Tips Olahraga

Ketahui 5 Mitos Bahaya Olahraga Saat Menstruasi Yang Hajib di ketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menstruasi adalah siklus bulanan yang dilalui oleh wanita. Menstruasi sendiri diartikan sebagai proses keluarnya darah dari rahim karena terjadinya peluruhan lapisan dinding rahim. Masa menstruasi sendiri berlangsung sekitar 3-7 hari. Sebelum menstruasi ini terjadi, wanita akan mengalami beberapa gejala antara lain rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut, sakit kepala, nyeri payudara, hingga masalah emosional. Gejala ini terkadang akan hilang setelah keluarnya darah dari dalam rahim. Akan tetapi dapat pula gejala ini terjadi selama masa menstruasi.

Pada masa menstruasi ini, para wanita akan merasakan tubuh mereka lemas, lesu dan mudah lelah. Selain itu, sebagian besar dari mereka juga merasakan nyeri perut hingga kram perut. Kondisi ini akan membuat para wanita tidak bersemangat bahkan enggan melakukan aktivitas apa pun, termasuk olahraga. Padahal ada banyak manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh. Selain faktor fisik, para wanita juga enggan berolahraga karena beredar informasi mengenai beberapa bahaya  olahraga yang dilakukan saat menstruasi. Padahal olahraga sangat bermanfaat walaupun dilakukan saat menstruasi. Kuncinya adalah olahraga dilakukan sesuai porsinya. Berikut adalah beberapa mitos mengenai bahaya olahraga saat menstruasi yang sering beredar di masyarakat:

1. Nyeri Berlebih

Banyak wanita tidak mau olahraga saat menstruasi karena takut merasakan nyeri yang berlebih. Mereka lebih memilih untuk tiduran dan tidak beraktivitas apa pun. Padahal, olahraga justru menjadi cara mengatasi nyeri haid. Salah satu olahraga yang dapat meredakan nyeri perut adalah yoga. Selama menstruasi hindari melakukan olahraga seperti sit up, push up, dan squat untuk menghindari bertambahnya nyeri perut.

2. Kram Perut

Olahraga tidak akan membuat Anda mengalami kram perut jika dilakukan dengan baik dan tidak secara berlebih. Penyebab kram perut adalah adanya aktivitas berlebih yang berhubungan dengan otot perut. Olahraga ringan justru dapat memicu keluarnya hormon endorfin yang berfungsi untuk meredakan atau mencegah terjadinya kram perut. Hormon endorfin memiliki sifat pereda sakit. Kram perut juga merupakan salah satu bahaya olahraga tanpa pemanasan.

3. Pingsan

Banyak orang yang mengatakan bahwa berolahraga ketika menstruasi bisa mengakibatkan wanita itu pingsan. Olahraga yang berlebihan dipastikan dapat mengakibatkan pingsan jika dilakukan secara berlebihan, walaupun bukan dilakukan oleh orang yang sedang menstruasi. Lakukanlah olahraga yang aman selama masa haid sehingga berbagai bahaya olahraga saat menstruasi dapat dihindari. Selain itu, pastikan pula asupan makanan dan minuman harus tercukupi. Dengan begitu, risiko pingsan dapat dihindari.

4. Dehidrasi

Olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Akan tetapi hal ini dapat terjadi pada siapa pun, bukan secara khusus wanita yang sedang menstruasi. Dehidrasi terjadi karena adanya kekurangan cairan dalam tubuh. Ketika olahraga, pasti akan banyak keringat dan energi yang keluar. Ketika tidak ada asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh maka risiko dan bahaya dehidrasi akan mengancam kesehatan.

5. Menstruasi Berhenti

Pernah tersiar kabar bahwa salah satu bahaya olahraga saat menstruasi adalah dapat membuat menstruasi terhenti. Hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Yang benar, bahaya olahraga yang berlebihan adalah terhentinya menstruasi. Olahraga berat yang dilakukan secara terus menerus berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh. Olahraga harus dilakukan dengan benar dan cukup. Kurang olahraga saat menstruasi juga berdampak tidak baik terhadap kebugaran tubuh. Tubuh akan tetap terasa lemah karena kurangnya aktivitas.

Wanita yang sedang menstruasi terkadang merasa lemas dan tidak bertenaga. Kondisi ini kemudian membuat mereka enggan dan malas berolahraga. Padahal, aktivitas olahraga ketika menstruasi dapat meningkatkan hormon estrogen yang berfungsi mengurangi kram dan nyeri perut akibat menstruasi. Selama menstruasi, disarankan untuk tetap berolahraga dengan olahraga ringan namun kaya manfaat. Olahraga yang disarankan antara lain lari jarak pendek, berjalan kaki, senam aerobik, yoga, berenang, dan pilates. Berbagai olahraga ini berdampak positif pada kebugaran tubuh, terutama ketika menstruasi. Yang perlu diperhatikan adalah lakukan olahraga dengan cara yang benar, termasuk dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Anda harus mewaspadai bahaya olahraga tanpa pemanasan. Dengan begitu, Anda akan merasakan manfaat olahraga baik selama menstruasi atau pun tidak sedang menstruasi. Selain itu, jangan mudah percaya mengenai macam-macam pantangan atau mitos selama menstruasi. Tubuh sehat dengan olahraga yang tepat.