Episiotomi pada awalnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah proses persalinan. Akan tetapi, prosedur ini sekarang hanya diperuntukan bagi kasus tertentu saja. Pada artikel kali ini, kami akan mengulas secara tuntas mengenai pengertian dari episiotomi, metode, manfaat, bahaya serta efek samping yang ditimbulkan dari episiotomi ini.
(Baca juga: cara mencegah down syndrome – penanganan atonia uteri)
Pengertian dan Jenis Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah tindakan medis dengan menciptakan sayatan yang letaknya tepat diantara jalan lahir bayi dengan abus yang disebut dengan perineum. Proses ini, pada awalnya dianggap sebagai cara untuk mencegah robeknya vagina saat persalinan. Episiotomi juga pada awalnya diperuntukkan untuk menjaga kandung kemih serta rektum ibu agar tetap ada dalam posisinya sesudah melahirkan bayi. Namun, penelitian yang dilakukan memberi bukti jika beberapa manfaat dari episiotomi tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Sayatan yang dibuat saat melakukan episiotomi ini biasanya memakai alat gunting khusus, namun juga ada yang dilakukan dengan memakai pisau. Episiotomi memiliki 4 jenis di mana hal ini didasarkan dari insisinya, yakni episiotomi medialis, episiotomi lateralis, episiotomi mediolateralis serta insisi schuchardt. Akan tetapi, untuk sekarang lebih banyak dan dijumpai penggunaan 2 jenis episiotomi saja yakni midline epuisiotomy [episiotomi garis tengah] dan juga episiotomi mediolateral.
Midline epuisiotomy atau episitomi garis tengah atau median sayatan dibuat pada garis tengah yang dimulai dari bagian ujung bawah introitus vagina atau garis tengah komissura posterior hingga mencapai batas atas otot sfingter ani dan tidak sampai terkena serabut sfingter ani.
Kelebihan Episiotomi Garis Tengah
Kekurangan Episiotomi Garis Tengah
Ada perluasan laserasi ke sfingter ani sehingga menimbulkan laserasi perinei tingkat III inkomplet atau laserasi menjangkau sampai rektum atau dikenal dengan laserasi rektum sehingga kehilangan darah akan lebih banyak serta lebih susah untuk di jahit.
Jenis episiotomi ini dibuat dengan sayatan berupa garis tengah ke arah samping menjauhi anus yang dilakukan untuk menjauhi otot sfingter ani sehingga ruptura perinei tingkat III bisa dicegah. Ini dilakukan dari ujung paling bawah introitus vagina menuju ke belakang dan samping kiri atau kanan antara spina ischiadica serta anus. Proses ini dilakukan jika pada ibu memiliki perineum yang pendek, pernah ruptur di grade 3.
Kelebihan Episiotomi Mediolateral
Kelebihan dari episiotomi jenis ini adalah luas laserasi bisa diperkecil sehingga bisa dilakukan pencegahan otot sfingter ani mencapai rektum dan laserasi tingkat III secara ototmatis juga bisa dihindari.
Kekurangan Episiotomi Mediolateral
Artikel Kehamilan Lainnya :
Episiotomi yang berlangsung saat ini hanya dialami oleh 1 diantara 7 ibu hamil dalam proses persalinan dengan tujuan agar jalan lahirnya bayi bisa terbuka semakin lebar dan proses lahir bayi bisa berlangsung lebih cepat. Akan tetapi, cara ini hanya digunakan saat terjadi beberapa kondisi tertentu, yakni:
Episiotomi juga bertujuan supaya vagina robek secara spontan bisa dicegah. Apbila robek vagina yang terjadi tidak teratur dan besar, maka akan lebih sulit untuk menjahitnya dan hasil jahitan juga tidak akan terlihat rapi.
Manfaat lain dari episiotomi adalah agar mempersingkat proses ibu saat mendorong bayi keluar atau mempercepat proses kelahiran yakni dengan melebarkan jalan lahir lunak.
Manfaat berikutnya adalah untuk mengurangi tekanan yang terjadi pada kepala bayi sehingga trauma kepala janin karena jalan lahir sempit bisa di cegah sekaligus mencegah rusaknya spintcher karena desakan dari kepala bayi tersebut.
Saat ukuran bayi lebih besar dari bayi pada umumnya, maka proses episiotomi ini juga menjadi jalan tepat untuk digunakan. Ini dilakukan untuk mencegah robeknya perineum yang terjadi karena ketidakmampuan adaptasi dengan peregangan terlalu berlebihan. Bayi yang terlalu besar akan menyebabkan perineum robek dan menipis. Cara ini juga berguna untuk mencegah ruptur perinii yang bisa menjadi penyebab robekan tidak teratur.
Episiotomi juga berguna untuk melahirkan bayi dalam keadaan prematur. Ini dilakukan agar kepala janin prematur bisa terhindar dari perineum yang terlalu ketat sehingga menyebabkan cidera serta pendarahan intrakranial. Dengan perieum yang kaku, maka diharapkan episiotomi akan mengurangi luka luas di perieum atau labia yakni lipatan pada sisi kanan serta kiri alat kelamin.
Episiotomi juga berguna untuk kasus presentasi atau letak abnormal pada muka, bokong serta ubun-ubun kecil bagian belakang, yakni dengan membuka area lebih luas saat persalinan sehingga lebih aman dan mencegah terjadinya kerusakan jaringan ibu serta bayi.
(Baca juga: jenis kelainan pada plasenta – bahaya zat fenilalanin)
Setiap tindakan medis untuk sebuah penyakit atau masalah pada tubuh tentunya memiliki komplikasi atau masalah baru yang mengikuti penyakit atau gangguan tersebut, termasuk juga dalam episiotomi yang juga memiliki beberapa komplikasi.
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan saat menjalankan episiotomi ini, yakni:
Episiotomi akan dilakukan saat kepala bayi meregang perineum dan sebelum kepala bayi mencapai otot perieum di janin matur. Jika episiotomi dilakukan terlalu cepat maka akan menimbulkan pendarahan dari luka episiotomi tersebut. Namun, jika dilakukan terlambat, maka laserasi tidak akan bisa dicegah dan tujuan episiotomi tidak tercapai.
Episiotomi biasanya akan dilakukan saat perineum menipis dan berubah menjadi pucat sedangkan kepala janin sudah nampak dengan diameter 3 sampai 4 cm saat kontraksi. Jika episiotomi dilakukan bersamaan dengan pemakaian ekstraksi forsep, maka dokter melakukan episiotomi sesudah memasang bilah forsep tersebut.
Pertama, jari telunjuk dan jari tengah dokter akan diletakkan pada kepala bayi dan perineum searah dengan rencana pembuatan sayatan yang dilakukan untuk melindungi kepala bayi dari penggunaan gunting sekaligus meratakan perineum sehingga episiotomi bisa dilakukan lebih mudah.
Sesudah fase acme berlangsung, maka gunting akan diselipkan dalam posisi terbuka diantara jari telunjuk dengan jari tengah dan mengarah ke sudut yang direncanakan lalu perineum akan digunting sekitar 3 sampai 4 cm dengan arah mediolateral memakai 1 atau 2 guntingan.
Ada kalanya kasus kepala bayi yang belum keluar dan kalau seperti ini, pada luka episiotomi perlu dilakukan tekanan dengan dilapisi kain atau kasa disinfeksi tingkat tinggi. Tujuan utama adalah demi mengurangi radang sebab tekanan pada episiotomi ini akan mengurangi pendarahan. Sesudah bayi dan plasenta keluar, maka episiotomi, perineum serta vagina akan diperiksa apakah terjadi perluasan atau laserasi yang akan dilanjutkan dengan menjahit apabila ada perluasan.
Proses Penjahitan Episiotomi
Menjahit laserasi atau episiotomi ini bertujuan untuk menyatukan jarungan tubuh serta menghindari terjadinya pendarahan berlebihan. Penjahitan akan dilakukan dengan memakai benang panjang serta meminimalisir jahitan. Sementara jenis benang yang digunakan adalah poliglikolik karena bersifat non alergenik, memiliki kekuatan meregang yang baik dan mencegah komplikasi infeksi serta kerusakan episiotomi.
(Baca juga: bahaya cokelat bagi kesehatan ibu hamil – bahaya emping melinjo)
Proses penyembuhan jahitan episiotomi ini terjadi dalam 3 tahapan yang berbeda, yakni:
Proses penyembuhan ini bergantung dari berat badan, usia, nutrisi, dehidrasi, aliran darah ke daerah luka dan juga keadaan imunologi. Penyembuhan ini akan berjalan dengan baik juga akan dipengaruhi beberapa hal seperti tidak ada infeksi pada vagina, sehingga proses penyembuhan akan lebih mudah.
Penghambat Proses Penyembuhan
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi proses penyembuhan episiotomi ini, yakni:
Tips Merawat Luka Episiotomi
Tips Mengatasi Nyeri Saat Penyembuhan
Episiotomi biasanya akan menyebabkan rasa sakit yang terjadi selama beberapa minggu khususnya saat melakukan aktifitas duduk, berjalan dan buang air kecil. Dokter umumnya akan memberi saran untuk menghindari beberapa aktifitas selama masa penyembuhan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi rasa nyeri saat proses penyembuhan episiotomi.
Pencegahan Episiotomi
Artikel Bayi Lainnya
Hiperbilirubin Pada Bayi Baru Lahir
Ispa Pada Balita
Dermatitis Seboroik
Jenis Jenis Kelainan Metabolik
Kelainan Kromosom
Laktosa
Anodonita
Pada dasarnya, episiotomi adalah operasi yang sederhana yang dilakukan untuk membantu proses persalinan. Ini bisa dihindari dengan melakukan teknik pernapasan yang benar saat proses persalinan sedang berlangsung, semoga bisa bermanfaat.