Kabut asap merupakan bencana nasional yang hampir selalu dialami masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Setiap tahun, wilayah Sumatera dan Kalimantan selalu mengalami kondisi yang mengkhawatirkan yaitu munculnya bencana kabut asap akibat adanya kebakaran hutan. Sayangnya, kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun tersebut disinyalir merupakan bencana akibat kesengajaan manusia.
Tidak hanya berbahaya bagi keanekaragaman hayati yang hidup di lingkungan hutan saja, kabut asap akibat kebakaran hutan juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Gangguan kesehatan tersebut sangat rentan dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit pernapasan, lansia, dan juga anak-anak. Bahaya kabut asap memang tidak bisa dianggap sebagai masalah yang sepele. Tahun 2015 saja mencatat ada 15 korban meninggal akibat bencana kabut asap. Dari 15 korban meninggal tersebut, 13 di antaranya meninggal akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sedangkan 2 lainnya meninggal karena terhalang jarak pandang. Bahkan ratusan ribu kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tempat dengan kualitas udara yang lebih baik untuk mencegah dampak buruk kabut asap yang lebih parah.
(Baca juga: ciri-ciri ISPA – bahaya ISPA)
Lebih mengejutkan lagi, bencana kabut asap yang terjadi di Sumatera bisa mencapai wilayah Jakarta. Kondisi tersebut membuktikan bahwa bencana kabut asap telah memasuki taraf darurat. Apabila tidak ditanggulangi dengan seksama, tentu bencana tersebut bisa menelan lebih banyak korban setiap tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa kabut asap berdampak sangat buruk bagi kesehatan tubuh manusia.
Kabut asap bisa dikategorikan sebagai polusi udara yang dihasilkan oleh campuran beberapa jenis gas dan juga partikel yang bereaksi dengan sinar matahari. Beberapa jenis gas yang bereaksi dalam proses polusi udara ini adalah karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfur oksida (SO2), senyawa organik volatil (VOC), dan juga ozon. Sementara itu, beberapa jenis partikel yang terkandung di dalam kabut asap adalah asap itu sendiri, debu, pasir, serta serbuk sari.
Bahaya Kabut Asap bagi Kesehatan Tubuh
Kabut asap ternyata mengandung berbagai jenis zat dan juga partikel yang berbahaya jika terhirup atau masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya kabut asap tersebut bisa bersifat jangka panjang dan juga jangka pendek. Kondisi tersebut terjadi karena kualitas udara yang tercemar oleh kabut asap mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia.
(Baca juga: bahaya polusi udara)
1. Sulit Bernapas
Konsentrasi asap yang tinggi di udara akan menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, terutama bagi orang-orang yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Saat seseorang menghirup kabut asap, kemampuan kerja paru-paru akan mengalami penurunan. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan bernapas.
2. Kerusakan Paru-paru
Selain menurunkan kinerja paru-paru, kabut asap juga akan menyebabkan daya tahan paru-paru menjadi turun. Jika udara yang telah tercemar oleh kabut asap terhirup dalam jangka waktu lama, bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami kondisi di mana paru-parunya rentan mengalami kerusakan.
3. Cepat Lelah
Saat kinerja paru-paru menurun dan juga proses pernapasan terganggu, secara otomatis tubuh akan merasa lebih cepat lelah ketika melakukan berbagai jenis aktivitas. Kondisi tersebut terjadi karena pasokan oksigen ke dalam paru-paru berkurang. Alhasil, suplai oksigen ke seluruh tubuh juga menurun. Lebih buruk lagi, berbagai jenis gas dan juga partikel berbahaya justru akan memenuhi paru-paru.
(Baca juga: cepat lelah dan jantung berdebar)
4. Batuk dan juga Iritasi Tenggorokan
Akibat menghirup kabut asap, kapasitas dahak akan mengalami peningkatan. Akibatnya, orang yang menghirup kabut asap akan mengalami gejala batuk. Daya tahan saluran pernapasan dalam mengatasi ataupun mencegah infeksi juga akan menurun. Akibatnya, saluran pernapasan seperti area tenggorokan lebih mudah mengalami infeksi.
5. Memperburuk Gejala Asma
Seseorang yang telah memiliki riwayat penyakit asma sebaiknya menjauh dari area bencana kabut asap. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma lebih rentan untuk mengalami kambuhnya gejala asma apabila menghirup kabut asap.
(Baca juga: cara mencegah asma – cara mengobati asma kambuh)
6. Infeksi pada Sistem Pernapasan
Kabut asap yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh secara otomatis akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Kondisi semacam itu tentu akan semakin berbahaya bagi orang-orang yang sejak awal memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Orang tersebut akan lebih rentan mengalami infeksi pada sistem pernapasannya. Dalam jangka pendek, kondisi tersebut bisa saja menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sedangkan dalam jangka panjang dan tergolong kronis, infeksi bisa menyebabkan pneumonia atau yang sering disebut dengan paru-paru basah.
7. Berdampak pada Kinerja Jantung
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung juga sangat rentan mengalami komplikasi jika menghirup udara yang mengandung partikel asap terlalu banyak. Bahkan, orang-orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung pun juga sangat rentan mengalami gangguan fungsi jantung jika terlalu lama menghirup kabut asap.Berbagai partikel yang ada di dalam kabut asap beresiko menginfiltrasi darah manusia. Akibatnya, kinerja jantung akan mengalami gangguan. Kondisi semacam itu sangat mungkin terjadi karena partikel-partikel yang ada di dalam kabut asap sangat kecil. Biasanya, partikel-partikel yang menyusun kabut asap memiliki diameter 10 mikrometer. Semakin kecil ukuran partikel penyusun kabut asap maka akan semakin besar resiko yang ditimbulkan.
8. Iritasi Mata
Kabut asap juga akan menyebabkan mata teriritasi dan terasa perih. Kondisi tersebut akan menyebabkan mata menjadi merah. Untuk itu, bagi Anda yang sering melakukan aktivitas di luar rumah hendaknya selalu menggunakan kaca mata untuk mencegah iritasi mata akibat kabut asap. Resiko untuk terjadinya iritasi mata juga akan meningkat ketika seseorang memang telah memiliki riwayat alergi terhadap kabut asap.
(Baca juga: cara menghilangkan mata merah – jenis-jenis penyakit mata)
9. Memperburuk Penyakit Kronik
Bagi orang-orang yang telah memiliki riwayat penyakit kronik seperti kanker maka resiko untuk memburuknya penyakit tersebut akan meningkat. Alasannya, kualitas udara yang buruk akan melemahkan sistem kekebalan tubuh, padahal seseorang yang telah menderita penyakit kronik pada dasarnya memang telah memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika kondisi tersebut terjadi, sudah pasti penyakit kronik yang diderita akan semakin buruk. Alasan lainnya, air dan juga sayuran serta buah-buahan telah terkontaminasi kabut asap. Jika tidak pintar-pintar menjaga kebersihan, air ataupun makanan yang dikonsumsi justru akan menyebabkan kondisi tubuh memburuk.
10. Kanker Paru-paru
Anda mungkin berpikir bahwa kanker paru-paru hanya disebabkan oleh asap rokok saja. Nyatanya, kabut asap juga akan meningkatkan resiko berkembangnya sel kanker pada paru-paru. Kabut asap mengandung berbagai jenis partikel yang sifatnya adalah karsinogenik. Jika terlalu banyak terhirup, partikel-partikel karsinogenik tersebut akan meningkatkan resiko perkembangan sel kanker di paru-paru. Resiko akan lebih meningkat lagi ketika sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi yang tidak baik.
Demikian 10 bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk mencegah berbagai bahaya di atas, sebaiknya anda melakukan berbagai upaya agar kondisi tubuh tidak memburuk.
Telah dijelaskan di atas bahwa kabut asap bisa menimbulkan banyak bahaya bagi kesehatan tubuh, bahkan bisa menyebabkan penyakit kanker paru-paru. Jika Anda tidak pintar-pintar melindungi diri Anda tentu berbagai gangguan kesehatan di atas akan Anda alami. Untuk itu, Anda bisa menerapkan beberapa metode berikut ini untuk mencegah bahaya kabut asap bagi kesehatan tubuh:
Itulah beberapa upaya pencegahan yang bisa anda lakukan untuk meminimalisir dampak buruk kabut asap bagi kesehatan tubuh. Bahaya kabut asap bisa beraneka ragam bagi setiap orang. Beberapa kelompok orang, seperti anak-anak/bayi, orang-orang yang berusia lanjut, dan juga orang-orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan adalah kelompok orang-orang yang rentan terhadap bahaya kabut asap. Untuk itu, membatasi aktivitas di luar rumah dan juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat akan mencegah dampak buruk kabut asap tersebut. Jangan lupa untuk selalu melindungi diri menggunakan masker, kaca mata, atau pelindung lainnya. Anda juga tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri secara medis jika mengalami gangguan pernapasan atau gangguan kesehatan lainnya.