang kemudian dapat berakibat fatal.

Sel kanker melakukan pembelahan sel dengan kecepatan yang tidak terkendali. Setiap melakukan pembelahan sel, suatu sel harus melakukan pembuatan DNA dan RNA, yaitu materi genetik yang ada pada setiap inti sel. Paklitaksel merupakan salah satu obat yang bisa digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembuatan DNA dan RNA pada sel kanker sehingga proses pembelahan selnya pun akan terhambat. Selain itu, paklitaksel juga akan menghambat proses pembuatan protein di dalam sel kanker sehingga secara tidak langsung juga akan menghambat pertumbuhannya.

Dosis dan Cara Penggunaan

  1. Dosis Ebetaxel untuk kanker ovarium yang belum pernah diobati: 175 mg/m2 luas permukaan tubuh, disuntikkan secara intravena selama 3 jam setiap 3 minggu sekali (dikombinasikan dengan terapi menggunakan cisplatin) atau 135 mg/m2 luas permukaan tubuh, disuntikkan secara intravena selama 24 jam setiap 3 minggu sekali (dikombinasikan dengan cisplatin)
  2. Dosis Ebetaxel untuk kanker ovarium yang sudah pernah diobati: 135-175 mg/m2 luas permukaan tubuh, disuntikkan secara intravena selama 3 jam setiap 3 minggu sekali
  3. Dosis Ebetaxel untuk kanker payudara: 175 mg/m2 luas permukaan tubuh, disuntikkan secara intravena selama 3 jam setiap 3 minggu sekali
  4. Dosis Ebetaxel untuk kanker paru-paru: 135 mg/m2 luas permukaan tubuh, disuntikkan secara intravena selama 24 jam setiap 3 minggu sekali
  5. Pemberian Ebetaxel hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Ebetaxel:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap paklitaksel
  • Ibu hamil
  • Tumor solid dengan nilai PMN <1500 sel/m3
  • Sarcoma Kaposi pada pasien AIDS dengan nilai PMN <1000 sel/m3

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Paklitaksel termasuk ke dalam kategori D, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil dalam keadaan yang mengancam nyawa dan tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman
  • Belum diketahui apakah paklitaksel diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, sebaiknya jangan menyusui bayi Anda selama Anda menjalani terpai dengan Ebetaxel atau obat lainnya yang mengandung paklitaksel

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Ebetaxel:

  1. Neutropenia (penurunan jumlah neutrofil, salah satu komponen sel darah putih)
  2. Rambut rontok
  3. Anemia
  4. Myalgia
  5. Diare
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Neuropati perifer
  9. Trombositopenia (penurunan jumlah trombosit)
  10. Penurunan fungsi ginjal
  11. Hipotensi / darah rendah
  12. Bradikardia

Beritahukanlah kepada dokter mengenai efek samping apapun yang Anda alami setelah menggunakan Ebetaxel, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya agar dokter bisa segera menindaklanjuti keluhan Anda.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Ebetaxel:

  1. Obat-obat berikut dapat menurunkan efek paklitaksel jika digunakan secra bersamaan: apalutamide, karbamazepin, rifampisin, spironolakton
  2. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek paklitaksel jika digunakan secara bersamaan: amiodaron, atorvastatin, bosutinib, celecoxib, deksametason, diltiazem, eritromisin, gemfibrozil, idelalisib, irbesartan, isoniazid, itrakonazole, ivacaftor, ketokonazole, klaritromisin, klotrimazol, kolkisin, loratadin, losartan, lovastatin, nifedipin, nikardipin, pioglitazon, quinidine, simetidin, siklosporin, takrolimus, verapamil
  3. Paklitaksel dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: doksorubisin, eluxadoline, valsartan
  4. Paklitaksel dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: axitinib, vaksin influenza, vaksin kolera
  5. Paklitaksel dapat meningkatkan toksisitas obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: atorvastatin, idarubisin, simvastatin
  6. Pemberian paklitaksel bersamaan dengan trastuzumab atau antrasiklin dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi jantung

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Ebetaxel tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Ebetaxel, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Ebetaxel dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Ebetaxel diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  2. Pemberian Ebetaxel hanya boleh dilakukan dengan resep dari dokter spesialis onkologi (dokter spesialis yang menangani kanker)
  3. Sebelum pemberian Ebetacel, biasanya pasien akan diberi obat deksametason, difenhidramin atau obat golongan H2 blocker untuk mencegah terjadinya reaksi hipersensitif seperti hipotensi, angiodema, dan urtikaria yang parah
  4. Jika Ebetaxel dikombinasikan dengan cisplatin atau karboplatin, maka Ebetaxel harus diberikan terlebih dahulu sebelum cisplatin atau karboplatin