Septoplasti merupakan cara pembedahan atau operasi hidung. Seperti umumnya pembedahan, septoplasti mempunyai manfaat dan bahaya yang cukup besar. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas tentang manfaat, metode, bahaya, dan perawatan dari tindakan medis ini.
Septoplasti dapat dikatakan adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki deviasi septum. Yang dimaksud deviasi septum adalah kondisi di mana septum, tulang yang membagi dua rongga hidung sama besar, bergeser dari tempatnya. Pergeseran ini menimbulkan akibat salah satu dari rongga hidung menjadi lebih kecil dan yang lainnya menjadi lebih besar. Pergeseran terjadi saat janin mengalami proses kelahiran atau cedera saat seseorang tumbuh besar dan dewasa.
Deviasi septum ada yang perlu diperbaiki dan ada yang tidak tergantung gangguannya terhadap pernapasan. Jika sangat mengganggu pernapasan, maka operasi atau septoplasti perlu dilakukan. Perlu tidaknya akan diperiksa dokter dan berdasarkan gejala yang dirasakan, dan gejala deviasi septum antara lain :
Karena septoplasti merupakan operasi atau pembedahan, maka metodenya dimulai dari sebelum operasi, saat operasi, dan setelah operasi / perawatan / recovery.
Sebelum Operasi
Operasi septoplasti dilakukan oleh dokter bedah THT. Ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya cara memperbaiki deviasi septum. Khususnya bila deviasi septum yang terjadi sangat parah sehingga mengganggu pernapasan dan hidung tersumbat setiap hari. Dokter akan menyarankan operasi setelah mendiagnosa dengan berdasarkan pemeriksaan secara fisik dan rontgen hidung. Selanjutnya tahapan sebelum operasi adalah sebagai berikut :
Saat Operasi
Penderita deviasi septum yang akan dioperasi memasuki ruang operasi setelah minimal 6 jam puasa makan. Penderita hanya boleh minum, barulah selanjutnya akan diakukan hal di bawah ini :
Setelah menjalani operasi, penderita dapat langsung pulang atau menginap, tergantung kelancaran operasi. Ketika sudah pulang, maka penderita melakukan rawat jalan dengan memperhatikan :
Setiap operasi atau tindakan medis mempunyai resiko bahaya atau komplikasi, tidak terkecuali septoplasti. Umumnya bahaya sebuah operasi sudah diinformasikan kepada pasien dan keluarga, agar mereka bersiap dengan segala kemungkinan. Meskipun operasi ini termasuk operasi kecil, ada beberapa bahaya yang mungkin terjadi seperti halnya :
Pendarahan dari bekas sayatan yang tidak berhenti mungkin terjadi pada penderita operasi, meskipun untuk operasi ini kemungkinannya sangat kecil. Pendarahan dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pembuluh darah yang ikut tersayat lebar, penderita mengkonsumsi obat pengencer darah sebelumnya, dan sebagainya. Pendarahan dapat juga menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di rongga hidung, sehingga akan menambah masalah penyumbatan pernapasan kembali.
Operasi dilakukan ingin menghentikan semua gejala deviasi septum yang menghambat pernapasan. Namun pada beberapa orang hal ini tidak berhasil. Kemungkinannya setelah operasi, gejala seperti hidung tersumbat masih bisa dirasakan sekali waktu atau sedikit sampai banyak.
Operasi memindahkan posisi tulang atau mengubah bentuk hidung. Jika dilakukan kurang tepat atau pasca operasi posisi tulang bergeser membuat bentuk hidung berubah.
Septum adalah tulang yang membagi dua rongga hidung. Bahaya septoplasti salah satunya adalah selesai operasi tulang septum menjadi terbuka atau terjadi perforasi. Hal ini kemudian dapat membuat seseorang harus mengulangi operasi.
Hidung berdekatan dengan rahang atas, maka ada kemungkinan anastesi dan semua proses operasi berpengaruh pada rahang atas bagian gusi dan gigi atas. Namun, efek samping ini hanya terjadi sementara selama masa pemulihan, tapi setelahnya akan kembali normal.
Demikian tentang septoplasti, yang membahas manfaat, metode, perawatan, dan bahayanya sehingga kiranya dapat membantu menjadi referensi bagi yang hendak menempuh jalur medis ini.