Merk Obat A

Anrema 50/Anrema 100 – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada tulisan kali ini kita akan membahas sebuah merk obat yang digunakan untuk mengobati rasa sakit atau rasa nyeri seperti Nyeri Pergelangan Tangan Kanan, Nyeri Perut setelah HaidNyeri Sendi Lutut dan berbagai nyeri lainnya yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi bernama Mecosin Indonesia ini dijual dengan merk dagang Anrema. Berikut ini penjelasan lengkapnya hanya untuk kamu semua pembaca setia Halosehat.com

Obat Apa

Anrema adalah sebuah merk obat yang diproduksi oleh Mecosin Indonesia dan memiliki kandungan zat akfit bernama Ketoprofen. Karena zat aktif ketaprofen yang dikandungnya, maka obat ini termasuk kedalam golongan obat NSAID atau Non Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID) dengan jenis  derivat asam propionat. Anrema dijual dalam 2 kemasan utama dengan ukuran 50 Mg dan 100 Mg, dan sering juga disebut sebagai Anrema 50 Mg / Anrema 100 Mg. Berikut ini rangkuman lengkap dari obat Anrema.

  1. Komposisi
    • Ketaprofen 50 Mg
    • Ketaprofen 100 Mg
  2. Produsen
    • Mecosin Indonesia
  3. Ukuran
    • Tablet 50 Mg dan 100 Mg
  4. Kemasan
    • 1 Dos = 10 x 10 tablet 50 Mg
    • 1 Dos = 10 x 10 tablet 100 Mg

Fungsi Obat

Seperti yang telah kami tuliskan pada awal tulisan ini, fungsi utama dari obat Anrema 50/Anrema 100 adalah untuk mengobati rasa nyeri yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Adapun berbagai nyeri yang bisa diobati oleh Anrema 50/Anrema 100 adalah :

  1. Nyeri arthritis
  2. Nyeri Akibat Sakit Kepala
  3. Sakit telinga
  4. Nyeri atau radang yang disebabkan oleh reumatik ringan
  5. Nyeri akibat gangguan otot skelet lain
  6. Mengobati sakit gigi akut
  7. Sebagai Obat Radang Gusi .
  8. Nyeri karena demam
  9. Nyeri pasca operasi, terutama operasi ortopedik
  10. Nyeri Perut setelah Haid atau sebelum haid (dismenorea)

Cara kerja Anrema 50/Anrema 100 adalah melakukan antiinflamasi, analgesik dan antipiretik didalam tubuh sehingga rasa nyeri yang dirasakan secara perlahan-lahan akan berkurang. Anrema 50/Anrema 100 diketahui memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai kegiatan untuk antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik.

Sifat anti inflamasi zat aktif ketoprofen didalam Anrema 50/Anrema 100 hampir setara dengan zat aktif ibuprofen, meskipun efek samping yang ditimbulkan lebih banyak. Tapi, Zat aktif Anrema 50/Anrema 100  bekerja lebih baik dalam mengurangi rasa nyeri sedang bahkan berat. Selain itu, Anrema 50/Anrema 100  dapat meningkatkan fungsi dan kondisi tubuh.

Kontraindikasi

Anrema 50/Anrema 100 selain memiliki fungsi yang sangat baik untuk mengobati nyeri, ternyata juga dapat memberikan kontraindikasi kepada penggunanya. Kontraindikasi dari Anrema 50/Anrema 100, akan muncul apabila digunakan kepada orang yang memiliki kondisi, seperti :

  1. Pengguna memiliki riwayat alergi atau hipersensitifitas terhadap obat-obatan yang mengandung zat aktif ketoprofen
  2. Pengguna telah atau pernah menjalani Operasi Bypass Jantung
  3. Pengguna yang memiliki penyakit gangguan pernafasan dengan Jenis Asma atau urtikaria
  4. Pengguna yang telah memasuki masa kehamilan trimester akhir, karena akan menimbulkan risiko terjadinya penutupan dini duktus arteriosus.

Interaksi Obat

Obat Anrema 50/Anrema 100 juga diketahui dapat bereaksi buruk ketika digunakan secara bersama – sama dengan beberapa jenis obat-obatan lain, seperti NSAID lain atau obat-obat kortikosteroid karena akan meningkatkan risiko pada saluran pencernaan berupa pendarahan. Selain itu, beberapa obat lain yang diketahui dapat berinteraksi dengan Anrema 50/Anrema 100 adalah :

  1. Berisiko ketika digunakan secara bersamaan dengan obat antikoagulan seperti warfarin, karena dapat meningkatkan risiko pendarahan pada saluran pencernaan
  2. Anrema termasuk kedalam obat NSAID, oleh sebab itu obat ini dapat mengurangi efek  antihipertensi yang dikeluarkan oleh obat ACE-inhibitor seperti Enalapril atau Captopril
  3. Dapat meningkatkan potensi efek samping ketika digunakan secara bersamaan dengan obat Aspirin
  4. Diketahui dapat mengurangi efek Natriuretik Furosemide dan Tiazid
  5. Dapat menurunkan kadar kalium dalam urin dan mebuat eksresi klodira menjadi lebih tinggi ketika digunakan secara bersamaan dengan obat Hidroklorotiazid, sehingga risiko gagal jantung sekunder menjadi lebih besar.
  6. Jika Anrema digunakan secara bersamaan dengan obat Lithium, diketahui dapat menaikkan atau meningkatkan kadar plasma lithium tapi mengurangi kadar klirens litium.
  7. Dapat menurunkan klirens metrhotrexate sehingga kemungkinan besar akan menyebabkan peningkatan toksisitas.
  8. Ketika digunakan bersamaan dengan obat Probenesid, kemungkinan besar efek samping dari Anrema akan meningkat seiring dengan peningkatan kadar plasma Anrema.

Dosis

Dibawah ini kami tuliskan beberapa contoh dosis yang digunakan secara umum untuk berbagai jenis kondisi pengguna dewasa. Adapun dosis pengguna dewasa yang kami maksud adalah :

  1. Rheumatoid arthritis dan osteoarthritis
    • Dikonsumsi secara oral dengan dosis 75 Mg sebanyak 3x perhari atau 50 Mg sebanyak 4x perhari. Dengan dosis maksimumnya adalah 300 Mg per hari.
  2. Asam urat (gout) akut
    • Dikonsumsi secara oral sebanyak 100 Mg dan setiap 6 jam dikonsumsi lagi sebanyak 50 Mg hingga rasa sakit atau nyeri hilang. Biasanya penggunaan dosis ini selama 2-3 hari.
  3. Pereda nyeri
    • Dikonsumsi secara oral dengan dosis mulai dari 25 Mg sampai 50 Mg setiap 6 atau 8 jam. Bila dibutuhkan, dosis dapat ditingkatkan hingga dosis maksimum 75 Mg.
  4. Demam
    • Pengguna yang sedang demam dapat mengonsumsi Anrema sebanyak 12.5 Mg setiap 4-6 jam dan dapat ditambah jika demam tidak kunjung turun setelah 1 jam penggunaan obat dengan dosis maksimun 75 Mg per hari.
  5. Dismenore
    • Dikonsumsi secara oral dengan dosis 25 Mg sampai 50 Mg setiap 6 sampai 8 jam, tapi harus dititrasi sesuai dengan respon yang ditimbulkan tubuh pasien. Untuk penggunaan Anrema pada kondisi ini, dosis maksimal adalah 300 Mg per hari.

Meskipun pada tulisan ini terdapat dosis, perlu kamu ketahui bahwa dosis ini tidak dapat digunakan sebelum berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berwenang seperti dokter, perawat, bidan ataupun apoteker. Jangan menggunakan dosis ini dengan sembarangan, karena kemungkinan besar akan menyebabkan interaksi, kontraindikasi dan efek samping yang berbahaya.

Efek samping

Efek samping dari obat ini cukuplah banyak, oleh sebab itu perhatikanlah selalu kondisi tubuh pengguna, penyakit yang diderita pengguna hingga dosis yang digunakan. Ketika hal tersebut diperhatikan dengan baik dan penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran dokter, maka tingkat risiko efek samping yang muncul dapat diminimalisir. Adapun beberapa efek samping dari Anrema 50/Anrema 100 adalah :

  1. Dapat mengakibatkan Kepala Sering Terasa Berat, Pusing dan Mual, muntah hingga terjadinya pendarahan atau tukak lambung.
  2. Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, bahkan pada beberapa kasus, diketahui dapat menyebabkan perforasi atau Gejala Usus Bocor atau lambung bocor yang berakibat fatal. Jika efek ini terjadi, biasanya dokter akan mengkombinasikan Anrema dengan beberapa obat yang berfungsi untuk melindungi saluran pencernaan seperti omeprazol, sucralfate, dan cimetidine.
  3. Dapat menimbulkan diare, menjadi Penyebab Muntah Darah (Hematemesis), keluarnya darah bersamaan dengan urin (Hematuria), penglihatan kabur, menjadi Penyebab Alergi Kulit seperti ruam kulit, gatal dan bengkak, sakit tenggorokan hingga demam.
  4. Dapat menyebabkan terjadinya peningkatan risiko infark miokardial dan stroke, jika digunakan dalam waktu lama dan dosis yang besar.
  5. Dapat menimbulkan Gejala Hepatitis atau gangguan hari lainnya seperti penyakit kuning.
  6. Dapat menimbulkan Anemia atau kekurangan darah, oleh sebab itu penggunaan Anrema dalam waktu lama harus disertai dengan pengecekan kadar hemoglobin dalam darah.
  7. Dapat mengakibatkan reaksi dermatologis seperti sindrom Stevens-Johnson, dermatitis eksfoliatif, hingga yang dapat berakibat fatal seperti nekrolisis epidermal toksik.
  8. Meskipun jarang ditemukan, Anrema diketahui dapat menimbulkan efek samping yang mengarah kepada gagal ginjal seperti nekrosis papilar atau fibrosis interstisial.

Dari begitu banyaknya dan berbahayanya efek samping yang dapat dimunculkan dan ditimbulkan oleh Anrema 50/Anrema 100, maka penggunaan obat ini harus benar- benar diperhatikan dan diawasi penuh oleh pihak yang berwenang seperti dokter atau perawat. Jika menemukan tanda-tanda gejala efek samping seperti yang kami tuliskan diatas, hentikanlah pemakaian obat dan hubungilah dokter terdekat.

Perhatian 

Anrema merupakan obat keras yang hanya bisa didapatkan menggunakan resep dokter. Oleh sebab itu, pergunakanlah obat ini dengan baik dan benar. Nah, sebelum menggunakan obat ini, perhatikan pula beberapa hal dibawah ini.

  • Konsumsilah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan atau minuman seperti susu
  • Jika pengguna memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini
  • Perhatikan penggunaan obat kepada orang yang memiliki tekanan darah tinggi
  • Perhatikan penggunaan obat kepada orang dengan Gejala Gagal Jantung atau memiliki riwayat retensi cairan.
  • Setelah menggunakan obat ini konsumsilah cairan yang cukup untuk menghindari diri dari dehidrasi
  • Obat ini dapat menjadi Penyebab Sering Mengantuk dan Lemas, oleh sebab itu jangan melakukan aktifitas berat setelah mengonsumsi obat ini
  • Jangan mengonsumsi alkohol setelah mengonsumsi Anrema
  • Hindari penggunaan obat kepada ibu yang sedang menyusui, kecuali manfaatnya lebih besar dari risikonya dan usahakan untuk tidak memberikan ASI kepada bayi ketika mengonsumsi obat ini.

Demikianlah penjelasan kami mengenai merk obat bernama Anrema 50 / Anrema 100. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi kamu semua pembaca setia halosehat.com. Sampai bertemu lagi pada tulisan berikutnya dengan judul yang berbeda tentunya. Salam sehat.