Decatona termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
- Decatona merupakan obat berbentuk kapsul yang mengandung fenitoin sebagai senyawa aktifnya, tersedia dalam 2 dosis, yaitu 30 dan 100 mg.
Indikasi
- Decatona diindikasikan untuk meredakan kejang-kejang pada pasien epilepsi
Mekanisme Kerja Obat
Otak merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab dalam mengatur semua fungsi tubuh, termasuk pergerakan otot. Otak mengeatur semua fungsi bagian tubuh dengan mengirimkan pesan / sinyal melalui jaringan sistem saraf yang ada di seluruh tubuh. Misalnya, saat kita ingin menggerakkan tangan, maka otak akan mengirimkan pesan ke saraf yang ada di tangan dan tangan kita pun akan bergerak sesuai keinginan.
Namun, ada suatu kondisi dimana proses penyampaian pesan melalui jaringan saraf tidak terjadi sebagaimana mestinya. Misalnya, pada pasien epilepsi, kejang-kejang terjadi akibat pesan / sinyal dari otak ke sistem saraf yang berlebihan.
Fenitoin merupakan salah satu obat yang bisa digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang-kejang pada penderita epilepsi. Obat ini bekerja dengan menstabilkan membran neuron (sel saraf) dan memperlambat arus konduksi pesan dari otak ke sistem saraf.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Decatona untuk dewasa adalah 3 x 100 mg dalam sehari
- Dosis Decatona untuk anak-anak adalah 2-8 mg/kg berat badan dalam 2-3 dosis terbagi
- Decatona sebaiknya dikonsumsi setelah makan
- Telanlah kapsul Decatona dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan membuka cangkang kapsulnya)
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Decatona:
- Hipersensitif (alergi) terhadap fenitoin
- Bradikardia
- Penggunaan bersamaan delavirdine
- Gangguan jantung
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Penggunaan fenitoin pada ibu hamil dilaporkan dapat meningkatkan risiko terjadinya malformasi janin. Wanita yang mengkonsumsi fenitoin sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan obat antiepilepsi lain mengalami peningkatan risiko melahirkan bayi yang memiliki kelainan pertumbuhan, kekurangan fungsi kognitif, bibir sumbing dan kelainan jantung
- Fenitoin diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapat resep Decatona atau obat lainnya yang mengandung fenitoin saat masih dalam masa menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Decatona:
- Merasa pusing
- Ataksia
- Sakit kepala
- Mudah marah
- Merasa gugup
- Vertigo
- Pruritus
- Mual muntah
- Konstipasi / sembelit
- Diare
Tidak semua pasien yang menggunakan Decatona akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Decatona, segeralah konsultasikan kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Oba
Berikut adalah obat-obat yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Decatona:
- Fenitoin dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: acalabrutinib, afatinib, apixaban, astemizole, artemether, atazanavir, axitinib, cariprazine, cisapride, cobimetinib, darunavir, delavirdine, ergotamin, eritromisin, itrakonazole, lansoprazole, lovastatin, nifedipine, praziquantel, siklosporin.
- Penggunaan dopamine bersamaan dengan fenitoin dapat meningkatkan risiko terjadinya hipotensi / darah rendah
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Decatona tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Decatona, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Decatona dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Decatona:
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Decatona tanpa menggunakan resep dokter karena penentuan dosis Decatona perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan terhadap kondisi pasien.
- Decatona tidak diindikasikan untuk meredakan kejang-kejang yang terjadi akibat hipoglikemia (kadar gula darah rendah) atau penyebab metabolik lainnya.
- Jangan mengubah dosis Decatona yang telah diresepkan oleh dokter
- Jangan menghentikan penggunaan Decatona tanpa anjuran dari dokter, karena penghentian penggunaan fenitoin perlu dilakukan dengan penurunan dosis sedikit demi sedikit karena penghentian pemberian fenitoin secara sekaligus dapat meningkatkan frekuensi timbulnya kejang-kejang.
- Lakukanlah pemeriksaan secara rutin ke dokter selama Anda menggunakan Decatona agar dokter bisa menilai kondisi Anda dan melakukan penyesuaian dosis atau penggantian obat jika diperlukan.
- Penggunaan fenitoin dalam jangka panjang dilaporkan dapat menurunkan kepadatan tulang, lakukanlah pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala selama Anda menggunakan Decatona.
- Penggunaan fenitoin pada pasien dengan porfiria dilaporkan dapat memperburuk kondisi porfiria
- Minumlah Decatona pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat dan membantu Anda mengingat untuk mengkonsumsi obat ini
- Sebelum mengkonsumsi Decatona atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan.
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Decatona atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya.
- Simpanlah Decatona pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.