Kedua label permen coklat yang disebutkan tadi diketahui memiliki kandungan obat disfungsi ereksi yang tidak legal. Bahkan dilansir dari laman Detik Health, HSA menjelaskan juga pada pernyataan 26 Februari 2019 lalu bahwa terdeteksi adanya tadalafil yang rupanya berdosis 30 kali jauh lebih tinggi dari umumnya resep dokter.
Tadalafil sendiri merupakan obat khusus yang biasanya digunakan pria dengan masalah disfungsi ereksi atau impotensi di mana penyebab utamanya adalah karena pembuluh darah menuju penis menyempit. Dengan tadalafil, inilah cara melancarkan peredaran darah ke penis yang mengalami penyempitan tadi. Biasanya, tadalafil juga merupakan obat untuk kasus hipertensi pulmonal dan pembesaran prostat jinak.
HSA pun menyebut bahwa produk permen coklat ini dijual online dan kalau sampai dikonsumsi, tentu saja berbagai efek samping serius dapat terjadi pada pengonsumsinya. Berbagai efek samping yang berpotensi terjadi menurut keterangan HSA di situs resminya, antara lain adalah kehilangan fungsi pendengaran, kehilangan fungsi penglihatan, penyakit stroke, hingga terkena serangan jantung.
Kenapa permen coklat ini juga disebut ilegal? HSA pun menjelaskan bahwa produk permen ini memiliki label yang cukup menyesatkan. Tertulis di sana bahwa produk ini terbuat dari formula tumbuhan dan bahkan terdapat kata ‘alami’. Bahkan ada pula klaim bahwa produk ini mampu bermanfaat untuk kesehatan, khususnya bagi daya tahan tubuh, kesuburan, ginjal, jantung serta baik bagi penderita diabetes.
Padahal permen dengan kandungan tadalafil, tentu saja konsumsinya harus dengan resep dokter dan tak boleh dikonsumsi sembarangan atau konsumen bisa mengalami gangguan kesehatan serius. Namun tak perlu khawatir, sebab otoritas setempat hendak berupaya menghentikan peredaran dua merk produk permen coklat tadi melalui pengadaan kerja sama dengan pengelola situs jual beli online.