Fungsi trombosit yang sangat krusial bagi tubuh menyebabkan sel darah yang juga dikenal dengan nama platelet atau keping darah ini harus selalu dalam kondisi prima dan tidak terkontaminasi atau terinfeksi.
Kalau selama ini yang sering kita tahu bahwa fungsi trombosit itu adalah membekukan darah, tetapi terkadang kita tidak memahami apa sebenarnya yang menjadi tugas utama trombosit. Pembekuan darah yang dimaksud disini tentunya tidak berarti darah menjadi beku seperti es batu, melainkan terjadi proses yang dilakukan oleh trombosit sehingga darah akan tertahan dan berhenti mengalir.
Trombosit akan mulai bekerja apabila ditemukan luka/pecah di bagian pembuluh darah, yang kemudian akan menyusutkan ukuran pembuluh darah yang pecah tersebut sehingga darah tidak mengalir ke luar atau setidaknya meminimalisir. Setelah itu trombosit akan membentuk jaring yang terdiri dari benang-benang yang disebut dengan fibrinogen untuk menutupi area pembuluh darah yang luka/pecah tersebut, hingga nantinya akan hancur dengan sendirinya begitu sel pembuluh darah sudah melakukan regenerasi.
Tak hanya itu, trombosit juga akan bekerja pada saat menemukan infeksi berupa virus atau bakteri di bagian dalam tubuh, untuk kemudian menangkap mereka hingga akhirnya bakteri dan virus dimatikan oleh sel yang bertugas untuk menjaga imun tubuh lainnya.
Trombosit sendiri dihasilkan oleh sumsum tulang, dan memiliki rentang aktif selama kurang lebih 10 hari sebelum akhirnya menjadi mati dan tidak berfungsi. Di dalam tubuh manusia dengan kondisi normal atau sehat, kadar trombosit yang beredar biasanya berkisar antara 150,000 hingga 400,000 sel per mcL. Melihat betapa pentingnya peran trombosit dalam membantu tubuh untuk melawan luka dan infeksi, bisa Anda bayangkan apa yang akan terjadi apabila produksi trombosit menurun drastis sehingga tidak mencapai rentang normal seperti yang telah disebutkan di atas.
Kadar trombosit yang turun hingga di bawah atau sama dengan 20,000 sel/mcL mengindikasikan adanya suatu kerusakan pada sumsum tulang atau kemungkinan adanya infeksi pada sumsum tersebut. Apabila jumlah trombosit yang beredar sudah mencapai angka tersebut, pihak medis biasanya akan menyarankan untuk rawat inap dan melakukan transfusi darah, atau dalam hal ini dilakukan transfusi trombosit.
Tindakan transfusi darah tersebut memerlukan persiapan yang matang dan tidak sembarangan, karena apabila terjadi sesuatu akibat salah transfusi darah, akan dapat sangat membahayakan jiwa dan keselamatan pasien. Efek samping setelah transfusi darah yang tidak dilakukan dengan benar bisa bermacam-macam, mulai dari sakit kepala, gatal-gatal, hingga terjadinya gagal ginjal dan juga kemungkinan terjadi paru-paru basah.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca artikel kami yang berjudul cara transfusi darah pada manusia, kemudian pada artikel transfusi darah pada anak, dan juga cara melakukan transfusi darah, serta untuk mengetahui apa saja efek samping selengkapnya bisa membaca artikel kami yang berjudul efek transfusi darah beda golongan dan juga efek transfusi darah pada ibu hamil.
Akan tetapi, apabila jumlah trombosit masih di sekitar kisaran 50,000 sel/mcL, maka Anda tidak perlu melakukan transfusi dan cukup mengkonsumsi makanan dan buah-buahan yang bisa membantu meningkatkan produksi trombosit.
Buah untuk menaikan trombosit tersebut antara lain:
Buah yang satu ini kaya akan vitamin C yang akan berguna dalam memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit dan juga membantu menguatkan produksi trombosit. [AdSense-B]
Buah jambu biju juga kaya akan vitamin C tersebut sehingga juga baik untuk dikonsumsi mereka yang kadar trombositnya rendah.
Kurma memiliki kandungan zat besi yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh darah untuk dapat berfungsi, termasuk oleh trombosit.
Buah naga mengandung banyak vitamin yang berguna bagi tubuh dan organ-organ di dalamnya, dan membantu meningkatkan produksi trombosit di dalam tubuh.
Tidak hanya kaya vitamin, aprikot juga mengandung zat besi yang seperti kami sebutkan di atas, sangat berguna bagi kesehatan sel trombosit dan sel darah lainnya. [AdSense-A]
Buah pepaya dinilai sangat efektif dalam menaikan kadar trombosit di dalam tubuh sehingga penting untuk dikonsumsi.
Buah bit berguna untuk mencegah terjadinya anemia, mengurangi dampak anemia bagi penderitanya, dan juga membantu produksi trombosit meningkat.
Buah yang kaya akan vitamin dan zat berguna lainnya ini juga berkhasiat dalam meningkatkan kadar trombosit yang dihasilkan oleh sumsum tulang.
Anggur dan juga anggur kering (kismis) sama-sama dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit yang beredar di dalam tubuh.
Buah alpukat juga dikenal sebagai salah satu buah yang memiliki kandungan gizi yang berguna untuk meningkatkan kadar trombosit.
Buah yang berkhasiat untuk melawan penyakit kanker ini juga dapat membantu menormalkan kembali jumlah trombosit yang diproduksi sehingga baik untuk dikonsumsi mereka yang kekurangan trombosit.
Sama seperti jeruk, buah lemon kaya akan vitamin C yang berguna dalam meningkatkan vitalitas serta daya tahan tubuh terhadap penyakit dan memperbaiki kadar trombosit menjadi normal kembali.
Mengandung kalori, karbohidrat, dan kaya akan viyamin, buah labu akan sangat baik untuk dikonsumsi oleh mereka yang jumlah trombositnya rendah karena akan membantu meningkatkannya.
Buah berwarna merah cerah dan berasal dari keluarga berry ini memiliki kandungan vitamin C yang tinggi seperti jeruk dan lemon yang baik untuk meningkatkan daya tahan serta jumlah trombosit.
Buah yang lebih sering dijadikan sayuran ini mengandung beragam vitamin seperti A, C, dan K yang masing-masing diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan meningkatkan daya tahannya.