Sembelit sebenarnya adalah sebuah gejala dan bukan penyakit. Gejala ini pernah dialami oleh semua orang dan berkaitan erat dengan kebiasaan pola makan. Dalam dunia kedokteran, sembelit disebut konstipasi. Konstipasi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti ‘bergerombol bersama’, artinya menyusun ke suatu bentuk padat. Sekitar abad ke-16, istilah konstipasi digunakan pada orang yang mengalami gangguan buang air besar dan ditemukan akumulasi kotoran dalam usus besar yang melebar disebut kolon yang berdilatasi.
(Baca juga: penyebab sembelit)
Penyebab konstipasi ada yang dapat diketahui dan ada yang tidak diketahui bergantung pada jenis konstipasinya. Konstipasi yang diketahui penyebabnya adalah kontipasi organik atau konstipasi struktural. Walaupun jarang terjadi, konstipasi jenis ini masih memiliki tepat untuk dipertimbangkan sebagai suatu kelainan penyebab konstipasi. Beberapa kelainan organik yang paing sering ditemukan sebagai penyebab kontipasi pada anak adalah
(Baca juga: makanan penyebab sembelit)
Ada beberapa klasifikasi yang perlu Anda kenali berdasarkan penyebabnya, sembelit atau konstipasi dibagi menjadi konstipasi fungsional dan konstipasi akibat struktural.
Konstipasi ini terjadi karena gangguan pergerakan usus dan anorektal yang dapat diakibatkan berbagai macam hal. Sebagian besar kasus konstipasi adala konstipasi fungsional, 95% pasien konstipasi adalah berjenis konstipasi fungsional.
Pada anak, konstipasi sering terjadi dikala anak sedang belajar buang air besar dan akan fase anak masuk sekolah. Konstipasi jenis ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu kosntipasi fungsional primer dan konstipasi fungsional sekunder tergantung dari ada atau tidaknya penyebab yang mendasarinya.
Penyebab yang tidak dapat dipastikan sebagai penyebab konstipasi digolongkan menjadi konstipasi fungsional primer. Sebagian besar pasien tergolong konstipasi fungsional primer. Sedangkan, konstipasi fungsional sekunder ditegakan jika diketahui penyebab yang mendasari terjadinya konstipasi. Biasanya penyebab konstipasi fungsional sekunder adalah efek samping obat dan penyakit sistemik.
Kontipasi ini terjadi akibat kelainan struktural yang terjadi melaluiproses penyumbatan atau obstruksi pergerakan feses atau kotoran yang disebabkan perubahan bentuk dan struktur usus.
Sembelit Berdasarkan Durasi
Ada pula kasus sembelit atau konstipasi yang dibagi menjadi 2 di mana hal tersebut berdasarkan pada durasi lama sebentarnya masa sembelit.
(Baca juga: obat pencahar alami)
Gejala sembelit mengacu pada kriteri Rome II dimana paling sedikit pasien sembelit harus mengalami paling sedikit dua gejala lebih dari 3 bulan. Kriteria- kriteria tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Selain itu, pasien yang menderita sembelit dapat juga tidak menunjukan gejala- gejala diatas, namun dapat mengalami satu dari gejala dibawah ini
Untuk menentukan apakah seseorang menderita sembelit, maka dibentuklah kriteria yang berbeda-beda berdasarkan usia penderita. Ini karena tiap usia memiliki bentuk organ pencernaan dan abdomen yang berbeda terutama pada anak-anak dan yang sudah lansia.
1. Anak dengan Usia Kurang dari 4 Tahun
Untuk anak yang berusia kurang dari 4 tahun, kriteria yang digunakan adalah
2. Anak dengan Usia di atas 4 Tahun
Bagi anak yang berusia 4 tahun sudah memiliki ukuran rongga perut yang cukup besar dan ukuran usus yang lebih besar dari anak berusia kurang dari 4 tahun. Selain itu, anak sudah mengalami peningkatan kognitif sehingga sudah belajar dimana dan kapan akan buang air besar. Sehingga kriteria untuk sembelit pada akan usia di atas 4 tahun adalah sebagai berikut.
Soiling adalah keluarnya kotoran tanpa disadari dalam jumlah yang sedikit dan sering mengotori dan menodai pakaian dalam. Soiling biasanya terjadi pada saat pasien sedang kentut akibat ketidakmampun anak untuk mengontrol pengeluaran kotoran. Orang tua biasanya akan mengira bahwa anaknya sedang diare dan memberikan obat anti diare. Sedangkan enkopresis adalah pengeluaran kotoran baik yang disadari maupun yang tidak disadari dalam jumlah yang besar pada anak yang berusia di atas 4 tahun.
(Baca juga: penyebab feses berwarna hitam)
3. Lansia
Pada orang yang sudah berusia lanjut, terjadi perubahan anatomi pada saluran pencernaan, terutama saluran pencernaan bawah. Perubahan ini akan menyebabkan masa transit kotoran lebih lama dan berkurangnya kandungan air dalam feses. Lama masa transit kotoran total 4-9 hari dimana biasanya <3 hari. Pemanjangan ini terjadi karena proses penuaan yang dipengaruhi penyakit kronis, terlalu lama duduk dan berbaring,dan sedang dalam pengobatan.
Kriteria yang digunakan untuk orang tua sama dengan gejala konstipasi pada umunya yaitu kriteri Rome III ditambahakn dengan Skoring Lango Obstructed Defecation Syndrome (ODS). Skoring ini adalah suatu sistem penilaian yang digunakan untuk menentukan terapi pasien sembelit dan memantau hasil pengobatan jangka panjang maupun jangka pendek.
Kriteria ini dibuat untuk menentukan derajat konsistensi kotoran pasien yang mengalami sembelit. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat kotoran yang dikeluarkan pada saat buang air besar dan menilai konsistensinya termasuk tingkat berapa sesuai kriteria Bristol Stool Chart yang bisa disimak di bawah ini:
(Baca juga: penyebab bab berdarah merah segar)
Sebelum memberikan terapi konstipasi pada anak terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya sembelit dan soiling. Hal ini diperlukan agar orang tua tidak mengalami perasaan bersalah dan saling menyalahkan. Edukasi juga dapat meningkatkan kepatuhan terhadap terapi sehingga terapinya dapat berhasil. Berikut adalah tatalaksana sembeli pada anak
Tujuan terapi sembelit ada lansia adalah mengurangi gejala, mengembalikan kebiasaan buang air besar yang normal, pasien dapat mengeluarkan kotoran yang berkonsistensi lunak minimal 3 kali per minggu tanpa usaha untuk mengejan dan meningkatkan kualitas hidup dengan efek samping yang minimal. Terapi sembelit pada lansia ada dua macam, yaitu tanpa menggunakan obat yang disebut terapi non-farmakologis dan yang menggunakan obat yan disebut farmakologi.
(Baca juga: cara mengatasi sembelit)
1. Terapi non-farmakologis
Terapi non-farmakologi adalah terapi yang dilakukan dengan mengubah gaya hidup untuk memperbaiki gejala sembelit. Selain itu, terapi ini juga dapat dillakukan untuk melakukan pencegahan pada sembelit dan pencegahan terhadap sembelit yang terjadi dalam waktu yang lama. Terapi yang dimaksud kira-kira meliputi:
Seseorang yang memiliki gaya hidup kurang gerak memiliki risiko menderita sembelit dua kali lipat dari pasien yang normal. Pada orang tua biasanya menderita penyakit kronis yang menyebabkan dirinya terbaring pada tempat tidur dalam waktu yang lama. Hal ini yang memicu pasien lansia susah buang air besar. Bagi anda yang tidak menderita penyakit kronis anda dapat menjadwalkan latihan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu. Frekuensi latihan ini baik bagi kesehatan jantung anda.
Sebagian kemampuan buang air besar merupakan suatu refleks yang dikondisikan. Secara normal, waktu yang paling optimal untuk buang air besar adalah setelah bangun tidur dan setelah makan. Jika anda melewatkan kesempatan ini untuk buang air besar maka kotoran akan menetap pada usus anda dan terus diserap oleh tubuh anda. Anda harus dapat mengenali dan merespon keinginan buang air besar jangan anda tahan karena dapat menyebabkan kotoran anda menumpk dalam usus dan menyebabkan sembelit.
Sebuah penelitian bertujuan untuk membandingkan berbagai posisi buang air besar dengan kemampuan untuk buang air besar. Dalam penelitian tersebut disimpulkan posisi setengah jongkok atau semi squatting merupakan posisi yang dapat memudahkan buang air besar. Hal ini berkaitan dengan posisi sudut usus besar yang membentuk sebuah sudut.
Dengan posisi yang seperti itu sudut usus besar menjadi lebih lurus. Posisi ini dapat dibantun dengan alat bantu pijakan kaki atau seikit membungkukn badan ke depan saat anda sedang buang air besar. Bantal juga dapat digunakan untuk membantu menguatksn otot perut yng berungsi menambah kekuatan otot untuk buang air besar.
Kotoran yang kandungan airnya sedikit menyebabkan konsistensinya menjadi padat keras. Minum air yang cukup akan meningkatkan kandungan air dalam tubuh dan kotoran yang dikeluarkan di mana sekaligus menghindarkan dari bahaya dehidrasi. Jumah minimal air yang dikonsumsi adalah 8 gelas air per hari yang juga dianggap setara dengan kurang lebih dua liter per hari.
Sebaiknya anda mengganti kebiasaan minum minuman ringan, alkohol, teh dengan air putih. Selain untuk membantu buang air besar. Air juga berguna memperbaiki metabolisme tubuh. Berbagai reaksi kimia dalam tubuh memerlukan air. Dengan reaksi kimia yang berjalan akan memperbaiki fungsi seluruh organ tubuh.
Peningkatan konsumsi serat secara umum direkomendasikan sebagai terapi awal untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Rekomendasi makan yang tinggi serat seperti buah dan sayur atau suplemen yang mengandung serat perlu dilanjutkan selama 2-3 bulan sebelum ada perbaikan gejala sembelit yang bermakna. Suplemen yang mengandung serat adalah psyllium berasal dari kulit ari ispaghula/ispaghula husk, metilselulosa, polycarbophil atau kulit padai / bran.
Biofeedback atau pelatihan ulang dasar rongga pinggul merupakan terapi pilihan untuk dissinergi defekasi. Pasien dilatih untuk merelaksasikan otot- otot panggul dan otot sfingter anus saat mengejan dan mengkorelasi relaksasi dengan mengejan agar dapat buang air besar. Stimulasi saraf sakrum saat ini daat digunakan untuk menangani sembelit dana beberapa data awal menyimpulkan kemungkinan perannya untuk mengatasi sembelit yang gagal dengan berbagai terapi-terapi sebelumnya.
(baca juga: obat tradisional sembelit)
2. Terapi farmakologis
Terapi farmakologi mengunakan obat-obatan untuk mengatasi gejala sembelit pada tubuh. Suplemen serat dapat dimasukan dalam kategori ini. Berikut adalah beberapa jenis obat yang digunakan untuk terapi pasien yang memiliki gejala sembelit:
(Baca juga: obat herbal susah BAB – cara mengatasi BAB keras)
Itulah tadi penjelasan mengenai sembelit. Sembelit dapat diecegah dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin disertai dengan makan makanan sehat seperti buah yang mengandung air dan sorbitol dan sayuran. Kurang olahraga dan juga kurangnya asupan makanan yang mengandung serat serta air tinggi bisa menjadi masalah besar.
Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi karena akan memperberat kerja sistem pencernaan anda untuk mencernanya. Sembelit juga dapat dipengaruhi oleh faktor stres psikologis. Karena itu banyak-banyak lah berpikir positif atau melakukan olahraga yang melatih pikiran anda untuk berpikir positif seperti Yoga. Ada banyak cara untuk menjaga tubuh tetap bugar dan menjauhkan diri dari sembelit yang bisa Anda coba mulai dari sekarang.