Ginkgo biloba mungkin masih terdengar asing bagi beberapa dari kita, namun sebenarnya tanaman asal daratan Tiongkok ini sudah dipercaya akan khasiatnya yang besar dalam menyembuhkan sejumlah kondisi kesehatan. Walau telah banyak digunakan, sebenarnya belum ada evaluasi penuh perihal risiko bahaya dari tanaman ini. Jadi, apa kira-kira efek samping ginkgo biloba yang sebaiknya Anda ketahui sebelum memanfaatkannya?
Hipotensi atau tekanan darah rendah sangatlah berpotensi terjadi pada pengonsumsi ginkgo biloba. Hal ini bisa terjadi karena sifat ginkgo biloba sebagai pelancar aliran darah yang tinggi sehingga ukuran sel darah dapat diperkecil. Bagi para penderita tekanan darah tinggi, mengonsumsi ginkgo biloba adalah suatu keuntungan, namun bagi tekanan darah yang sudah normal maka akan berdampak pada penurunan dan rendahnya tekanan darah.
Khasiat ginkgo biloba bagi kesehatan tubuh manusia memang luar biasa dan tanamannya yang dikonsumsi oleh penderita penyakit tertentu juga akan memberikan pengaruh baik bagi kesembuhan penderitanya. Namun, bagi para penderita alergi tanaman memang harus menghindari konsumsi tanamannya langsung seperti pada umumnya atau reaksi alergi akan muncul. Sebagai solusi, maka cobalah mengonsumsi ginkgo biloba dalam bentuk suplemen yang pembuatannya juga tetap diambil dari ekstrak tanaman tersebut.
Ginkgo biloba menawarkan khasiat sebagai pelancar peredaran darah sehingga memang bila dikonsumsi beberapa jam sebelum tidur, efek utama yang bakal dialami pengonsumsi adalah insomnia. Ketika sirkulasi darah lancar, suplai oksigen pada otak pun akan lancar sehingga rasa kantuk pasti menjadi hilang yang bila dikonsumsi setidaknya 2 jam sebelum tidur mampu memicu susah tidur.
Bila ingin mendapatkan khasiatnya dan tetap ingin mengonsumsi sebelum tidur, lakukan tepat menjelang jam tidur saja karena aluran darah ke otak otomatis menjadi lebih maksimal sehingga tidur juga lebih nyenyak. Esok paginya, Anda pasti akan bangun lebih segar dan bugar yang bahkan meningkatkan konsentrasi dalam rutinitas yang dilakukan pada hari itu.
Walau kelihatannya obat herbal itu selalu aman dan lebih baik daripada obat kimia, tetap ada beberapa efek samping yang cukup berbahaya pada tanaman obat herbal sekalipun. Perdarahan dalam adalah salah satu risiko dari penggunaan ginkgo bilobadi mana pengecilan ukuran darahlah yang menjadi pemicunya. Itulah mengapa dianjurkan untuk tak menggunakan gingko biloba sebelum menempuh jenis-jenis operasi bedah.
Para pasien yang hendak menjalani tindakan medis berupa operasi atau pembedahan diminta untuk tak mengonsumsi suplemen ginkgo biloba atau dalam bentuk lainnya 36 jam sebelum berlangsungnya operasi. Bisa dikatakan bahwa ginkgo biloba merupakan obat yang mampu mengencerkan dan melancarkan aliran darah, maka dengan begitu risiko perdarahan pun juga sangat besar bila menghadapi sebuah atau beberapa prosedur medis.
Pengonsumsi ginkgo biloba berkemungkinan mengalami gangguan pencernaan berupa :
Kondisi-kondisi tersebut termasuk yang tidak berbahaya. Reaksi semacam itu dapat terjadi ketika sistem pencernaan sedang mencoba beradaptasi dengan senyawa yang ada pada gingko biloba.
Hanya saja, ketika kondisi perut kembung dan mual tak kunjung hilang walau sudah 3 minggu lebih, hentikan dulu penggunaan ginkgo biloba karena ada kemungkinan Anda mempunyai alergi terhadap ginkgotoksin. Diare yang terjadi lebih dari 2 minggu pun sebaiknya diatasi dengan menghentikan konsumsi serta memeriksakan diri ke dokter.
Waspadai akan adanya reaksi tertentu bila Anda mengonsumsi ginkgo biloba bersamaan dengan jenis obat lainnya. Obat tertentu yang dimaksud di sini adalah semacam aspirin atau ibuprofen di mana ketika digunakan bersama ginkgo biloba mampu menyebabkan risiko perdarahan bagian dalam. Pengaruh pada terbentuknya hormon serotonin juga dapat terjadi karena reaksi tak seimbang akibat konsumsi ginkgo biloba dengan obat antidepresan.
Masalah liver juga menjadi salah satu efek samping penggunaan ginkgo biloba yang wajib Anda waspadai. Konsumsi jangka panjang dari ginkgo bilobalah yang mampu berpengaruh buruk pada kesehatan liver Anda. Risiko kerusakan hati atau liver perlu dicegah karena toleransi liver dapat menurun terhadap kadar ginkgotoksin dari ginkgo biloba dengan komposisi tinggi. Tak menutup kemungkinan bahwa kanker hati juga dapat dialami pengonsumsi ginkgo biloba jangka panjang.
Penyakit stroke pun justru berpotensi besar pada orang-orang yang menggunakan ginkgo biloba secara teratur. Lagi-lagi risiko serangan stroke ini dapat disebabkan oleh penggunaan jangka panjang. Jadi untuk menghindari risiko serangan stroke ini, pengonsumsi dianjurkan untuk mengonsumsi ginkgo biloba secara on/off setiap 3 minggu. Hal ini lebih berlaku untuk para manula yang mengonsumsi ginkgo biloba dengan tujuan pencegahan penurunan kemampuan kognitif mereka.
Pada tanaman ginkgo biloba, khususnya pada bagian daun dan batang diketahui memiliki kandungan toksin yang kita sebut dengan ginkgotoksin. Efek keracunan ini bisa menjadi berbahaya walau kadar toksin sangat rendah saat konsumsi dilakukan jangka panjang ditambah dengan komposisi yang besar. Berikut adalah kondisi yang patut diwaspadai sebagai tanda keracunan ginkgo biloba:
Karena adanya sifat racun yang sudah disebutkan sebelumnya, maka sebisa mungkin hindarilah kontak langsung dengan buah dan biji ginkgo biloba. Beberapa efek yang dapat terjadi dapat memicu gangguan kesehatan kulit, seperti:
Kadar gula darah atau glukosa dapat terpengaruh oleh ginkgo biloba, jadi pastikan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen ginkgo biloba terutama bila memiliki penyakit diabetes. Ini karena ginkgo biloba mampu menjadi penurun level insulin di dalam tubuh sehingga menjadi pemicu endapan glukosa dalam darah sebab kinerja sel tubuh menurun dalam proses penyerapan energi.
120-240 mg setiap hari di mana seharinya Anda bisa mengonsumsi 2-3 kali dengan tujuan melancarkan peredaran darah saja. Untuk kondisi kesehatan tertentu, konsultasikanlah dengan dokter lebih dulu agar takaran tidak berlebihan. Usahakan untuk paling tidak asupan ginkgo biloba sampai dengan 120 mg saja hingga maksimal 12 minggu demi menghindari efek samping ginkgo biloba yang sudah diulas tersebut.