Ada yang mengatakan bahwa memberikan kopi bagi anak, tentu dengan takaran yang sangat sedikit dan secara berkala mampu mencegah anak kejang saat sedang mengalami demam. Oleh karena itu, mungkin ada sebagian orang tua yang memberi anaknya kopi walaupun hanya sedikit kadang-kadang. Nyatanya, ada bahaya minum kopi bagi anak apalagi kalau sampai terlalu sering.
Ada kemungkinan para orang tua yang berpikir bahwa sang anak tidak apa-apa diberi kopi sehingga meski sedikit pun, mereka memberi secara sering. Padahal, jika sampai anak terbiasa minum kopi setiap hari apalagi terlalu sering dan banyak juga bisa berbahaya bagi kesehatan mereka. Ini karena tubuh anak terhadap kafein belumlah terlalu kuat.
Sebagai orang dewasa saja, minum kopi terlalu banyak pada beberapa kasus dapat menyebabkan sakit kepala bukan? Apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak terlalu sering. Sakit kepala yang muncul dapat disebabkan oleh kafein dalam kopi. Daripada minum kopi, tentunya anak seharusnya lebih banyak minum susu.
Seperti disebutkan sebelumnya, daya tahan tubuh anak masih terlalu rendah terhadap kandungan kopi, yakni kafein. Itulah kenapa ada beberapa kasus di mana sang buah hati mengalami sakit perut yang sebenarnya disebabkan lagi-lagi oleh kandungan kafein. Hati-hati karena sakit perut ini bisa jadi suatu hal yang menghambat kegiatan anak-anak Anda.
Berlanjut dari sakit perut, ada kemungkinan sakit perut ini disusul dengan diare, apalagi kalau si anak terlalu dipaksakan untuk bisa minum kopi dalam jumlah atau takaran yang besar. Supaya tidak sampai diare, tentu boleh memberi anak kopi 1-2 sendok makan saja tapi itu pun jarang-jarang saja.
Jika para orang dewasa saja seringkali mengalami yang namanya gangguan tidur di malam hari karena minum kopi, anak-anak pun juga bisa. Pola tidur alami dimiliki oleh setiap anak dan jika minum kopi terlalu sering, dikhawatirkan kafein mampu mengganggu pola tidur tersebut. Itulah mengapa takaran kopi yang diberikan harus diminimalisir sebaik mungkin.
Masalah kegemukan juga dapat terjadi pada anak apabila konsumsi kopi secara sering dan berlebihan. Bagi anak-anak yang tak suka kopi pahit seperti yang diminum orang tuanya, maka tentunya supaya rasanya lebih manis, mereka lebih senang kalau penambahan gulanya banyak sehingga hal ini bisa menyebabkan obesitas lama-kelamaan.
Selain obesitas, minuman kopi yang anak-anak sering konsumsi dan ditambah dengan banyak gula agar lebih manis juga mampu mengganggu kesehatan gigi mereka. Ancaman seperti karang gigi, sakit gigi dan gigi berlubang hingga gangguan lainnya pun sangat berisiko besar, apalagi dengan adanya efek kafein juga pada kopi.
Seperti efek yang didapat oleh para orang dewasa yang senang mengonsumsi kopi, yakni lebih bertenaga dan aktif, begitu juga efek yang bakal diperoleh anak. Kafein pada kopi tentunya merupakan stimulan yang bakal menjadikan anak lebih aktif dari biasanya dan bahkan tergolong hiperaktif yang bisa mengancam prestasi dan nilainya di sekolah.
Perlu diingat bahwa kopi pada dasarnya adalah diuretik di mana ini berefek pada peningkatan produksi urine di mana hal ini berdampak pula pada kurangnya kalsium pada tubuh. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, kekurangan kalsium mampu menjadi pemicu pengeroposan tulang dini pada anak.
Pada masa kanak-kanak, tentu saja pertumbuhan tulang masih terus berjalan dan asupan kalsium sangatlah dibutuhkan. Ketika asupan kafein terlalu tinggi dan besar bagi tubuh anak, risiko kehilangan kalsium juga makin tinggi sebab kalsium sebanyak 6 mg hilang untuk setiap 100 mg kafein yang masuk ke dalam tubuh.
Kopi adalah jenis minuman stimulan sehingga walaupun mampu menambah tenaga pada tubuh, nyatanya kopi dapat menurunkan selera makan. Anak-anak masih dalam masa pertumbuhan sehingga penting untuk makan banyak apalagi makan makanan yang penuh nutrisi, jadi kopi bisa memperparah turunnya selera makan mereka.
Minum kopi terlalu sering dan berlebihan bagi anak mampu memicu bahaya semacam dehidrasi. Kondisi di mana tubuh kekurangan cairan ini dapat dialami pula oleh orang dewasa karena asupan kafein yang terlalu banyak di dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi kopi harus sangat dibatasi untuk anak-anak dan ajarkan anak untuk lebih banyak minum air putih serta susu.
Kalau orang dewasa saja mudah merasa gelisah sebagai efek dari minum kopi, anak-anak pun juga sama. Kegelisahan dapat muncul karena asupan kafein yang terlalu banyak pada tubuh si anak. Hal ini pun bisa kemudian menjadikan anak terus-terusan merasa haus apabila tak diimbangi dengan minum air putih yang cukup.
Itulah sederet bahaya minum kopi bagi anak yang para orang tua perlu perhatikan agar tak sembarangan memberi anak kopi dalam dosis tinggi ataupun terlalu sering. Asupan kafein yang tepat bagi anak menurut para ahli adalah kurang dari 45 mg saja seharinya. Namun juga sebaiknya tidaklah setiap hari dan jarang-jarang saja memberi anak Anda kopi supaya efek bahayanya tak terjadi.
Ahli gizi di Amerika Serikat pun sebenarnya sudah menyatakan anjuran bagi para orang tua untuk tak memberikan anak-anaknya kopi khususnya yang masih usia anak-anak dan remaja (belum sampai usia 18 tahun). Intinya, minum kopi sebaiknya tidaklah dibiasakan pada anak sebelum menginjak usia dewasa.