Garam adalah salah satu jenis bumbu dapur yang paling sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Hampir setiap hari kita mengkonsumsi makanan yang mengandung garam, seperti keripik, lauk makan, gorengan, atau berbagai jenis makanan lain. Garam yang kita konsumsi sehari-hari adalah jenis senyawa natrium klorida (NaCl). Tubuh manusia membutuhkan asupan natrium yang dipenuhi melalui konsumsi garam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda terhadap asupan garam per harinya, bergantung pada usia, riwayat penyakit tertentu, atau kondisi tubuh.
Secara umum, seorang pria atau wanita dewasa membutuhkan asupan natrium sebanyak 1900 mg sampai 2500 mg. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan asupan natrium per harinya adalah 2.323 mg atau setara dengan satu sendok teh garam (5 gram garam). Sayangnya, kebanyakan orang seringkali tidak memperhatikan asupan garam yang mereka konsumsi setiap harinya. Kasus kelebihan asupan garam lebih banyak ditemukan dari pada kasus kekurangan asupan garam. Padahal, konsumsi garam berlebih bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa bahaya konsumsi garam berlebihan :
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah dampak negatif pertama dan yang paling umum akibat konsumsi garam berlebih. Semakin banyak asupan garam ke dalam tubuh maka semakin banyak pula asupan natrium ke tubuh kita. Natrium yang terlalu banyak dapat menyebabkan penimbunan di area dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Saat pembuluh darah mengalami penyempitan, jantung akan bekerja lebih ekstra agar darah bisa dialirkan dengan lancar ke seluruh bagian tubuh. Dengan kata lain, asupan garam berlebih dapat memicu tekanan darah tinggi.
Baca : Bahaya darah tinggi – Pantangan darah tinggi – Cara menurunkan tekanan darah tinggi
Penyakit kardiovaskuler atau gangguan jantung salah satunya dapat dipicu oleh konsumsi garam yang berlebihan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, asupan garam berlebih dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah arteri yang mengalami penyempitan akan menyebabkan pasokan darah ke jantung tidak lancar, terkadang jantung akan kekurangan pasokan oksigen, akibatnya muncul gangguan pada jantung.
Baca : Penyebab penyakit jantung – Gejala Jantung koroner – Bahaya penyakit jantung koroner
Penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan resiko serangan stroke. Penelitian juga menyebutkan bahwa mengurangi 1 gram saja asupan garam per hari dapat mengurangi resiko serangan stroke sebanyak seperenam.
Baca : Jenis-jenis stroke – Penyebab stroke – Gejala stroke
Jumlah natrium dalam tubuh kita akan menentukan jumlah cairan dalam tubuh. Asupan garam berlebih dapat menyebabkan ginjal kesulitan melakukan eliminasi terhadap garam tersebut, akibatnya tubuh akan menahan lebih banyak cairan. Pada sebagian kasus, kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar jantung.
Asupan garam berlebih ternyata juga memberikan dampak negatif terhadap sistem pencernaan. Di dalam sistem pencernaan, garam bersama dengan bakteri Helicobacter pylori dapat menyebabkan luka di bagian lambung dan usus dua belas jari. Konsumsi garam berlebihan dalam bentuk sodium (biasanya dalam bentuk penyedap makanan/MSG) juga dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada bagian perut dan lambung
Garam berlebih di dalam sistem pencernaan juga menyebabkan penurunan produksi enzim pepsin. Padahal enzim pepsin adalah senyawa penting yang berguna dalam sistem pencernaan. Jika produksi enzim pepsin menurun, tingkat keasaman pada sistem pencernaan akan meningkat, dalam keadaan tertentu, hal tersebut juga dapat memicu diare.
Baca : Gangguan pencernaan – Gejala diare – Bahaya diare
Asupan garam berlebih dapat menimbulkan sekresi air empedu meningkat, akibatnya densitas darah mengalami peningkatan sementara vitalitas mengalami penurunan. Kondisi semacam ini biasanya juga ditandai dengan bibir kering, pecah-pecah, dan berdarah.
Garam berlebih di dalam tubuh dapat menyebabkan penyerapan kalsium oleh tubuh terhambat. Padahal, kalsium sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang dan menghindarkannya dari pengeroposan/ osteoporosis. Karena itu, kurangilah asupan garam untuk mengurangi resiko osteoporosis. Kondisi semacam ini biasanya sangat rentan dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Baca : Gejala osteoporosis – Penyebab osteoporosis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, asupan garam berlebih dapat memicu terhambatnya aliran darah karena pembuluh darah mengalami penyempitan. Kondisi semacam itu akan menyebabkan aliran darah, termasuk ke bagian kepala mengalami hambatan. Akibatnya, rambut di kepala rentan terhadap kerontokan dan lebih mudah beruban karena nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan juga kesehatan rambut tidak dapat terpenuhi secara optimal.
Itulah beberapa dampak negatif yang bisa muncul ketika Anda mengkonsumsi garam secara berlebih. Pada dasarnya asupan garam sangat dibutuhkan oleh tubuh, dengan catatan asupan garam dilakukan dengan terkontrol. Garam dalam jumlah yang tepat dapat membantu proses pengontrolan jumlah cairan dalam tubuh, serta membantu transmisi impuls saraf ke otak. Selain kedua fungsi tersebut, asupan garam secara terkontrol juga berguna untuk membantu proses kontraksi dan relaksasi otot di tubuh kita. Karena itu, konsumsilah garam sesuai dosis yang dianjurkan agar tubuh terhindar dari berbagai penyakit. Selain itu, usahakan agar Anda tidak mengkonsumsi berbagai cemilan yang banyak mengandung garam sodium (MSG) karena dapat memicu perkembangan sel kanker.