Belakangan ini laporan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) semakin banyak di Indonesia , seperti di Jakarta, Depok, Bekasi, dan juga Surabaya. Meski bukan penyakit yang asing, masih banyak masyarakat yang tak tahu bagaimana DBD bisa terjadi sekaligus cara menanganinya dengan benar. Masalahnya, beberapa gejala DBD mirip dengan gejala penyakit lain sehingga cukup membingungkan.
Benar, harus diperiksakan ke dokter supaya jelas apakah penyakit yang diderita benar-benar DBD atau bukan. Namun jika Anda ingin menelaahnya sendiri, maka berikut ini ulasan tentang berbagai macam penyakit yang gejalanya persis dengan gejala DBD supaya Anda bisa lebih memahaminya.
- Chikungunya
Chikungunya memang mirip dengan demam dengue karena nyamuk jenis Aedes albopictus dan Aedes aegypti-lah yang memicu penularan kedua penyakit ini meski dapat dikatakan bahwa kedua nyamuk menularkan virus yang tidak sama.
- Chikungunya disebabkan oleh virus Chikungunya, sedangkan DBD disebabkan oleh virus dengue (walaupun keduanya ditularkan oleh nyamuk yang sama).
- Chikungunya menimbulkan gejala utama berupa ruam pada kulit yang kemerahan dan juga demam tapi ditambah dengan nyeri sendi sampai penderitanya berjalan saja sulit. Sedangkan DBD, gejalanya antara lain adalah timbul bintik merah pada kulit, demam tinggi, meningkatnya hematokrit dan menurunnya trombosit.
- Chikungunya merujuk pada kondisi penderitanya yang cenderung mengalami perubahan postur, seperti membungkuk karena sendinya terasa nyeri luar biasa, sedangkan DBD tidaklah demikian.
- Zika
Nyamuk Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang juga menularkan virus Zika sehingga memang gejala keduanya dianggap hampir sama. Demam tinggi merupakan persamaan gejala keduanya, namun tetap saja ada perbedaan yang perlu kita ketahui.
- Pada penyakit Zika, gejala selain demam yang pasti terjadi pada penderitanya adalah mata memerah, sedangkan pada kondisi DBD mata penderita normal saja.
- Pada penyakit Zika, trombosit penderita justru berada pada kadar normal, sedangkan DBD memicu penurunan drastis akan trombosit.
- Malaria
Keluhan gejala seperti demam dan tubuh menggigil adalah yang membuat penyakit DBD dan malaria tampak mirip, namun tetap saja keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan jenis nyamuk penyebab yang berbeda juga.
- Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles, sedangkan DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Penyakit malaria memiliki waktu lebih lama untuk masa inkubasinya (dari saat digigit sampai timbul gejala waktunya lebih lama), sedangkan serangan DBD cukup cepat dan termasuk dadakan.
- Pada penderita malaria, dokter akan melakukan pengecekan riwayat penderitanya sebab pasien malaria biasanya adalah yang tinggal di wilayah endemis. Barulah setelah itu, pemeriksaan laboratorium juga perlu penderita jalani.
- Campak
Campak dan DBD memang berbeda, namun dari gejalanya bisa dikatakan mirip sehingga banyak orang bisa saja salah terka. Bintik merah pada kulit adalah kesamaan kedua kondisi penyakit ini, namun ada perbedaan yang bisa Anda kenali kok.
- Pada penderita campak, bintik merah bisa sangat gatal, sedangkan penderita DBD tak merasakan gatal pada bintik di kulitnya.
- Pada penyakit campak, timbulnya ruam adalah di hari ketiga hingga kelima menyertai demam dan bahkan bisa bertambah banyak dengan perubahan warna menjadi kehitaman. Sedangkan pada DBD, bintik merah di kulit timbulnya pada hari kedua hingga ketiga menyertai demam dan akan hilang di hari keempat atau kelima tanpa terjadi perubahan warna kulit.
- Tifus
Demam lagi-lagi menjadi kesamaan utamanya, termasuk antara DBD dan juga penyakit tifus. Hanya saja, tetaplah keduanya berbeda dan Anda wajib mengenali perbedaannya agar tidak salah menangani.
- Pada tifus, berlangsungnya demam hanya di waktu malam dan sore, sedangkan demam DBD terjadi pada penderita sepanjang hari.
- Pada tifus, terjadi rasa tidak enak pada perut tapi bukan nyeri. Sementara pada DBD, ulu hati akan terasa sakit tapi tidak sama dengan gejala penyakit maag.
- Pada tifus, bintik merah biasanya muncul hanya di area dada dan bukan karena pendarahan. Sementara pada DBD, bintik merah di kulit terjadi menyebar sebagai akibat dari pendarahan bahkan terjadi hampir di seluruh tubuh, tapi saat menekannya warna tak akan hilang atau pudar.
- ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mirip juga dengan penyakit DBD, apalagi ketika kita membahas gejala awalnya. Sakit tenggorokan dan flu adalah contohnya, namun tetap saja keduanya tidak sama.
- Pada flu, pilek akan mereda di hari hari ketujuh atau setelah sampai 2 minggu, sedangkan pada DBD baru di hari keenam gejala akan hilang drastis.
- Pada flu, rasa sakit kepala dan tubuh pegal cepat lelah adalah keluhan utama dan umumnya, namun pada DBD bukan hanya sakit kepala dan nyeri otot saja, tapi juga muncul ruam pada kulit.
- Pada flu, gejala akan disertai dengan batuk maupun bersin-bersin, sedangkan demam DBD tidak disertai bersin-bersin dan bahkan batuk pun sangat jarang.
Segera ke dokter sebelum terlambat, apalagi ketika Anda curiga terhadap gejala awal yang timbul dan tidak tahu apakah itu gejala DBD ataukah justru penyakit lainnya. Agar diagnosanya tepat, Anda memerlukan bantuan medis secepatnya.