Trombosit adalah salah satu sel darah yang dibentuk di sumsum tulang belakang dan memiliki bentuk oval kecil. Di dalam aliran darah kita, trombosit akan bertahan selama 5 sampai 9 hari dan secara konsisten akan digantikan oleh sel-sel yang baru. Adapun fungsi utama dari trombosit adalah membantu proses pembekuan darah. Jadi ketika kulit kita terkena sayatan atau terluka maka trombosit memegang peranan penting untuk mempercepat proses penyembuhan di mana sel darah tersebut akan menutup luka melalui proses pembekuan darah di area luka.
(Baca juga: proses pembekuan darah manusia)
Selama ini kebanyakan orang mengaitkan kadar trombosit rendah dengan penyakit DBD, di mana penyakit tersebut merupakan penyebab paling umum dari rendahnya kadar trombosit di dalam darah. Trombositopenia merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan rendahnya kadar trombosit dalam darah. Menurunnya kadar trombosit dalam darah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit yang menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, leukemia, serta konsumsi beberapa jenis obat-obatan. Umumnya, menurunnya kadar trombosit dalam darah tidak menyebabkan kondisi yang serius. Namun jika tidak segara ditangani dan mengakibatkan kadar trombosit dalam darah jauh dari kadar normal bukan tidak mungkin bisa menyebabkan kematian pada seseorang.
(Baca juga: penyebab trombosit turun)
Akibat Kadar Trombosit Turun
Berapa kadar normal trombosit di dalam darah? Normalnya, kadar trombosit dalam darah bisa dikatakan wajar atau normal jika berada dalam kisaran 150.000 sampai 450.000 trombosit untuk setiap mikro liter darah. Kadar trombosit dianggap menurun jika jumlahnya kurang dari 150.000 untuk setiap mikro liter darah. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka tubuh bisa mengalami gangguan kesehatan, seperti:
1. Luka Sulit Sembuh
Siapa yang belum pernah tersayat atau terluka pada kulitnya? Hampir setiap orang pernah mengalami luka di kulit, entah itu luka yang ringan atau serius. Umumnya luka akan sembuh setelah beberapa waktu karena adanya trombosit di dalam darah kita. Bagaimana jika kadar trombosit dalam darah menurun? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trombosit memiliki fungsi utama sebagai penyembuh luka, atau lebih tepatnya sebagai agen utama dalam proses pembekuan darah sehingga luka cepat sembuh. Jika akibat trombosit turun, bisa jadi luka akan sulit sembuh. Bahkan meskipun itu hanya berupa luka kecil bisa jadi seseorang akan mengalami pendarahan yang cukup serius.
(Baca juga: penyebab luka tidak cepat kering)
2. Menyebabkan Munculnya Ruam di Kulit
Munculnya ruam di kulit tanpa sebab yang Anda ketahui dengan pasti bisa jadi menandakan bahwa kadar trombosit di dalam tubuh Anda turun. Gejala ini bisa dijadikan sebagai acuan sekaligus akibat dari kadar trombosit yang tidak terpenuhi.
3. Mudah Memar
Rendahnya kadar trombosit dalam darah juga bisa membuat seseorang mudah mengalami memar. Normalnya, orang akan mengalami memar karena adanya tekanan benda berat, misalnya karena pukulan atau terjatuh. Namun, seseorang yang tidak mengalami cedera sekalipun bisa mengalami memar jika kadar trombosit di dalam darahnya rendah. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa darah yang ada di dalam tubuh Anda tidak mengalami pembekuan sebagaimana mestinya.
4. Mimisan
Mimisan yang terjadi terlalu sering juga bisa menjadi gejala yang menandakan rendahnya kadar trombosit dalam darah Anda. Kondisi ini juga sering ditandai pada penderita leukemia. Rendahnya jumlah trombosit pada penderita leukemia sering menyebabkan mimisan.
(Baca juga: penyebab mimisan)
5. Gusi Berdarah
Gusi berdarah biasanya akan segera sembuh setelah beberapa detik. Namun, pada orang yang tidak memiliki kadar trombosit yang cukup bisa jadi gusi berdarah akan sulit sembuh. Bahkan kemungkinan ia akan sering mengalami gusi berdarah meskipun penyebabnya hanya hal-hal kecil, misalnya terluka saat menyikat gigi atau terkena makanan yang terlalu keras.
(Baca juga: penyebab gusi bengkak – cara menjaga kesehatan gusi dan mulut)
6. Mestruasi Tak Kunjung Berhenti
Menurunnya jumlah trombosit dalam tubuh juga bisa menyebabkan seseorang mengalami menstruasi dalam jangka waktu yang lama. Umumnya, seseorang akan mengalami siklus menstruasi selama satu minggu atau maksimal selama 2 minggu. Namun pada seseorang yang memiliki kadar trombosit rendah, mestruasi bisa berlangsung lebih dari 2 minggu. Dari kasus ini kita juga mengetahui jika trombosit memegang peranan penting untuk mengatur siklus menstruasi secara normal.
(Baca juga: makanan yang dilarang saat haid – bahaya minum kopi saat haid)
7. Urin atau Kotoran Bercampur Darah
Rendahnya kadar trombosit di dalam tubuh juga bisa menyebabkan urin atau kotoran seseorang bercampur dengan darah. Kondisi ini kemungkinan akan terjadi ketika organ dalam seseorang (misalnya saluran pencernaan) mengalami pendarahan. Pendarahan ringan pada saluran pencernaan mungkin akan segera sembuh dan tidak berakibat fatal jika jumlah trombosit normal karena luka akan segera sembuh. Namun rendahnya kadar trombosit akan menyebabkan pendarahan tidak segera berhenti. Darah akan ikut keluar tubuh melalui kotoran atau urin penderita. (Baca juga: BAB berdarah)
Itulah beberapa akibat trombosit turun. Pada beberapa kasus yang tergolong parah, penurunan kadar trombosit bisa menyebabkan kematian ketika terjadi pendarahan otak. Selain itu seseorang yang mengalami pendarahan di organ usus juga bisa mengalami kematian jika kadar trombositnya rendah. (Baca juga: cara meningkatkan trombosit darah)