Malaria merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyerang sel darah merah manusia dengan cara menginfeksinya. Infeksi terhadap sel darah manusia ini di sebabkan oleh perkembangan parasit plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk ataupun oleh jarum suntik yang di gunakan. Jenis nyamuk yang mampu membawa parasit menyebab malaria ini berjenis anophles yang memiliki lingkungan hidup di sekitar rawa-rawa, oleh sebab itu nyamuk anopheles lebih mudah di temui di lingungan hidup yang sekitarnya terdapat rawa-rawa. Parasit plasmodium biasanya berkembang biak pada organ hati manusia.
Ketika parasit plasmodium telah terjangkit pada organ hati, selanjutnya parasit ini akan melewati beberapa fase perkembangan yang akhirnya parasit akan menyebar ke seluruh sel darah merah dalam pembuluh darah dan kemudian menginfeksinya.
Penyakit malaria ini sebenarnya merupakan jenis penyakit lama yang telah ada sejak jaman dahulu. Sekitar 50.000 tahun yang lalu penyakit ini lebih banyak di temukan di sebagian negara Eropa dan Amerika. Penyakit malaria juga merupakan penyakit yang lebih di kenal sebagai salah satu penyakit yang di alami oleh orang yang hidup di sekitar pantai afrika, ada beberapa kasus di sana yang melibatkan nyamuk anopheles terhadap kematian beberapa orang yang terjangkit parasit plasmodium.
Gejala-gejala yang di timbulkan oleh penyakit malaria terhadap tubuh manusia memiliki beberapa tahapan misalnya gejala yang tergolong ringan hingga berat. Gejala penyakit malaria ini seperti demam, sakit kepala, mual yang mengakibatkan muntah, berkeringat dingin, diare, anemia, kejang-kejang. Biasanya gejala-gejala yang timbul dapat di sebabkan oleh proses inkubasi parasit plasmodium selama dalam masa perkembangbiakan dalam tubuh manusia. Pada masa awal inkubasi parasit plasmodium gejala yang dapat di rasakan oleh penderitanya adalah sakit kepala dan demam ringan yang dapat terjadi berulang-ulang dengan intensitas tertentu. Pada beberapa kasus terdapat sejenis penyakit malaria yang di golongkan sebagai jenis penyakit berbahaya karena dapat membawa kematian dengan jeda waktu yang singkat setelah tubuh korbannya terjangkit oleh parasit plasmodium
Selain itu malaria juga dapat membawa beberapa dampak terhadap penderita nya. Dampak penyakit malaria terhadap orang pada umumnya dapat berupa metabolisme tubuh yang melemah, rasa sakit yang menyiksa dan gejala-gejala yang timbul setiap saat dapat mengganggu aktivitas setiap harinya. Sedangkan pada ibu hamil penyakit malaria dapat menyerang tubuh sang ibu dan janin yang sedang di kandungnya. Dampak penyakit ini terhadap ibu hamil ialah gejala anemia yang dapat mengurangi kadar hemoglobin dalam tubuh, jika hal ini terjadi maka akan mengancam kesehatan maupun keselamatan janin tersebut. Bayi yang di lahirkan akan memiliki resiko untuk lahir premature, berat badan bayi tidak normal dan mengganggu perkembangan selama janin dalam kandungan. Tak hanya ibu hamil malaria juga dapat menimbulkan gejala malaria pada anak dan seseorang yang telah terjangkit penyakit lainnya seperi penyakit HIV/AIDS.
Penyakit malaria ini di golongkan ke dalam 4 jenis penyakit yang di sebabkan oleh parasit plasmodium yang berbeda jenis satu dengan yang lainnya. Jenis penyakit malaria yang paling berbahaya adalah jenis penyakit malaria tropika. Dikatakan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada orang yang telah terjangkiti parasit plasmodium, namun hal ini dapat di cegah apabila penanganan dan pengobatan terhadap jenis ini di lakukan secara cepat karena malaria tropika dapat membunuh korbannya selama 24 jam. Jenis malaria tropika di sebabkan oleh infeksi parasit plasmodium falcifarum yang di bawa oleh nyamuk anopheles. Biasanya jenis penyakit malaria ini memiliki penyebaran pada daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia.
Pada jenis parasit plasmodium falcifarum ini memiliki bentuk parasit berupa cincin yang ukurannya lebih kecil di bandingkan dengan sel darah merah yang akan di infeksinya. Gejala malaria tropica yang timbul pada jenis penyakit malaria ini berupa sakit kepala dan pusing, demam yang di sertai menggigil terus menerus, mual, muntah hingga diare, pada tahap selanjutnya penderita akan merasakan perasaan gelisah di sertai demam dan anemia. Gejala ini akan terus berlangsung terus menerus hingga 24-48 jam. Meskipun berbahaya jenis penyakit ini dapat dia atasi dengan jenis obat malaria tropika.
Sedangkan jenis penyakit malaria yang kedua adalah malaria ovale. Jika pada jenis malaria tropika di sebabkan oleh jenis parasit plasmodium falcifarum, maka pada malaria ovale di sebabkan oleh jenis parasit plasmodium ovale. Jenis penyakit ini memiliki proses penginfeksian yang samsa dengan jenis yang lainnya yaitu di mulai dari masa inkubasi hingga seterusnya merusak dan menginfeksi sel darah merah dalam tubuh secara bertahap. Jenis parasit plasmodium ovale ini diketahui memiliki kemiripan dengan jenis parasit plasmodium vivax serta memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan jenis penyakit malaria tertiana. Dampak yang di sebabkan oleh jenis penyakit satu ini tidak tertalu berbahaya bagi tubuh penderita sehingga membawa kematian seperti halnya jenis penyakit malaria tropika, karena tubuh yang terjangkiti parasit akan berangsur pulih dengan sendirinya.
Jenis yang ketiga adalah jenis penyakit malaria tertiana, pada jenis malaria ini di sebabkan oleh jenis parasit plasmodium vivax. Jenis tertiana ini memiliki intensitas yang lebih cepat jika di bandingkan dengan jenis malaria kuaartana yang mana gejala nya dapat terjadi pada 48 jam sekali. Orang yang telah terjangkit oleh jenis parasit ini biasanya penampilan fisiknya sama seperti ornag normal kebanyakan dan jika gejala-gejala yang muncul tidak terlalu spesifik dan cenderung seperti sakit pada umumnya.
Dan jenis malaria yang keempat adalah penyakit malaria kuartana, jenis penyakit ini di sebabkan oleh parasit plasmodium malariae. Dan jenis malaria ini memiliki masa inkubasi yang cenderung lebih lama dari jenis lainnya yaitu 72 jam. Gejala-gejala yang di timbulkan oleh jenis malaria kuartana ini ialah demam di sertai dengan keringat dingin, sakit kepala, pusing bahkan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.
Perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah
Seperti yang diketahui sebelumnya jika penyakit malaria semua jenisnya di sebabkan oleh parasit plasmodium yang dapat di sebarkan melalui gigitan nyamu anopheles. Di Indonesia sendiri di ketahui bahwa terdapat banyak spesies nyamuk yang lingkungan hidupnya cocok dengan lingungan alam Indonesia sehingga perkembangan berbagai jenis nyamuk tersebut dapat berkembangbiak dengan baik. Karena terdapat banyak jenis nyamuk terdapat perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah, Indonesia juga merupakan negara yang memiliki jenis nyamuk yang dapat menyebabkan anemia terbanyak di dunia setelah Brazil.
25 jenis nyamuk yang ada di Indonesia di ketahui merupakan jenis nyamuk yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit malaria dengan ciri-ciri dan cara hidup yang berbeda. Di antara itu semua terdapat jenis nyamuk yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit malaria. Karena banyak nya jenis nyamuk yang ada di sekitar, kadang kala masyarakat mengalami kesalahpahaman dalam mengenali jenis nyamuk yang dapat menyebabkan malaria dengan nyamuk penyebab demam berdarah. Berikut perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah yang perlu di pahami, yaitu :
Nyamuk aedes penyebab penyakit demam berdarah memiliki warna tubuh yang hitam disertai dengan loreng-loreng putih disekujur tubuhnya. Sedangkan pada nyamuk anopheles penyebab penyakit malaria tubuhnya berwarna coklat kehitaman.
Kemampuan terbang nyamuk aedes dapat sejauh 100 meter dari tempat semula ia menetass. Sedangkan nyamuk anopheles hanya mampu terbang sejauh beberapa meter dari tempat nyamuk itu menetas.
Nyamuk aedes betina akan menggir dan menhisap darah minimal terjadi dalam dua hari sekali, sedangkan nyamuk anopheles betina cenderung dapat menghisap darah setiap saat sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat terjadi karena masa hidup nyamuk anopheles yang singkat.
Nyamuk aedes tergolong ke dalam jenis nyamuk yang mampu bertahan lama sejak nyamuk itu menetas yaitu selama 2-3 bulan, sedangkan nyamuk anopheles hanya mampu bertahan maksimal 10 hari dan setelahnya akan mati.
Jumlah telur yang diproduksi oleh nyamuk aedes betina bisa mencapai 100 butir setiap kali dikeluarkan, sedangkan nyamuk anopheles bisa mencapai 50-200 butir.
Telur nyamuk aedes dapat menetas dalam jangka waktu 2 hari setelah telur tersebut terendam air jika air yang digunakan untuk penetasan telur mengalami kekeringan maka telur dapat bertahan dan menunggu genanagan air hingga jangka waktu 6 bulan, sedangkan pada telur nyamuk anopheles 2-3 hari dan rentan terhadap kondisi kekeringan.
Nyamuk aedes mampu untuk berkembang biak dengan meletakan telurnya pada genangan air yang bersih maupun yang kotor seperti selokan. Untuk nyamuk anopheles, nyamuk betina akan mencari genangan air yang bersih dan terbebas dari polusi untuk meletakan telur-telurnya.
Ciri-ciri tubuh nyamuk anopheles ialah mempunyai probocis yang sama panjang, bentuk scutellum yang bulat, vena sayap nyamuk tertutup sisik gelap dan puzat dan kaki nyamuk anopheles berbentuk panjang dan langsing serta dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dan pendek. Jenis nyamuk aedes memiliki ciri- ciri probocis yang tidak sama panjang, scutelum yang terdiri dari 3 lobus dan bagian ujung abdomen atau perut nyamuk aedes berbentuk lancip
Penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang di bawa oleh nyamuk anopheles dapat di atasi dengan berbagai macam tindakan pencegahan. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat di lakukan di antaranya seperti memasang kelambu ketika tidur, memakai obat nyamuk bakar ataupun semprotan nyamuk, menggunakan pakaian panjang dan tertutup ketika berada di daerah rawa atau tempat yang memiliki genangan air serta hal peneting lainnya adalah menjaga kebersihan lingkungan hidup sekitar dengan mengubur barang atau sampah yang memiliki kemungkinan dapat menjadi genangan air dan berakhir sebagai tempat perkembangan nyamuk anopheles.
Demikian perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah yang perlu di kenali. Perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu merupakan jenis nyamuk ini merupakan jenis nyamuk yang sama-sama memberikan resiko terjangkitnya penyakit yang berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian jika tidak di tangani dengan serius dan cepat. Seseorang yang telah terjangkit parasit plasmodium yang menyebabkan malaria sebenarnya dapat di atasi dengan berbagai cara pengobatan malaria baik secara medis ataupun dengan menggunakan herbal. Namun di luar dari pada itu, lebih baik melakukan tidakan pencegahan malaria sedari awal agar orang-orang yang di kasihi tidak terjangkit oleh penyakit yang dapat membawa kematian ini dengan mengetahui perbedaan nyamuk malaria dengan nyamuk demam berdarah.