Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian dan menjadi masalah kesehatan terbesar di dunia. Penyakit jantung menjadi alasan umum mengapa seorang pasien perlu dirawat di rumah sakit. Padahal sebenarnya pada sejumlah besar kematian yang berhubungan dengan penyakit jantung dapat dicegah.
Karena itulah diagnosis dini menjadi sangat penting. Misalnya saja dengan menemukan gejala awal dan lewat pemantauan berkala. Salah satu cara pemantauan yang dimaksud adalah menggunakan angiogram jantung, atau yang lebih sering dikenal dengan nama angiogram koroner.
Pengertian Angiogram Jantung
Angiogram disebut juga sebagai arteriogram, yaitu gambar X-ray dari pembuluh darah. Banyak arteri dapat diperiksa dengan angiogram, seperti sistem arteri dari kaki, ginjal, otak, dan jantung. Angiogram dilakukan untuk mengevaluasi berbagai kondisi pembuluh darah seperti penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah (stenosis) dan ballooning pembuluh darah (aneurisma). Sehingga yang dimaksud angiogram jantung adalah prosedur pencitraan diagnostik menggunakan X-ray untuk memeriksa pembuluh darah jantung guna menentukan apakah arteri mengalami penyumbatan atau penyempitan.
Angiogram jantung merupakan tes invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan arteri jantung yang memasok darah ke otot jantung. Prosedur angiogram jantung ini memerlukan penyuntikan zat warna khusus melalui kateter berupa tabung kecil yang masuk ke dalam arteri besar di lipat paha atau selangkangan atau pergelangan tangan.
Angiogram jantung itu prosedur yang cukup sering dilakukan dalam prosedur kateterisasi jantung dalam mendiagnosa kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darahnya. Dapat juga diberikan pada pasien yang dijadwalkan menjalani prosedur pembedahan, yang bahkan tidak terkait dengan jantung sama sekali tapi dalam hal ini pasien bisa saja jadi beresiko mengalami masalah jantung selama prosedur dilakukan.
(Baca juga: Indikasi Kateterisasi Jantung – Serangan Jantung Mendadak – Ciri Penyakit Otot Jantung)
Angiogram jantung memang cara efektif untuk mendeteksi setiap penyempitan atau penyumbatan dalam arteri jantung dan kelainan yang mungkin ada secara akurat. Melalui prosedur ini, dokter spesialis jantung dapat menentukan terapi yang paling tepat bagi pasien.
Pun sebelum melalukan angioplasti, dokter menyarankan dilakukannya angiogram jantung untuk memvisualisasikan rute yang memandu prosedur. Selain itu, angiogram jantung diberikan sebagai tes setelah dilakukannya Pembedahan Bypass Jantung (pembedahan jantung terbuka) untuk memeriksa apakah graft (penyangkokan kulit) masih terbuka ataukan tidak.
Yang Perlu Menjalani Angiogram Jantung
Angiogram jantung dianjurkan diberikan pada mereka yang didiagnosis dengan kondisi sebagai berikut:
Dapat juga diberikan kepada pasien yang mengalami salah satu atau kombinasi dari gejala berikut ini:
(Baca juga: Pertolongan Pertama Sesak Nafas – Gejala Sesak Nafas – Cara Mengatasi Sesak Nafas)
Yang Tidak Boleh Diberikan Angiogram Jantung
Ada beberapa golongan yang tidak boleh diberikan angiogram jantung. Di antaranya:
Hasil yang Didapat dalam Angiogram Jantung
Apabila dikatakan hasilnya normal artinya tidak adanya penyumbatan di arteri dan pembuluh darah yang menuju ke jantung. Dengan demikian, pasien boleh dipulangkan dalam beberapa jam pasca prosedur diberikan.
Apabila dikatakan hasilnya abnormal, hasil yang terlihat adalah adanya penyempitan ringan atau penyumbatan parah pada aliran darah. Bila yang ditemukan ternyata merupakan penyumbatan parah dan berpotensi mengancam nyawa, maka setelah prosedur angiogram jantung dilakukan intervensi koroner perkutan atau PCI.
Prosedur Sebelum Tindakan Angiogram Jantung
Sebelum memutuskan tindakan angiogram jantung, dokter spesialis jantung memberikan penjelasan tentang bagaimana prosedur dilakukan. Setelah jelas dan pasien setuju, lalu dilakukan informed consent dengan menandatangani formulir persetujuan. Selain itu, juga ada baiknya pasien memberitahu dokter tentang kondisi diri agar dapat mencegah komplikasi atau resiko yang mungkin bisa terjadi.
Kondisi tersebut antara lain:
(Baca juga: Efek Samping Obat Jangka Panjang – Acipimox – Acemetasin – Alclofenac)
Selain menyebutkan kondisi-kondisi di atas, ada baiknya juga melakukan tes darah untuk melihat masa pembekuan darah.
Pasien yang telah dijadwalkan menjalani angiogram jantung harus rawat inap di rumah sakit agar bisa melakukan persiapan. Juga melakukan puasa selama jangka waktu tertentu sebelum prosedur untuk mengosongkan saluran pencernaan agar tidak menimbulkan resiko karena penggunaan anestesi.
Cara Kerja Angiogram Jantung
Angiogram memberikan hasil berupa gambar X-ray dari pembuluh darah. Proses awalnya dengan memasukkan sebuah intraarterial (IA) akses berupa kateter ke pembuluh darah agar pewarna kontras dapat disuntikkan ke dalam sistem peredaran darah tubuh. Lokasinya biasanya di arteri utama pada lengan atau pangkal paha, sebelum didorong ke arah jantung secara bertahap. Penyuntikan pewarna kontras melalui kateter tersebut dipandu menggunakan mesin X-ray agar tepat sasaran.
Tapi terlebih dahulu, pasien akan diminta untuk melepas pakaian yang digunakan dan mnggantinya dengan pakaian steril untuk melakukan prosedur angiogram jantung. Perhiasan, jam tangan atau benda lain yang dapat mengganggu prosedur harus dilepas dan disimpan sendiri oleh pasien atau keluarganya. Setelah itu, pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih sebelum diposisikan tidur di atas meja X-ray.
Pemantauan lewat monitor elektrokardiogram (EKG) yang mencatat aktivitas listrik jantung dan memonitor jantung selama prosedur juga diberikan. Selain itu juga tanda-tanda vital (denyut jantung, tekanan darah, dan tingkat pernapasan) juga terus dipantau. Tidak lupa menandai area titik penyuntikan pewarna kontras dengan spidol sehingga sirkulasi ke ekstremitas bawah situs dapat diperiksa setelah prosedur.
Ketika suntikan kontras diberikan, pasien mungkin mengalami beberapa efek. Misalnya sensasi pembilasan, ada rasa asin atau logam di mulut, sakit kepala singkat, mual dan atau muntah yang berlangsung hanya selama beberapa saat. Namun jika pasien mengalami palpitasi kesulitan bernapas, berkeringat, mati rasa, atau terasa nyeri di jantung, maka segera beritahu dokter agar dapat langsung ditangani dan tidak menjadi komplikasi pemberian angiogram jantung.
Pewarna kontras lalu bergerak perlahan melalui arteri yang mengarah ke jantung. Area yang dilewati pewarna kontras lalu mengalami penyempitan dan penyumbatan, sehingga dapat terdeteksi dengan mudah. Lalu tampak gambaran buram pembuluh darah yang muncul pada gambar X-ray. Dokter pemeriksa yang merupakan dokter spesialis jantung kemudian mengambil gambar X-ray sebelum kateter dikeluarkan agar dapat membaca hasilnya.
Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit sampai satu jam. Karena menggunakan anestesi lokal, pasien tetap sadar selama prosedur dilakukan. Juga merasa nyaman. Hanya akan merasakan sedikit tekanan saat kateter dimasukkan dan ada sensasi hangat saat zat pewarna disuntikkan.
Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Angiogram Jantung
Jika dilakukan oleh dokter spesialis jantung dan tim diagnostik yang berpengalaman, maka angiogram koroner dianggap sebagai uji diagnostik rutin yang aman. Meskipun demikian, prosedur ini tetap bisa saja menimbulkan komplikasi dan resiko. Komplikasi parah sangat amat jarang terjadi.
Komplikasi dan resiko yang mungkin saja bisa timbul antara lain:
(Baca juga: Infeksi Saluran Kencing – Tanda-tanda Infeksi Saluran Kemih – Infeksi Nosokomial)
Untuk meminimalisasi komplikasi dan resiko yang bisa terjadi, lebih baik tanyakan terlebih dahulu kepada dokter tentang jumlah radiasi yang digunakan selama prosedur. Ditakutkan ada resiko yang terkait paparan radiasi sehingga perlu sekali untuk menyimpan catatan paparan radiasi sebelumnya seperti scan dan sinar-X. Jika ternyata sedang hamil, paparan radiasi bisa saja menyebabkan cacat pada janin. Komplikasi dan resiko yang terjadi bisa cenderung lebih tinggi bila pasien mengidap diabetes dan penyakit ginjal.
Prosedur Setelah Tindakan Angiogram Jantung
Pasca tindakan angiogram, pasien dibawa ke ruang pemulihan untuk diobservasi secara ketat. Sirkulasi darah dan pernafasan, tanda-tanda vital dan area tempat penyuntikan pewarna kontras terus dipantau. Periode pemulihan ini berlangsung 12 hingga 24 jam, pergantung dimana lokasi penyuntikan pewarna kontras. Pasien akan tetap tiduran di tempat tidur selama beberapa jam setelah prosedur.
Pemberian obat penghilang rasa sakit dilakukan untuk kenyamanan pasien. Selain itu, pasien juga diminta untuk minum air dan cairan lainnya untuk membantu menyiram kontras dalam tubuhnya. Masalah diet atau melakukan kegiatan setelah prosedur tidak terlalu menjadi masalah, atas pantauan dokter. Tapi setelah prosedur angiogam jantung selesai, pasien tidak boleh pulang sendiri dan harus didampingi keluarga agar bisa dipastikan selamat sampai rumah.
Sesampainya di rumah, pemantauan lokasi penyuntikan dipantau apakah terjadi perdarahan dan memar atau tidak. Cek juga bagaimana perubahan suhu tubuh, warna kulit, nyeri, adakah mati rasa, kesemutan, atau hilangnya fungsi anggota badan. Jika ada kondisi yang berbeda, maka segera konsultasikan pada dokter. Jangan lupa untuk tetap minum banyak air demi mencegah dehidrasi dan membantu lulus pewarna kontras. Disarankan agar tidak melakukan aktivitas berat atau mandi selama waktu tertentu agar area penyuntikan tidak basah dan terbuka.
Pasien harus segera ke rumah sakit bila menemukan kondisi berikut:
Di kondisi seperti ini, pasien harus diantar pergi ke rumah sakit, dan sebaiknya memutuskan tidak dianjurkan pergi mengendarai kendaraan sendiri. Hal ini mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi di jalan, sehingga menghilangkan kewaspadaan. Dianjurkan pula untuk terus membuat janji untuk kontrol ulang dengan dokter agar kondisi kesehatan dapat terus dipantau.