Categories: Panduan Gizi

10 Penyakit Akibat Kekurangan Protein dan Ciri-cirinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Protein merupakan unsur penting yang mampu menopang pertumbuhan dan dapat memelihara keseimbangan tubuh. Pada tahun 1838, protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius yang hingga saat ini sering diteliti oleh para ilmuwan. Protein sendiri merupakan komponen senyawa organik yang terdiri dari sulfur, hidrogen, fosfor, nitrogen, oksigen dan asam amino yang sangat penting. Unsur-unsur ini kerap ditemui dalam makanan yang mengandung protein, yang di konsumsi setiap hari.

Adapun beberapa fungsi lainnya yang ditemukan pada protein adalah:

  1. Sebagai enzim yang mampu mempercepat reaksi biologis
  2. Pembentukan sel darah merah, hingga dapat mengangkut oksigen ke eritrosit
  3. Pengatur metabolisme tubuh
  4. Pembentuk sistem imun atau antibodi
  5. Penghancur dan penetral zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh
  6. Penyembuh luka hingga dapat meregenerasi sel, utamanya pada kulit
  7. Penyeimbang asam basa yang mampu menjaga stabititas ph cairan pada tubuh
  8. Pembentuk otot yang membantu perkembangan pada anak-anak dan remaja

Karena protein memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk tubuh, maka tentu saja tubuh akan rentan terhadap penyakit akibat kekurangan protein yang cukup. Adapun beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan protein, bisa sangat membahayakan hingga menyebabkan kematian. Berikut ini diantaranya :

1. Marasmus

Marasmus merupakan bentuk kekurangan gizi buruk, yang paling banyak ditemui pada bayi dibawah usia 12 bulan. Penyebabnya bisa terjadi karena kekurangan protein yang sering disertai dengan gejala kekurangan karbohidrat. Penyakit ini tentu cukup berbahaya jika diderita, sebab dapat menggiring penderitanya pada kematian.

Ciri-ciri :

  • Berat badan kurang dari 60% dari berat badan yang seharusnya.
  • Suhu tubuh menjadi rendah.
  • Kulit di tubuh melonggar dan mengkerut sehingga bentuk tulang sangat nampak.
  • Berwajah lonjong dan tampak lebih tua.
  • Perut berbentuk cekung yang biasa disertai dengan diare.
  • Kehilangan nafsu makan.

2. Kwashiorkor

Penyakit kwashiorkor ini merupakan penyakit yang bisa terjadi akibat kekurangan protein. Berbeda dengan marasmus, penyakit ini paling banyak ditemukan pada anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Apabila pada marasmus tubuh penderitanya cenderung kurus, maka pada kwashiorkor penampilan dari penderita terlihat normal.

Walaupun begitu, penyakit ini harus diwaspadai sebab jika tidak maka anak-anak pertumbuhannya akan terhambat bahkan bisa mengalami cacat mental, seperti ADHD pada anak.

Ciri-ciri :

  • Mengalami kelelahan yang tinggi
  • Terjadi pembengkakan pada perut, juga pada punggung kaki dan tangan
  • Sering mengalami diare
  • Berwajah bulat
  • Pandangan mata sayu
  • Rambut menjadi kusam, tipis hingga kemerahan dan gampang dicabut
  • Kehilangan nafsu makan dan gampang rewel
  • Hati berlemak dan membesar
  • Kekeringan pada kulit hingga bersisik dan pecah-pecah
  • Luka sulit untuk sembuh
  • Sering disertai dengan infeksi yang akut
  • Anemia dan xeroftalmia

3. Cachexia

Penyakit cachexia merupakan penyakit yang menyerang seseorang akibat kekurangan protein. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, penyakit kanker, gagal ginjal, penyakit menular AIDS,  bahkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik.

Ciri-ciri :

  • Kerap merasa lelah walaupun hanya beraktifitas ringan.
  • Menipisnya otot rangka.
  • Terjadinya degradasi protein.
  • Berat badan menurun secara yang ekstrim.

4. Gagal Hati

Gagal hati adalah merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan fungsi hati akibat ketidakmampuan sel hati untuk beregenerasi. Hal ini juga menjadi penyakit akibat kekurangan protein. Karena menimbulkan hal yang membahayakan, maka kondisi ini sangat memerlukan penanganan medis.

Ciri-ciri :

  • Merasa mual
  • Nafsu makan menghilang
  • Sering mengalami rasa lelah
  • Kulit dan mata menguning jika telah mencapai tahap akut
  • Pembengkakan pada perut
  • Mengalami diare
  • Gampang memar dan berdarah

5. Apati

Definisi dari apati yaitu suatu kondisi yang menyebabkan emosi menjadi tumpul. Efek penyakit akibat kekurangan protein ini, bisa mempengaruhi tingkah laku dan fungsi kognitif. Biasanya, apati sering disertai dengan depresi. Namun, kedua hal ini berbeda. Jika depresi berupa gangguan emosi, maka apati berupa gangguan motivasi.

Ciri-ciri :

  • Kurangnya usaha sehingga sering bergantung pada orang lain
  • Tidak ada keinginan untuk belajar hal-hal baru
  • Kurang peduli terhadap masalah
  • Fluktuasi emosi tidak terjadi
  • Kurangnya respon terhadap suatu peristiwa atau kejadian

6. Edema

Penyakit edema ini merupakan nama lain dari retensi air, yakni penyakit kekurangan protein yang paling sering diderita manusia. Jika darah yang mengalir pada tubuh tidak memiliki protein yang cukup, maka seseorang bisa mengalami gejala tekanan darah rendah sehingga gampang pusing, lemas dan malas beraktifitas.

Akibatnya, genre darah yang tidak mengandung protein dapat membentuk jaringan pada sekitar pembuluh darah yang mirip dengan gumpalan air. Jaringan inilah yang biasa disebut dengan edema.

Ciri-ciri :

  • Pembengkakan pada kulit dan kadang terasa kenyal
  • Kadang disertai nyeri atau tidak
  • Kadang disertai demam atau tidak

7. Rambut Rontok

Rambut yang rontok secara tidak normal bisa terjadi akibat tubuh kekurangan protein. Ketika ratusan helai rambut mengalami kerontokan tiap harinya, maka ini merupakan tanda bahwa seseorang sedang mengalami penyakit rambut rontok. Hal ini tentu saja tidak bisa dianggap sepele, sebab lama-kelamaan dapat membuat kepala menjadi botak, bahkan sulit untuk tumbuh kembali.

Ciri-ciri :

  • Rambut mudah lepas saat menyisir ataupun saat keramas
  • Banyak rambut berguguran saat bangun tidur
  • Banyaknya rambut yang menempel pada baju yang dikenakan

8. Gangguan Otak

Otak merupakan pusat saraf manusia agar dapat berpikir serta mampu menggerakkan tubuh. Jika seseorang kekurangan protein, maka kecepatan berpikir orang tersebut akan menjadi rendah bahkan sehingga bisa mengakibatkan gangguan yang parah atau fatal. Misalnya saja seperti berkurangnya kecepatan motorik, mudah stres atau depresi, dan lainnya.

9. Penyakit Jantung

Jantung yang berdetak dalam tubuh manusia ternyata sangat membutuhkan protein. Sebab, jika tubuh seseorang kekurangan protein, maka denyut jantung yang bisa dihasilkan sangat rendah yaitu dibawah 60 kali denyutan dalam satu menit.

Ciri-ciri :

  • Sering mengalami sesak nafas
  • Biasa mengalami gejala batuk
  • Nafsu makan menjadi berkurang
  • Gampang lelah atau lemas

10. Kelelahan

Tubuh yang sering mengalami kelelahan merupakan salah satu tanda bahwa seseorang kekurangan protein. Jika protein ini tidak cukup untuk tubuh, maka jaringan otot yang mengalami kelelahan bisa rusak sehingga tidak dapat melakukan regenerasi.

Adapun beberapa hal membahayakan yang ditimbulkan oleh kelelahan ini seperti kram, rheumatik dan lainnya.

Ciri-ciri :

  • Gampang merasa resah.
  • Sering jatuh tertidur saat sedang duduk atau saat melakukan aktifitas.
  • Merasa kurang keseimbangan pada tubuh.
  • Mudah marah.
  • Sulit berkonsentrasi.

Penyakit Akibat Kelebihan Protein

Walaupun protein sangat penting bagi tubuh, namun bukan berarti mengkonsumsi protein dalam jumlah yang banyak bisa menyehatkan tubuh. Ternyata, mengkonsumsi protein berlebih juga tidak baik bagi kesehatan, bahkan dapat menimbulkan penyakit.

Adapun beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan apabila berlebihan dalam mengkonsumsi protein adalah:

1. Ginjal

Kelebihan protein pada tubuh, dapat menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal. Sebab, mengkonsumsi protein yang berlebih, maka akan membuat ginjal terpaksa bekerja lebih ekstra untuk membuang semua kelebihan nitrogen pada tubuh dan akhirnya membuat seseorang mengalami gagal ginjal.

Selain itu, jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan kadar urea menjadi tinggi, sehingga bisa menyebabkan masalah asam urat.

Ciri-ciri:

  • Kepala terasa pusing hingga sulit untuk berkonsentrasi
  • Merasa gatal sehingga meninggalkan ruam pada tubuh
  • Merasa kedinginan pada tubuh
  • Mengalami sesak nafas
  • Merasa sakit pada daerah sekitar pinggang

2. Pengasaman Darah

Penyakit pengasaman darah bisa terjadi akibat kelebihan protein yang juga disertai dengan hilangnya elektron. Penyakit ini juga dapat membuat sistem imun tubuh menjadi melemah sehingga tubuh akan gampang terserang penyakit dan sulit untuk disembuhkan.

3. Osteoporosis

Mengkonsumsi protein secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan kalsium berkurang. Jika hal ini terjadi, maka tubuh bisa mengambil kalsium dari gigi dan tulang agar keseimbangan tubuh tetap terjaga. Namun walaupun tubuh memiliki banyak kalsium dalam tubuh, akan tetapi tubuh sulit untuk menyerap senyawa yang dapat membentuk kalsium fosfat. Sehingga, kurangnya kalsium yang diserap oleh tubuh mengakibatkan seseorang rentan terhadap osteoporosis.

Ciri-ciri:

  • Tinggi badan menjadi berkurang.
  • Sering mengalami nyeri pada sekitar punggung secara tiba-tiba.
  • Tulang jadi rapuh atau patah.
  • Mengalami perubahan struktur bentuk tubuh.

Penyakit akibat kekurangan protein maupun penyakit akibat kekurangannya ini, tentu saja bisa terjadi pada siapa saja. Sehingga kita perlu mewaspdainya dengan melakukan gaya hidup sehat terhadap pola makan yang mencukupi kebutuhan nutrisi protein ini.