The true power of water, karya Dr. Masaru Emoto, buku tersebut mengungkapkan bahwa ucapan dan pikiran kita terhadap air akan membuat bentuk-bentuk sel-sel kristal dari air tersebut. Mungkin beberapa diantara kita sudah mengetahuinya bahwa ucapan dan pikiran kita yang positif akan membentuk kristal air yang indah, sebaliknya ucapan dan pikiran negatif kita akan membentuk kristal air yang buruk.
Berpikir positif merupagian dari mensugesti diri sendiri untuk meyakini sesuatu dari sudut pandang yang akan memberikan keuntungan. Keuntungan ini bisa diartikan baik secara materiil maupun imateri yang bisa saja akan di dapat dalam waktu dekat maupun jangka panjang.
Ketika seseorang berpikir postif terkait suatu bencana yang menimpanya sekalipun akan mencari suatu hal yang bisa diambil keuntungan. Seringkali kita akan mampu menemukan hal-hal yang baik dari suatu bencana sekalipun, tentu tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Berpikiran positif membuat kita memandang segala sesuatunya akan baik-baik saja nantinya.
Pertanyaannya, apa hubungannya antara sesuatu yang abstark dalam pikiran kita dengan mempengaruhi nasib kita. Sederhananya, apa betul berpikiran positif mempengaruhi nasib di kehidupan kita ini? Dalam postingan kali ini akan dijelaskan bagaimana pendekatan penelitian dan ahli mampu menjawabnya.
orang yang mampu berpikir positif akan memiliki kondisi psikologis yang positif, yang indikasinya bisa dilihat dari afeksinya, harga diri, tingkat kepuasan diri baik bersifat umum maupun personal. Goodhart menambahkan kaitannya berpikir positif dengan stres adalah sebagai metode yang baik untuk mengatasinya. Metode ini adalah cara mengatasi stress paling ampuh. Akibat tidur larut malam juga dapat menyebabkan terjadinya stres, jadi untuk menghindari stres sebaiknya tidur pada jam yang telah ditentukan.
Kemudian penelitian Goodart terhadap pria kelas eksekutif yang memiliki perbedaan dalam memandang rasa stres, menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai tantangan akan menggangganya sebagai peluang untuk bisa tumbuh serta berkembang hingga berdampak akan memiliki kesehatan fisik yang jauh lebih baik daripada mereka para pria eksekutif yang memandang stressor seperti ancaman.
2. Penelitian Chaerani
Penelitian yang dilakukan oleh Chaerani pada tahun 1995 menemukan bahwa berpikiran positif juga memiliki hubungan dengan psikologi positif. Penelitian yang dilakukan terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon tersebut mengungkaokan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara fakta berpikir positif dan harga diri seseorang dengan daya tahannya dalam menghadapi stres. Analisis terhadap data yang didapat menunjukkan pengaruh berpikir positif terhadap daya tahan menghadapi stres senilai 15%.
3. Kazuo Murakami
Penelitian yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, seorang Ph.D atau bisa juga disebut sebagai ahli genetika terkemuka dunia. Dia sebagai seorang peneliti dan juga penulis buku berjudul “The Divine message of the DNA, diartikan “Tuhan di dalam Gen Kita” Sebuah judul yang menarik untuk kita perhatikan hasil tesisnya.
Kazuo menemukan suatu keajaiban dari DNA yang mana DNA tidak hanya sekedar kumpulan basa-basa purin yang didalamnya terdapat kode genetik makhluk hidup. Saat ini, Karakteristik dari genetik yang sejauh ini dianggap memiliki sifat tetap dan pasti, di dalam penelitiannya kazao memperkenalkan konsep on/off yang terdapat pada pengaturan yang dilakukan oleh gen-gen kita. Bahkan ajaibnya tombol on/off gen tsb dipengaruhi oleh PIKIRAN KITA!. Luar biasa bukan, bawah pikiran kita dapat mengaktifkan dan juga menonaktifkan gen-gen kita. “you are what you think” kamu adalah apa yang kamu pikirkan!
Crider dan rekan-rekannya pada tahun 1983 mengungkapkan bahwa dengan memusatkan perhatian kita kepada aspek yang positif terhadap suatu keadaan maupun situasi yang sedang kita dihadapi, akan membantu kita untuk mampu mengahadapi situasi yang mengancam atau bahkan menimbulkan stres bagi kita. Oleh karena itu kita akan mampu mereaksi segala macam peristiwa yang terjadi secara positif.
2. Menurut Covey
Covey mengungkapkan tesisnya pada akhir abad 19 tepatnya di tahun 1997. Menurut Covey, berpikir positif disaat seseorang tidak tahu tujuan hidupnya akan membuat dia semakin mudah sampai ke tempat yang justru salah. Artinya, pendapat Covey ini berkaitan antara berpikiran positif dengan tujuan hidup bagi seseorang.
Seharunya sebelum berpikiran positif seseorang tersebut harus sudah yakin tentang kebenaran arah yang dituju. Oleh karenanya, dalam melakukan sesuatu kita perlu yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, praktisnya kita perlu mempunyai tujuan dan alasan hidup yang benar.
Oleh karena itu walaupun dia berpikiran positif namun yang dituju adalah kesalahan maka efek jangka panjang akan justru memberikan dampak yang negatif pula. Selain itu, ketika sudah memiliki arah tujuan yang benar namun tidak ditunjang dengan pikiran positif tentu dampak positifnya pun tidak akan di rasakan. Baiknya, kita perlu mencari jalan hidup yang benar dan menyertainya dengan pikiran postif.
Berpikir positif faktanya memiliki hubungan dan mempengaruhi nasib kita baik secara psikologis maupun secara praktis akan kita dapatkan manfaatnya secara fisik. Berpikir positif perlu di lakukan ketika kita berada pada posisi yang tepat. Kita memiliki cita-cita hidup yang jelas, ketika kita menyertakan pikiran positif dalam perjuangan hidup kita maka akan banyak manfaat hidup yang akan kita dapatkan.
Berpikiran positif memiliki dampak langsung terhadap kesehatan mental kita. Utamanya dengan berpikiran postif akan membuat kita selalu mengambil hikmah dari setiap masalah. Menjadikan setiap hambatan, dan ancaman sebagai tantangan dan berani menghadapinya, sikap yang berasal dari pikiran kita tersebut memeberikan dampak baik bagi kesehatan mental kita seperti:
Secara langsung maupun tidak langsung, kesehatan mental kita akan turut mempengaruhi kondisi fisik kita. Bagaimana kita berpikir akan mempengaruhi apa yang kita lakukan. Dengan berpikir yang baik akan membuat kita lebih memperhatikan kondisi fisik kita dalam menghadapi hidup. Manfaat bagi kesehatan fisik akan kita dapatkan seperti:
Ini manfaat praktis lain yang akan kita dapatkan ketika kita berpikiran positif. Tidak hanya bagi diri sendiri namun kita akan membuat orang lain menjadi berarti menjalani hidup bersama sikap optimisme yang kita tunjukkan. Berikut manfaat bagi kehidupa sosial kita yang bisa didapat.
Ini dia manfaat yang pasti akan berdampak baik bagi diri kita sendiri. Siapa kita adalah apa yang kita pikirkan. Saat kita berpikiran positif akan membentuk jati diri kita baik secara moral, skill, bahkan arah hidup yang akan kita jalani. Berikut manfaat yang akan membuat diri kita menjadi lebih berkembang seperti:
Baca juga : Bahaya ciuman bibir