Adricin merupakan obat dengan bentuk sediaan serbuk injeksi yang biasanya digunakan bersama dengan obat-obatan lain untuk mengobati berbagai macam kanker seperti kanker darah, getah bening, kandung kemih, payudara, perut, paru-paru, ovarium, tiroid, syaraf, ginjal, tulang dan jaringan lunak termasuk otot dan tendon.
Adricin termasuk dalam kelompok obat yang dikenal dengan antineoplastik. Agen neoplastik berfungsi untuk mencegah, menghambat pertumbuhan sel kanker yang kemudian nantinya akan dihancurkan oleh tubuh. Karena pertumbuhan sel normal juga terpengaruh oleh penggunaan Adricin, efek lain juga akan terjadi. Beberapa di antaranya mungkin serius dan harus dilaporkan ke dokter anda.
Efek samping lain seperti rambut rontok, mungkin memang tidak serius namun perlu mendapat perhatian. Beberapa efek mungkin akan terjadi dalam waktu berbulan-bulan atau bahkan beberapa tahun setelah mengonsumsi obat ini.
Sebelum anda melakukan perawatan dengan Adricin, anda harus berkonsultasi dengan dokter anda tentang manfaat yang didapat dari penggunaan Adricin dan juga resiko menggunakannya. Perlu diketahui bahwa penggunaan Adricin harus berada di bawah pengawasan langsung dari dokter anda. Adricin digunakan pada pasien tertentu dengan kondisi medis sebagai berikut :
Kandungan Zat pada Adricin
Bahan aktif yang terkandung dalam Adricin adalah Doxorubicin Hydrochloride
Sekilas Info Tentang Doxorubicin HCL
Doxorubicin juga biasa disebut dengan Adriamycin adalah salah satu antibiotik Anthracycline yang diisolasi dari kultur Streptimcyces peucetius var. Caesius. Doxorubicin merupakan agen kemoterapi untuk berbagai jenis kanker. Mekanisme kerja Doxorubicin yaitu membunuh sel dengan perantara mengikat DNA dan menghambat sintesis asam nukleat.
Penggunaan Doxorubicin biasanya akan dikombinasikan dengan obat lain dan harus dalam pengawasan dokter yang sudah terbiasa menangani kemoterapi.
Doxorubicin memiliki sifat sitostotik yang dapat memunculkan berbagai efek samping mulai dari tingkat ringan sampai yang fatal. Dalam penggunaan Doxorubicin, monitoring organ-organ vital seperti jantung, hati, dan darah sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Jadi, monitoring fungsi organ-organ vital seperti jantung, hati dan darah pada saat, sebelum, selama dan sesudah penggunaan doxorubicin sangat perlu dilakukan.
Indikasi Penggunaan Adricin
Dalam pengobatan, indikasi adalah kondisi dimana suatu perawatan atau pengobatan dapat dilakukan. Misalnya, acetaminophen atau parasetamol yang digunakan untuk demam oleh pasien, atau dokter meresepkannya untuk sakit kepala atau nyeri. Sekarang demam, sakit kepala dan nyeri pada tubuh adalah indikasi parasetamol.
Berikut ini adalah indikasi untuk obat Adricin.
Adricin digunakan untuk menghasilkan regresi dalam kondisi Neoplastik Diseminata seperti Leukemia Limfoblastik Akut, Leukemia Myeloblastik Akut, Tumor Wilms, Neuroblastoma, jaringan lunak dan sarkoma tulang, karsinoma payudara, karsinoma ovarium, karsinoma Hodgkin, limfoma ganas dan karsinoma bronkogenik.
Adricin juga diindikasikan untuk digunakan sebagai komponen terapi adjuvant (terapi sekunder) pada wanita dengan bukti keterlibatan kelenjar getah bening aksila setelah reseksi kanker payudara primer.
Dosis Penggunaan Adricin
Dalam pemberian dosis Adricin dianjurkan untuk merujuk pada kemasan produk. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker anda.
Gunakan Adricin seperti yang diperintahkan oleh dokter anda. Untuk penggunaan dosis yang tepat anda dapat memeriksa label obat yang ada. Konsultasikan dengan apoteker anda jika anda memerlukan penjelasan yang lebih akurat.
Adricin biasanya diberikan sebagai suntikan di klinik dokter maupun rumah sakit. Jangan gunakan Adricin jika mengandung partikel, keruh ataupun berubah warna atau jika botolnya retak atau rusak. Dianjurkan untuk meminum cairan saat anda mengonsumsi obat ini.
Tanyakan pada dokter anda untuk mendapatkan petunjuk. Dokter anda mungkin meresepkan obat lain untuk menguramgi mual dan muntah yang dapat terjadi saat menggunakan Adricin.
Efek Samping Adricin
Segera dapatkan bantuan medis jika anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti ini :
Beberapa efek samping mungkin terjadi selama injeksi. Beritahu orang terdekat atau pengasuh anda jika anda merasa pusing, mual, kepala terasa ringan, berkeringat atau sakit kepala, dada terasa sesak, sakit punggung dan sulit bernafas.
Segera hubungi dokter anda jika anda merasa :
Adricin dapat menyebabkan urin berwarna oranye kemerahan. Efek samping ini biasanya tidak membahayakan. Namun bagaimanapun juga, hubungi dokter jika anda merasakan nyeri pada perut bagian atas, warna tinja seperti tanah liat atau kekuningan seperti kulit anda.
Efek samping umum yang biasanya terjadi :
Kontraindikasi Penggunaan Adricin
Kontraindiksai dapat digambarkan sebagai keadaan khusus atau penyakit ataupun kondisi dimana anda tidak seharusnya menggunakan obat ini atau menjalani perawatan tertentu karena dapat membahayakan pasien. Terkadang hal tersebut dapat membahayakan dan mengancam nyawa. Bila prosedur, tidak boleh dikombinasikan dengan prosedur lain atau bila obat, juga tidak dapat dikonsumsi dengan obat lain.
Adricin dikontraindikasikan pada :
Interaksi dengan Obat
Interaksi Adricin terjadi bila obat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau diminum dengan obat lain. Misalkan jika anda memakai obat Adricin, mungkin akan ada interaksi dengan makan dan obat spesifik tertentu. Yang dimaksud disini bukan semua makanan dan obat-obatan. Interaksi akan bervariasi dari obat ke obat. Anda harus waspada terhadap interaksi obat yang anda pakai. Sebagian obat dapat berinteraksi dengan alkohol dan tembakau.
Berikut ini adalah interaksi obat Adricin :
Interaksi obat Adricin dengan obat lain seperti antibiotik (aminoglikosida), sterois, aminofili dan propanolol. Dapat berpotensi fatal pada kolestasis yang diinduksi oleh mercaptopurine dan dapat diperkuat dengan pemberian obat secara bersamaan. Toksisitas dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan streptozocin.
Informasi Penting Lainnya Mengenai Adricin