Categories: Kebiasaan Buruk

Tidur Berjalan : Penyebab – Gejala dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidur berjalan atau yang sering disebut dengan sleep walking merupakan salah satu jenis gangguan tidur di mana seseorang akan terbangun dan berjalan namun dalam kondisi tidur. Namun tidak hanya dalam kondisi berjalan saja, seseorang yang terbangun dari tidur kemudian duduk di tempat tidur kemudian melihat sekeliling tempat tidurnya dalam keadaan setengah sadar juga bisa disebut dengan gejala sleep walking. Tidur sambil berjalan paling sering dialami oleh anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang di dunia pasti pernah mengalami tidur sambil berjalan. Penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan tidur sambil berjalan mempengaruhi sekitar 1% sampai 15% dari seluruh manusia yang ada di dunia.

Akibat dari tidur berjalan tersebut bisa fatal namun juga bisa tidak berdampak apapun. Gangguan tidur sambil berjalan memiliki nama ilmiah sornambulism. Tidur sambil berjalan juga termasuk dalam kategori jenis parasomnia. Parasomnia bisa terjadi ketika seseorang sedang tidur dan menyebabkan suatu peristiwa yang mengganggu tidur. Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang tidur sambil berjalan bisa beraneka ragam, seperti masak, makan, berjalan-jalan, mandi, melakukan panggilan telepon, dan lain sebagainya.

Tidur sambil berjalan seringkali dikaitkan dengan salah satu gangguan ketika tidur dan akan terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi yang nyenyak saat tidur. Biasanya, aktivitas yang dilakukan ketika tidur berjalan tidak akan disadari oleh pelakunya.

Penyebab

Hingga saat ini para peneliti masih belum mengetahui pasti penyebab tidur sambil berjalan. Namun, beberapa ahli mengungkapkan beberapa faktor yang dimungkinkan akan meningkatkan resiko tidur sambil berjalan, di antaranya:

1. Faktor Genetika atau Keturunan

Seseorang yang sering mengalami gangguan tidur sambil berjalan biasanya dilatarbelakangi oleh faktor keturunan. Biasanya, orang tua yang dulunya pernah mengalami gangguan tidur sambil berjalan juga akan memiliki anak yang akan mengalami hal yang sama ketika tidur. Para ahli juga sering mengamati gejala ini pada anak kembar.

2. Kurangnya Kualitas Tidur

Kualitas tidur yang kurang juga bisa menyebabkan munculnya gangguan tidur sambil berjalan. Kualitas tidur yang rendah bisa mencakup berbagai aspek, seperti kurang tidur, tidur dengan diliputi perasaan gelisah, tidur yang tidak teratur, juga lingkungan yang padat atau pengap ketika tidur. Tidur sambil berjalan juga sangat rentan dialami oleh orang-orang yang menderita insomnia kronis.

(Baca juga: dampak insomnia bagi kesehatanmadu untuk penderita insomniapenyebab insomnia)

3. Kebiasaan Mengkonsumsi Alkohol

Terbiasa mengkonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan. Mengkonsumsi minuman beralkohol terbukti dapat meningkatkan proyeksi pada otak sehingga memicu tidur sambil berjalan. Tidak hanya itu saja, proyeksi di otak yang muncul akibat mengkonsumsi minuman beralkohol juga sering menyebabkan gangguan tidur lainnya seperti mengigau saat tidur. Bahkan meskipun seseorang tidak memiliki riwayat keluarga yang sering mengalami tidur sambil berjalan maka akibat konsumsi minuman beralkohol ia akan mengalami gangguan tidur sambil berjalan.

(Baca juga: bahaya minuman keras bagi kesehatan25 efek bahaya alkohol bagi kesehatan dan kehidupan sosialpengaruh alkohol terhadap sistem saraf manusia)

4. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan juga bisa memicu gangguan tidur sambil berjalan. Menurut para peneliti, mengkonsumsi obat penenang secara teratur dan juga konsumsi obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan relaksasi jangka panjang juga beresiko meningkatkan gangguan tidur sambil berjalan. Selain beberapa jenis obat-obatan tersebut, mengkonsumsi obat neuroleptik, stimulan, dan juga anthistamin juga bisa menjadi faktor pendorong yang menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan.

5. Stres Kronis

Stres merupakan kondisi mental seseorang yang berada dalam kondisi yang tidak stabil. Kondisi tersebut sekaligus akan menyebabkan gangguan tidur berupa tidur sambil berjalan. Selain menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan, stres juga bisa memicu gangguan tidur lainnya seperti kurang tidur dan juga mengigau pada saat tidur. Selain berpengaruh buruk pada kualitas tidur, stres juga bisa berdampak buruk pada kesehatan, seperti memicu hipertensi, penyakit jantung, dan juga obesitas.

6. Asma dan Sleep Apnea

Asma dan juga sleep apnea hampir serupa namun tidak bisa disamakan begitu saja. Asma merupakan gangguan kesehatan yang menyerang saluran pernapasan. Sleep apnea memiliki gejala yang hampir sama dengan asma, yakni gejala gangguan sesak napas. Bedanya, sleep apnea akan menyebabkan penderitanya berhenti bernapas secara tiba-tiba selama beberapa detik ketika tidur. Kondisi itulah yang bisa memicu tidur sambil berjalan pada beberapa orang.

(Baca juga: ciri-ciri asmaobat asma)

7. Seseorang dengan Kepribadian Ganda

Seseorang yang memiliki kepribadian ganda juga bisa menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan. Dalam kondisi ini, biasanya orang yang memiliki kepribadian ganda bisa melakukan hal-hal yang berbahaya. Bahkan ada sebuah kasus yang menunjukkan seseorang melakukan tindakan kriminal karena mengalami gangguan tidur sambil berjalan sebagai dampak dari kepribadiannya yang ganda. Tentu kondisi ini harus ditangani dengan tepat karena mempengaruhi kesehatan fisik sekaligus psikologis seseorang.

8. Masalah Jantung

Gangguan pada jantung juga bisa menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan. Namun sayangnya hingga saat ini para peneliti belum bisa memastikan hubungan antara jantung dengan gangguan tidur sambil berjalan.

Demikian beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan tidur sambil berjalan. Apakah Anda sering mengalami gangguan tidur sambil berjalan? Jika hal tersebut Anda rasa cukup mengganggu kualitas tidur Anda maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri secara medis.

Gejala

Tidur sambil berjalan biasanya akan terjadi dalam durasi selama 10 menit. Kondisi seperti ini biasanya akan muncul ketika seseorang memasuki tahapan tidur pada gelombang rendah, yakni tahapan dalam tidur ketika fase pergerakan mata dalam keadaan yang tidak cepat (non rapid eye movement – NREM).

Adapun beberapa gejala yang mungkin akan dilakukan oleh orang yang tidur sambil berjalan bisa meliputi berbagai hal, dari yang sifatnya tidak berbahaya hingga yang membahayakan, seperti pergi ke dapur, memasak, makan, membuka lemari, atau keluar rumah bahkan sampai mengendarai kendaraan.

Seseorang yang mengalami gangguan tidur sambil berjalan juga bisa melakukan berbagai aktivitas dalam kondisi mata terbuka. Namun, ketika seseorang mengalami hal tersebut dan kita menyapanya, biasanya orang tersebut tidak akan menyadarinya. Tatapannya terkesan kosong dan aneh. Jika kita membangunkannya dengan paksa, maka orang tersebut biasanya akan merasa kebingungan dan tidak mengingat apapun yang telah ia lakukan ketika mengalami tidur berjalan. Kebanyakan orang yang mengalami tidur berjalan tidak akan merespon ketika disapa, namun sebagian juga akan merespon dengan cara meracau dan mengucapkan hal-hal yang tidak jelas.

Bahaya Tidur Sambil Berjalan

Tidur sambil berjalan bisa menyebabkan berbagai gejala yang sifatnya ringan (tidak membahayakan) namun juga bisa bersifat membahayakan bagi orang yang mengalaminya. Jika gejala-gejala yang dialami ketika tidur sambil berjalan hanya berupa terbangun kemudian berjalan di sekitar tempat tidur tentu hal tersebut bukan menjadi ancaman yang serius. Namun, pada beberapa kasus, tidur sambil berjalan juga bisa menunjukkan gejala-gejala yang membahayakan seseorang. Adapun beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai aktivitas yang membahayakan ketika tidur sambil berjalan adalah:

  • memasak sambil menyalakan api
  • keluar rumah
  • mengendarai kendaraan
  • keluar rumah dan melompat melalui jendela (rumah dengan dua lantai atau lebih)
  • menggunakan benda tajam seperti pisau

Beberapa gejala atau aktivitas di atas bisa jadi akan sangat membahayakan bagi seseorang yang sering mengalami tidur sambil berjalan. Lebih buruk lagi, orang yang sering mengalami hal tersebut tidak akan sadar dengan aktivitas yang telah ia lakukan. Dalam kasus yang sangat ekstrim, seseorang bisa saja terbangun ketika tidur kemudian melakukan tindakan kriminal tanpa ia sadari, seperti melakukan penyerangan terhadap orang lain. Jika hal tersebut terjadi, tentu bisa menjadi kejadian yang berakibat fatal. Karena itulah, perlu dilakukan upaya pencegahan agar tidak muncul gejala yang berdampak negatif, baik bagi orang yang mengalami tidur sambil berjalan maupun bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.

Cara Mencegah dan Mengatasi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, tidur sambil berjalan bisa menyebabkan dampak yang fatal dan membahayakan bagi yang mengalaminya. Karena itu, penting bagi Anda untuk mencegah sekaligus mengatasi masalah tersebut. Adapun beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah gangguan tidur sambil berjalan adalah:

1. Hindari Stres

Stres merupakan salah satu faktor yang menyebabkan munculnya gangguan tidur sambil berjalan. Selain itu, stres juga bisa menyebabkan gangguan tidur lainnya seperti sulit tidur dan juga mengigau. Stres akan membuat pikiran gelisah dan menyebabkan gangguan tidur. Karena itu, ada baiknya Anda mengelola stres Anda dengan lebih baik agar tidak mengganggu kualitas tidur Anda.

2. Hindari Minuman Beralkohol dan Kafein

Minuman beralkohol dan kafein adalah dua jenis minuman yang terbukti merusak kualitas tidur, termasuk dapat menyebabkan gangguan tidur seperti mengigau dan juga berjalan saat tidur. Asupan minuman beralkohol dan juga kafein akan mengganggu kinerja otak, termasuk menyebabkan gangguan kerja otak untuk merangsang rasa mengantuk.

3. Cukupi Kebutuhan Istirahat

Kurang istirahat akan menyebabkan tubuh terasa lebih lelah dari biasanya. Hal tersebut merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan munculnya gangguan tidur sambil berjalan. Untuk mencegah gangguan tidur tersebut sekaligua meningkatkan kualitas tidur maka sebaiknya Anda mencukupi kebutuhan istirahat Anda dengan tidur selama 6 sampai 8 jam per hari.

Tidur merupakan metode paling efektif untuk mengembalikan kebugaran tubuh Anda setelah melakukan berbagai aktivitas di siang hari. Tidur berguna untuk mengembalikan proses regenerasi sel dan juga meningkatkan proses metabolisme tubuh. Karena itu, tidak heran jika seseorang yang kurang tidur lebih rentan memiliki gangguan obesitas.

4. Mengubah Siklus Tidur

Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sering mengalami gangguan tidur sambil berjalan maka sebaiknya Anda membantu melakukan pencegahan dengan mengubah siklus tidur mereka. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sering mengalami gangguan tidur sambil berjalan setiap malam dalam waktu yang hampir sama maka Anda bisa membantu melakukan pencegahan dan juga mengatasinya dengan cara mengganggu siklus tidur mereka.

Caranya, Anda bisa membangunkan mereka sekitar 15 sampai 30 menit sebelum waktu kemunculan gejala tidur sambil berjalan yang sering mereka alami. Dengan kata lain, kemunculan gangguan tidur sambil berjalan tersebut dapat dicegah atau dihentikan.

5. Mengatur Rumah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gangguan tidur sambil berjalan bisa jadi akan menyebabkan dampak yang buruk bagi yang mengalaminya. Jika hal tersebut terjadi, maka Anda sebaiknya pintar-pintar mengatur segala sesuatu yang ada di dalam rumah. Beberapa tips berikut mungkin bisa menjadi panduan bagi Anda untuk mencegah segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi:

  • hindari menaruh barang pecah belah di dalam lemari
  • singkirkan berbagai benda yang bisa membuat penderita terpeleset atau terluka
  • buatlah pintu penghalang di mulut tangga lantai atas untuk mencegah kemungkinan penderita terjatuh apabila mereka tidur di lantai atas
  • cabut seluruh kunci pintu yang menuju keluar rumah
  • jika penderita yang sering mengalami tidur berjalan adalah anak Anda maka sebaiknya Anda membuat tambahan pengaman pada setiap sisi ranjang untuk mencegah anak turun dari kasur mereka

6. Konsultasikan ke Dokter

Gangguan tidur biasanya lebih sering dialami oleh anak-anak. Pada saat mereka beranjak remaja biasanya gejala tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Namun apabila gejala tidur sambil berjalan ternyata masih dialami hingga mereka beranjak remaja atau bahkan hingga mereka dewasa dan juga berpotensi menyebabkan dampak yang membahayakan penderita maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi secara medis untuk mencegah munculnya kemungkinan buruk.

Fenomena Tidur Sambil Berjalan

Tidur sambil berjalan ternyata memiliki dampak yang beraneka ragam. Berikut beberapa fenomena tidur sambil berjalan yang mungkin akan membuat Anda tertegun:

1. Tidur sambil Berjalan ke Laut

Kejadian tersebut dialami oleh Marie Lord di Inggris. Wanita tersebut berjalan menuju ke laut ketika ia tidur di waktu tengah malam. Saat itu ia sedang menginap di sebuah hotel. Beruntung saat itu ada petugas hotel yang melihatnya.

2. Berjalan ke Kota yang Berbeda

Tidur sambil berjalan juga dialami oleh seorang perempuan bernama Taylor. Ia berjalan sejauh 14 km hingga mencapai kota lain dari tempat seharusnya ia tinggal. Saat itu Taylor berhasil ditemukan dengan bantuan polisi.

3. Tidur Sambil Masak dan Makan

Kejadian ini dialami oleh seorang wanita berusia 55 tahun bernama Lesley Cusack. Dalam satu malam ketika ia tidur, ia bisa menghabiskan makanan sebanyak 2500 kalori. Namun, ada sesuatu yang sangat membahayakan baginya. Lesley terkadang bisa mengkonsumsi sesuatu yang membahayakan dirinya ketika tidur, seperti cat, bubuk pencuci piring, dan lain sebagainya.

4. Tidur sambil Melukis

Seorang pria asal Wales bernama Lee Hadwin dijuluki sebagai seniman berjalan sambil tidur. Ia bisa melukis ketika sedang tidur. Sejak berusia 4 tahun ia memang memiliki gangguan tidur sambil melukis sesuatu.

5. Mengendarai Mobil dan Membunuh Ibu Mertuanya

Kasus ini bisa jadi menjadi kasus yang paling mengerikan akibat berjalan sambil tidur. Seorang pria bernama Kenneth Parks telah mengalami insomnia sejak usianya 20-an tahun dan membuatnya kehilangan pekerjaan. Tahun 1987, Kenneth mengendarai mobil dengan kecepatan 14 mil ke rumah mertuanya dan membunuh ibu mertuanya. Padahal sebelumnya diyakini bahwa Kenneth sangat menyayangi ibu mertuanya tersebut. Namun setelah kejadian itu akhirnya Kenneth menyerahkan diri ke polisi.

Itulah beberapa fenomena yang bisa muncul akibat tidur sambil berjalan. Kebanyakan menyebabkan dampak yang buruk bagi penderitanya. Karena itulah sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan dan juga memeriksakan diri secara medis jika sering mengalami gangguan tidur yang satu ini.