Sakarin adalah salah satu zat aditif pada makanan sebagai produk pemanis yang cukup kontroversial. Dari pihak produsen makanan dan minuman yang menggunakan bahan sakarin, mereka berpikir bahwa bahan ini aman asal digunakan dalam jumlah tertentu sesuai batasan. Sementara konsumen berpikir bahwa batasan konsumsi sakarin hanya terjadi dalam sekali konsumsi. Tentu saja jika konsumsi makanan atau minuman yang dilakukan secara rutin maka tetap berbahaya. Hal ini sama saja ketika Anda menumpuk racun dalam tubuh. (baca : makanan berbahaya yang beredar di masyarakat )
Batasan konsumsi sakaran menurut FDA adalah sekitar 15 (mg/ kg berat badan / hari). Namun ini adalah batasan harian untuk sekali konsumsi. Bagaimana efeknya jika Anda mengkonsumsi minuman atau makanan yang mengandung sakarin terus menerus atau setiap hari. Berikut ini adalah bahaya yang akan muncul dalam jangka panjang.
Bukti bahwa resiko kanker kandung kemih adalah akibat dari konsumsi sakarin secara terus menerus sesuai dengan penelitian yang dikembangkan oleh FDA ( Food and Drug Administration). Hasil penelitian ini telah diungkapkan ke publik pada tahun 1958. Percobaan yang dilakukan terhadap tikus menghasilkan kanker kandung kemih dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Namun kemudian FDA mengijinkan pemakaian sakarin dengan syarat ada label peringatan pada kemasan makanan. Dan sekarang sakarin banyak dibuat dari bahan campuran seperti asam anthraniliac, klor, sulfur dioksida, asam nitrat dan amonia.
Hasilnya resiko kanker kandung kemih tetap tinggi untuk manusia. Hal ini disebabkan karena reaksi sakarin yang bertemu dengan jumlah kalsium fosfat, kalsium dan pH yang tinggi dalam tubuh. Karena itulah resiko kanker kandung kemih dalam jangka panjang tetap ada.
Konsumsi sakarin berlebihan untuk anak-anak dan wanita hamil juga bisa menyebabkan resiko diabetes yang sangat tinggi. Kondisi ini juga terjadi pada laki-laki dan orang dewasa. Sakarin mengandung rasa manis yang bahkan lebih dari 500 kali manis gula biasa. Berbagai jenis makanan dan minuman yang mengandung sakarin sejak masih anak-anak akan menyebabkan diabetes.Hal ini menyebabkan tubuh harus memproduksi insulin dalam jumlah yang tinggi. Sementara jika tubuh tidak bisa mencukupi jumlah insulin maka kadar gula dalam darah akan meningkat. Gangguan metabolisme ini bisa menyebabkan resiko penyakit jangka panjang seperti diabetes gestasional untuk ibu hamil, hipertensi dan kebutaan. (baca juga : jenis – jenis diabates)
Konsumsi sakarin juga bisa menyebabkan tingginya resiko alergi yang bisa terjadi pada bayi, anak-anak dan orang dewasa. Alergi disebabkan karena adanya kandungan sulfonamid yang ditemukan pada sakaran. Senyawa sulfonamid yang masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan alergi terutama untuk orang yang memang sudah alergi terhadap produk senyawa sulfat. Reaksi alergi yang paling sering terjadi adalah seperti sulit untuk bernafas, pusing, diare dan luka pada kulit (Baca : Penyebab alergi kulit & Penyebab dada sesak nafas).
Beberapa produk makanan bayi seperti formula juga mengandung bahan pemanis seperti sakarin. Konsumsi dalam jumlah terbatas biasanya tidak menimbulkan masalah untuk bayi. Namun bayi yang mengkonsumsi formula secara penuh bisa beresiko terkena penyakit disfungsi otot. Hal ini akan menyebabkan otot bayi tidak berkembang sempurna sesuai dengan fungsinya. Akibat yang paling parah adalah terjadinya masalah iritabilitas pada otot bayi. Kondisi ini akan menyebabkan otot bayi tidak peka terhadap rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
Konsumsi sakarin yang memiliki rasa manis jauh lebih kuat dari gula biasa jika berlebihan juga bisa menyebabkan obesitas. Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Minensota. Konsumsi sakarin secara rutin bisa meningkatkan berat badan karena memicu konsumsi kalori yang berlebihan.
Hubungan antara kenaikan kalori dalam makanan yang mengandung sakarin adalah karena jumlah yang berlebihan. Obesitas menjadi lebih berbahaya karena jelas akan meningkatkan resiko penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. (baca juga : bahaya obesitas terhadap kesehatan )
Makanan Sehat untuk Pecinta Makanan Manis
Menjadi penyuka makanan manis sebenarnya cukup sehat, asal dilakukan dengan pilihan makanan yang benar. Sakarin bukan pemanis yang cukup menyehatkan. Berikut ini beberapa jenis makanan manis yang tetap bisa dikonsumsi dan menyehatkan.
Jadi memilih makanan yang sehat dan bebas sakarin akan membuat harapan hidup sehat Anda juga lebih besar. Konsumsi makanan yang sehat bebas sakarin juga akan melindungi tubuh dari bahaya sakarin.