Categories: Kebiasaan Buruk

6 Bahaya Menelpon Terlalu Lama : Otak, Syaraf, dan Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bahaya menelpon terlalu lama bagi kesehatan sangat berbahaya bagi kesehatan terutama otak manusia dan syaraf. Komunikasi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan dan menerima informasi. Untuk melakukan komunikasi ini, dua orang tersebut haruslah bertemu dan mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang makin hari makin canggih, komunikasi dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan lawan bicara. Teknologi bernama telpon genggam ini kini telah menjadi bagian hidup dari banyak orang sebab mereka dapat berkomunikasi dengan seseorang yang jauh.

Cara berkomunikasi melalui telepon genggam pun bervariasi, bisa melalui SMS atau menelpon lawan bicara secara langsung. Dari kedua cara diatas, ternyata menelpon lebih sering digunakan karena dianggap lebih efektif dalam menyampaikan dan menerima informasi. Maka dari itu, tidak mengherankan bahwa saat ini, bertelpon ria menjadi hobi dan hal yang wajib dilakukan banyak orang. Akan tetapi, ternyata, melakukan aktivitas yang satu ini mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan karena menelpon bisa memicu berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh.

1. Kanker otak

Bahaya menelpon terlalu lama yang pertama adalah efek kanker. Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Telah ada jutaan orang yang meninggal akibat penyakit yang satu ini. Kemudian, salah satu kanker yang banyak diderita ialah kanker otak. Menurut penelitian, salah satu pemicu kanker otak adalah penggunaan telpon genggam untuk menelpon dalam jangka waktu yang lama. Seperti yang telah diketahui, telpon genggam mempunyai radiasi yang berbahaya bagi tubuh. Radiasi inilah yang menyebabkan sel-sel kanker berkembang. Karena saat menelpon seseorang harus menempelkan telponnya di telinga, maka radiasi dari telpon genggam sangat dekat dengan kepala sehingga radiasi yang dipancarkan akan sangat mempengaruhi otak.

Resiko kanker otak ini setiap orangnya berbeda tergantung pada usia si pemakai dan juga intensitas seseorang melakukan aktivitas menelpon. Dalam hal ini, semakin muda si pemakai, maka akan semakin tinggi pula resiko kanker otak. Dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa resiko kanker 400% lebih berbahaya terhadap anak-anak dan remaja. Sedangkan untuk orang dewasa, resiko kanker otak ini sebesar 10%. Namun, sayangnya, sekarang anak-anak pun telah menggunakan telpon genggam sebagai alat komunikasi mereka. Kemudian, jika anak-anak ini telah menggunakan telpon genggam dari kecil, maka kemungkina terkena penyakit ini akan makin tinggi. Selain usia, intensitas menelpon pun menjadi hal yang sebaiknya diperhatikan karena intensitas tinggi dalam menelpon akan makin memicu adanya sel kanker otak yang berkembang.

2. Tumor otak

Selain kanker otak, tumor otak menjadi penyakit lain yang disebabkan oleh kebiasaan menelpon dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. Sel tumor ini sebenarnya hampir sama dengan sel kanker otak yaitu akan sangat cepat berkembang jika sel tersebut dipicu oleh gelombang radiasi yang terpancar secara langsung ke otak ketika si pemakai meletakkan telpin genggamnya di telinga. Bahayanya ialah ada satu tumor otak yang disebut dengan acoustic neuroma yang dapat menyebabkan rusaknya pendengaran seseorang sehingga menjadi tuli atau tidak dapat mendengar lagi.

Baca juga :

3. Kanker kelenjar air ludah

Bukan hanya kanker otak saja yang disebabkan oleh radiasi ponsel saat menelpon, kanker lain seperti kanker di kelenjar air ludah merupakan kanker yang kedua. Kanker ini dapar terjadi sebab penggunaan ponsel di daerah sekitar telinga pasti akan mempengaruhi area di sekitar telinga termasuk kelenjar air ludah. Maka dari itu, penggunaan ponsel yang makin sering dilakukan akan membuat seseorang terkena kanker kelenjar air ludah.

4. Stress

Ternyata, menurut penelitian, melakukan aktivitas menelpon dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan hormon kortisol, hormon yang akan membuat tingkat stress seseorang meningkat. Namun, dengan hormon kortisol yang makin meningkat, maka akan adanya peningkatan stress terhadap seseorang. Kemudian, stress ini merupakan salah satu meningkatnya penyakit pencernaan dan penyakit lain yang menyerang tubuh. Jadi, ketika seseorang terpapar radiasi ponsel, maka orang tersebut akan lebih berisiko terkena stress yang nantinya dapat memicu penyakit lain pada tubuh.

5. Menurunnya kekebalan tubuh

Dalam sebuah penelitian, radiasi yang terpancar ketika seseorang menggunakan ponsel untuk menelpon sant tinggi, dan radiasi tersebut akan mempengaruhi produksi hormon melatonin. Hormon ini merupakan hormon yang mengatur kekebalan tubuh seseorang. Jadi, menurunnya hormon melatonin dalam tubuh membuat menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Jika hal ini terjadi, seseorang akan lebih mudah terserang penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang berbahaya seperti kanker. Selain itu, dalam jangka waktu yang panjang, kekurangan hormon ini pun bisa menyebabkan gangguan pada tulang dan juga persendian yang nantinya dapat memicu penyakit rematik.

6. Rusaknya sistem syaraf

Sama halnya seperti bahaya meletakkan hp di bawah bantal, Ternyata, menelpon sangat berbahaya bagi kesehatan sistem syaraf pada otak. Medan magnetik yang terpancar dari ponsel akan mempengaruhi sistem syaraf otak. Jika kegiatan menelpon ini sering dilakukan, bukan hal yang tidak mungkin jika sistem syaraf pada otak akan rusak permanen yang bisa mempercepat kepikunan seseorang. Selain menelepon, ada beberapa aktivitas yang dapat berdampak pada kerusakan syaraf, berikut beberapa di antaranya.

Cara Meminimalisir Risiko Bahaya Menelepon

Karena resiko dari penggunaan hp saat menelpon ini sangat berbahaya, maka, untuk menghindari atau setidaknya meminimalisir dampak buruk dari aktivitas menelpon, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti pada penjelasan berikut.

1. Menggunakan aksesoris ponsel

Saat sedang menelpon, penggunaan aksesoris ponsel misalnya headset, earphone, handsfree dan speakerphone merupakan langkah yang tepat. Dengan menggunakan aksesoris tersebut, ketika sedang menelpon, seseorang tidak harus meletakkan ponselnya di telinga secara langsung sehingga paparan radiasi dari ponsel yang diterima dapat diminimalisir karena jarak ponsel tidak akan terlalu dekat dengan daerah kepala yang dapat membahayakan kesehatan otak.

2. Pelajari ponsel sebelum dibeli

Jika akan membeli ponsel, pelajari dahulu tentang berbagai macam hal dari ponsel tersebut termasuk juga radiasi yang dipancarkan. Dengan mengetahui besar kecilnya radiasi ponsel yang akan dibeli, seseorang bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan ponselnya untuk menelpon. Kemudian, untuk mengurangi dampak berbahaya dari menelpon, lebih baik pilihlah ponsel dengan paparan radiasi yang rendah.

3. Menggunakan telinga kanan dan kiri secara bergantian

Untuk orang yang suka atau hobi bertelpon ria dalam waktu yang lama, sebaiknya jangan menggunakan salah satu telinga saja. Akan lebih baik jika saat menelpon, seseorang menggunakan telinga kanan dan kiri secara bergantian agar radiasi yang terpapar tidak mengumpul di salah satu sisi telinga. Atau, bisa juga jika telinga sebelah kanan telah cukup lelah, maka pindahlah ponsel ke telinga kiri.

4. Jangan terlalu sering menelpon

Lalu, cara yang paling sederhana untuk dilakukan agar terhindar dari resiko penyakit berbahaya di atas ialah dengan mengurangi intensitas menelpon yang artinya ialah jangan terlalu sering melakukan aktivitas ini. Menelponlah jika memang ada sesuatu yang penting saja, dan jangan menelpon jika tidak ada hal penting yang harus dibicarakan. Dengan melakukan hal ini, resiko penyakit yang disebabkan oleh aktivitas menelpon pun dapat di minimalisir.

5. Via sms

Hal alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mengurangu dampak dari menelpon ialah dengan ber-sms. Sama halnya dengan menelpon, seseorang juga dapat berkomunikasi dengan lancar lewat sms. Jadi, memilih sms daripada menelpon adalah keputusan yang cukup bijak karena dengan ber-sms, radiasi yang akan diterima akan lebih sedikit jika dibandingkan menelpon.

6. Lihat sinyal ponsel

Sebelum menelpon, mengecek sinyal pada ponsel merupakan hal yang harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena saat sinyal ponsel rendah, ponsel akan bekerja lebih keras sehingga radiasi yang dipancarkan pun akan makin besar. Keadaan ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena jika seseorang sering menelpon dengan sinyal rendah, orang tersebut akan beresiko lebjh tinggi terkena penyakit akibat menelpon seperti yang telah dijelaskan di atas.

7. Jangan menelpon saat ponsel sedang diisi dayanya

Banyak orang beralasan bahwa mereka harus secepatnya menghubungi seseorang sehingga mereka menelpon ketika ponsel sedang diisi dayanya. Namun, ternyata, ponsel yang sedang diisi dayanya akan mengeluarkan radiasi yang lebih besar, dan jika digunakan untuk menelpon, radiasi yang besar tersebut akan makin besar lagi. Tentu saja, hal ini sangat berbahaya karena resiko terkena kanker otak dan penyakit lainnya akan semakin tinggi pula.

8. Menjauhkan ponsel sebelum tersambung

Ketika sedang menelpon, sebaiknya ponsel sedikit dijauhkan ketika telpon belum tersambung. Pada saat ponsel belum tersambung, radiasi yang dihasilkan posel cenderung akan meningkat sehingga ini akan berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, tunggulah telpon tersambung lebih dahulu, setelah itu barulah ponsel bisa diletakkan pada telinga.

Dari penjelasan di atas, itulah beberapa dampak buruk dari aktivitas menelpon terlalu lama dan juga cara-cara mengatasinya. Semua cara diatas sebaiknya dilakukan agar resiko terkena penyakit seperti kanker dan tumor otak dapat lebih diminimalisir.